Jemput anak majikan, sekolah di Jakut larang PRT duduk di kursi
Merdeka.com - Pembantu Rumah Tangga (PRT) kerap mengalami kekerasan dari majikannya. Bahkan mereka dipecat secara sepihak karena dianggap lamban bekerja dan tak mempunyai sopan santun.
Pengurus Serikat PRT Sapu Lidi, Diah, menceritakan ada salah satu sekolah di kawasan Jakarta Utara memperlakukan PRT sebelah mata. Mereka bisa diusir oleh satpam sekolah karena duduk di kursi ruang tunggu para orangtua untuk menjemput putra-putrinya.
"Jadi PRT disuruh nunggu di luar tak boleh duduk. Kalau mau duduk di bawah saja lesehan bilangnya bau," kata Diah saat ditemui di Kantor LBH Jakarta, Rabu (5/4).
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa AY takut ke sekolah? Korban juga mengalami sakit di pinggang akibat ditendang para pelaku.Bahkan, korban memaksa keluarga memindahkannya ke sekolah lain. Setiap pergi ke sekolah, korban merasa ketakutan dan akhirnya tetap dipaksa berangkat.'Adik saya mengaku dibully teman-temannya, dia bilang lima orang, dia takut dan mau pindah sekolah,' kata TR, Jumat (6/9).
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
-
Bagaimana mengatasi anak sekolah yang takut? 'Anak-anak menikmati kemandirian baru mereka pada usia ini, tetapi mereka juga takut akan hal itu,' jelas Dr. Ann-Louise T. Lockhart, PsyD, ABPP. Orangtua harus peka terhadap ketakutan ini dan membantu anak menghadapinya dengan tenang.
-
Kenapa bullying di sekolah berbahaya? Bullying di sekolah dapat memiliki berbagai dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku.
-
Kenapa anak-anak jadi korban bullying di sekolah baru? Memulai sekolah baru bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi anak-anak. Selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mereka juga harus menghadapi kemungkinan menjadi korban bullying. Hal ini rentan dihadapi ketika mereka memasuki situasi baru yang tidak familiar sebelumnya.
PRT itu yang diminta menjemput anak majikannya dilaporkan orangtua murid salah satu sekolah tersebut. Akibatnya para PRT menerima teguran oleh majikan, bahkan adanya sampai dipecat karena duduk di kursi ruang tunggu salah satu sekolah tersebut.
"PRT nya kan kasian dipecat dan dipukul karena malu pembantunya duduk sepadan dengan orangtua murid sekolah," kata dia seraya menambahkan kejadian tersebut dialami pada tahun 2010.
Ditambahkan Koordinator Jala PRT Lita Anggraini, para PRT juga tak diperbolehkan naik lift bersama majikannya karena berbeda strata atau status sosial. Oleh sebab itu, para PRT diminta naik lift barang atau tempat buang sampah.
"Lift itu jadi tak nyaman buat PRT karena dimasukkan lift sampah oleh majikan. Kalau enggak mereka naik tangga apartemen tempat tinggal majikan," kata dia.
Para PRT, kata dia, juga tak boleh duduk di kursi rumah majikan lantaran takut kotor. Majikan juga kerap menyekap para PRT digaransi saat majikan menjemput anaknya sekolah.
"Bayangin saja kalau kebakaran mereka (PRT) tak bisa keluar rumah. Majikan kunci lemari dan kamarnya sendiri maklumi, ini semua rumah dikunci. PRT kadang juga disuruh nunggu diluar rumah waktu pergi sebentar akibatnya kan kerjaan tertunda," kata dia.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah MAN 1 Pemekasan akhirnya buka suara terkait mutasi guru yang memprotes toilet berbayar.
Baca SelengkapnyaSeharusnya dugaan sekolah mencari untuk dari acara study tour juga harus menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pelajar yang tak sekolah dan mesum di gedung kosong.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaPetugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Ancol mogok usai dihina Lurah Ancol.
Baca SelengkapnyaLima ART di bawah umur itu sempat diperlakukan tidak layak oleh majikannya.
Baca SelengkapnyaKini, Arif dimutasi ke sekolah swasta di Pemekasan. Dia tak terima keputusan tersebut.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca Selengkapnya