Jeritan hati nelayan kerang tolak reklamasi, 5 bulan merugi
Merdeka.com - Proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta membuat nelayan pesisir menjerit. Mereka bingung karena proyek tersebut membuat tangkapan menjadi sedikit alhasil penghasilan jadi berkurang.
Seperti cerita Pandi (61), salah satu nelayan asal Indramayu. Dia sudah 12 tahun bermukim di perkampungan nelayan yang berada di Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Dia mengaku sudah 5 bulan terakhir tidak memiliki pendapatan sama sekali, lantaran reklamasi pulau tersebut.
"Saya juga bingung, pendapatan makin berkurang. Saya ada anak buah sekitar 40 orang. Setelah adanya reklamasi pulau itu, 5 bulan terakhir saya merugi, saya sehari-hari ternak kerang hijau," ungkap Pandi di kediamannya Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (15/4).
-
Mengapa Rusli memilih budidaya anggrek? 'Awalnya saya kan di bunga biasa, anggrek ini punya pengetahuan khusus dalam memeliharanya. Tapi saya berpikir tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajari (budi daya tanaman anggrek),' ucap Rusli.
-
Dimana Rusli membudidayakan anggrek? Rusli Tarigan hanya memiliki modal lahan seluas 20 meter di Jalan Lintas Barat, Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Di lahan yang tidak terlalu besar ini, ia bisa berhasil membudidayakan tanaman anggrek.
-
Dimana lokasi Pulau Kelapa? Di pinggiran Jakarta terdapat destinasi ciamik bernama Pulau Kelapa.
-
Kenapa Bupati Ipuk mendorong pengembangan alpukat di Banyuwangi? Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.
-
Apa yang bikin kagum di Pulau Kelapa? Pemandangan Bawah Lautnya Bikin Kagum, Intip Pesona Desa Wisata Pulau Kelapa di Pinggiran Jakarta Pulau Kelapa jadi surga tersembunyi di pinggiran Jakarta.
-
Kenapa Basko merantau ke Riau? Melihat kondisi keluarganya yang begitu menyedihkan, hati Basko tergerak untuk membawa kondisi perekonomian menjadi lebih baik dengan merantau ke Riau pada saat itu.
Namun dia tidak bisa berbuat banyak. Sebagai orang kecil dia yakin suaranya tak akan mungkin didengar para pemangku jabatan yang diyakininya lebih berpihak pada swasta.
"Ya kalau rugi terus mah mending pulang kampung. Walaupun katanya Ahok mau kasih rusun di Pulau Seribu dan budidaya kerapu, mending pulang kampung, susah juga harus adaptasi," ucap Pandi.
Reklamasi teluk Jakarta dinilai mengabaikan keresahan masyarakat dalam hal ini para nelayan. Tidak hanya itu, aspek lingkungan juga disebut-sebut akan berdampak secara signifikan jika reklamasi dilakukan.
Untuk diketahui, polemik reklamasi mulai muncul setelah KPK menetapkan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro, Ariesman Widjaja, sebagai tersangka kasus suap dalam pembahasan raperda zonasi tentang reklamasi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaTumpukan kerang, aroma anyir, dan suara mesin kapal menyambut pengunjung yang datang ke Kampung Empang, Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaInvestasi besar-besaran dari China mengancam kehidupan warga Pulau Rempang yang telah berada di pulau itu lebih dari seabad lalu.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan.
Baca SelengkapnyaPemkab menyebut kewenangan perizinan dan pengelolaan wilayah pesisir utara Tangerang, sepenuhnya menjadi domain Pemerintah Provinsi Banten.
Baca SelengkapnyaJanji itu disampaikan Kaesang ketika bertemu dan mendengarkan keluhan nelayan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes kebijakan Presiden Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaPembangunan 310 rumah di Kampung Nelayan Malawei yang digagas Presiden Jokowi hingga kini belum selesai.
Baca Selengkapnya