Jika Hasil Uji Coba Positif, Jalur Road Bike di Jakarta Bakal Ditambah
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan tidak menutup kemungkinan akan menambah lokasi jalur uji coba bagi road bike. Hal ini tergantung dari hasil uji coba road bike di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Dia menuturkan, pertimbangan menambah lokasi untuk bagi pengguna road bike tidak hanya diputuskan oleh jajaran Pemprov DKI. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga merespon positif jika perlu ada penambahan lokasi jalur road bike
"Iya masukan dari Polda sangat baik, dari Dirlantas, (agar) tidak terpusat di satu titik agar memecah konsentrasi," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/6).
-
Kenapa Pramono Anung mau memperbaiki jalur sepeda di Jakarta? 'Sebenarnya bagus, tapi belum tuntas. Nah yang begitu dibenahi,' ucap dia.
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Bagaimana cara Pramono Anung mau selesaikan masalah jalur sepeda? 'Saya berjanji mengerjakan kecil-kecil tetapi bermanfaat langsung bagi masyarakat,' tandas dia.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Bagaimana TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta dikawal selama uji coba? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
Politikus Gerindra itu memahami, selama uji coba road bike di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang dan Sudirman-Thamrin menuai kritik. Segala kritik akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi dalam menerapkan uji coba.
Ia menambahkan, kebijakan Pemprov tidak selalu bisa dipastikan dapat mengakomodir seluruh pihak. Terpenting bagi Riza, apa yang telah menjadi keputusan Pemprov sudah dibahas dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan , Dinas Perhubungan, Ditlantas Polda Metro Jaya, serta komunitas-komunitas pengguna jalan.
"Silakan forum ini jadi forum untuk saling memberikan masukan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo beralasan JLNT Kampung Melayu - Tanah Abang hanya boleh dilintasi road bike, karena perbedaan kecepatan dengan sepeda bukan road bike, sehingga harus dipisahkan.
"Kita pahami bahwa tadi di tengah-tengah animo masyarakat dalam bersepeda ada pemisahan kecepatan. Jadi kecepatan road bike rata-rata kecepatannya adalah 40 km/jam sementara untuk non-road bike itu 20-25 Km/jam," kata Syafrin seperti ditulis pada Senin (7/6).
Selain perbedaan kecepatan, alasan tidak bolehnya pesepeda non-road bike melintas di jalan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dan jalan Sudirman-Thamrin, karena kedua jalur tersebut sudah terintegrasi.
"Oleh karena itu pengguna road bike di JLNT itu bisa langsung diarahkan ke Jalan Sudirman untuk langsung bergabung ke jalur sepeda yang ada di sana pop up bike line yang sudah disiapkan," sebutnya.
"Demikian juga dengan pengguna road bike di Jalan Sudirman-Thamrin begitu mereka berada di Jalan Sudirman-Thamrin langsung bisa diarahkan ke jalan JLNT untuk beraktivitas ke JLNT sepanjang lintasan road bike. Artinya pemisahan secara fisik bisa langsung dilakukan pada saat lintasan road bike ditetapkan," tambahnya.
Ia menyampaikan untuk sepeda bukan road bike bisa menggunakan jalur lintasan yang sudah disiapkan di sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin dengan dibatasi planter box beton dan juga tambahan lajur sepeda sementara atau pop up.
"Jadi di Jalan Sudirman-Thamrin pun penggiat road bike akan dikeluarkan diarahkan ke jalan layang non-tol, sehingga dari aspek pemisahan kecepatan pengguna sepeda ini langsung bisa kita lakukan pemisahan secara utuh," lanjutnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dharma Pongrekun dan Kun Wardana melakukan kajian terkait dengan desain ulang penataan kota Jakarta secara bertahap.
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan jalur sepeda baik untuk kepentingan warga.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaMeski memuji reviltalisasi pedestrian di era Anies, tetapi RK menilai wajah Jakarta bukan cuma Sudirman-Thamrin.
Baca SelengkapnyaHeru menilai jalur sepeda masih akan dievaluasi, walaupun tetap ada rencana penambahan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaSelain jalur sepeda, Pramono juga menyinggung Stadion JIS dan RPTRA Kalijodo yang dinilai masih perlu perbaikan.
Baca SelengkapnyaKebijakan tersebut menjadi salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas buang.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kondisi jalan tol dapat lebih dirasakan apabila menggunakan sepeda motor. Oleh karena itu, dia memilih naik motor untuk meninjau jalan tol IKN.
Baca SelengkapnyaDitlantas Polda Metro Jaya kembali memberlakukan sanksi tilang bagi para pengendara yang tidak lolos uji emisi bagi kendaraannya hari ini.
Baca SelengkapnyaPenggunaan jalur sepeda memang tidak masif, sehingga kekosongan tersebut digunakan sejumlah pihak.
Baca Selengkapnya