Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika jadi cawapres, Ahok dinilai tak laku di luar Jakarta

Jika jadi cawapres, Ahok dinilai tak laku di luar Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai tidak layak jual untuk daerah di luar Jakarta. Walaupun, hasil survei Cyrus Network menempatkan nama Ahok di urutan teratas untuk bursa cawapres dibanding dengan nama-nama lainnya seperti Dahlan Iskan.

"Itu survei menyesatkan, survei Cyrus itu ngaco, enggak mungkin lah Ahok teratas, di Depok aja enggak laku apalagi di luar daerah, kalau untuk DKI oke lah," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah saat dihubungi wartawan, Senin (7/10).

Menurutnya, Ahok dinilai tidak memiliki kelebihan dan kepintaran yang menonjol. Menang di DKI dianggap sebagai kecelakaan saja. "Ahok itu tidak ada kelebihan apa-apa, tidak ada kepintaran apa-apa. Itu kebetulan aja menang, kalau pilkada ulang pasti kalah," cetus Iberamsjah.

Dia mengatakan kemungkinan Jokowi-Ahok maju sebagai pasangan capres dan cawapres bisa terjadi. Tetapi, parpol mana yang akan mengusung Ahok.

"Mungkin saja, tapi Jokowi kan jelas partainya apa, kalau Ahok partainya apa? Sama Gerindra aja dia ribut kan," katanya.

Iberamsjah bahkan menyebut Jokowi dan Ahok kinerjanya biasa-biasa saja, tetapi dilihat dari segi marketing, Jokowi memiliki harga jual yang tinggi. Dia menilai survei Cyrus tersebut memiliki kepentingan untuk menaikkan nama Ahok. "Pasti ada kepentingan, itu survei bayaran Ahok," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selama ini belum pernah masuk dalam bursa sebagai calon wakil presiden. Setelah dilakukan survei, secara mengejutkan Ahok memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi dibandingkan dengan calon lain.

Dalam survei yang dilakukan oleh Cyrus Network, tingkat elektabilitas Ahok mencapai 21 persen. Ahok mengalahkan tokoh-tokoh lainnya seperti Dahlan Iskan, Hatta Rajasa, Hary Tanoesoedibjo dan Anies Baswedan.

Survei dilakukan sebanyak dua kali. Survei pertama dilakukan pada 23-28 Agustus 2013, tingkat elektabilitas Ahok 16,3 persen. Survei kedua dilakukan pada 12-14 September 2013, tingkat elektabilitas Ahok naik menjadi 21 persen.

Survei ini melibatkan 1.020 responden dengan margin of error 3,1 persen. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling.

Berikut ini elektabilitas cawapres:

Survei I Survei II

1. Basuki T. Purnama 16,3 % dan 21%

2. Dahlan Iskan 17,5% dan 21%

3. Hatta Rajasa 15,6% dan 16,7%

4. Harry Tanoe S 9,9% dan 9,9%

5. Anies Baswedan 2,4% dan 2,9%

Keterangan:

Survei I : 23 – 28 Agustus 2013

Survei II : 12 – 14 September 2013. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Elektabilitas Anies Tinggi di Jakarta, PKS: Ini Modal yang Sangat Besar
Elektabilitas Anies Tinggi di Jakarta, PKS: Ini Modal yang Sangat Besar

Anies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Anies Tertinggi di Jakarta, PKB: Memang Tidak Ada Lawan
Elektabilitas Anies Tertinggi di Jakarta, PKB: Memang Tidak Ada Lawan

Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.

Baca Selengkapnya
Ahok Nomor Dua di Survei, Said Abdullah Sebut Ada Kerinduan Publik Jakarta
Ahok Nomor Dua di Survei, Said Abdullah Sebut Ada Kerinduan Publik Jakarta

Ahok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ahok Urutan 2 di Pilgub Jakarta versi Litbang Kompas, PKS: Enggak Ada Masalah
Elektabilitas Ahok Urutan 2 di Pilgub Jakarta versi Litbang Kompas, PKS: Enggak Ada Masalah

Sohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut

Baca Selengkapnya
Jika Anies vs Ahok Terulang di Pilkada Jakarta 2024, Ini Hasilnya
Jika Anies vs Ahok Terulang di Pilkada Jakarta 2024, Ini Hasilnya

Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Anies Unggul Jauh dari Ahok dan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Survei Indikator: Anies Unggul Jauh dari Ahok dan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas Terhadap Ahok Mengejutkan, PDIP: Potensial Kalahkan Anies
Survei Litbang Kompas Terhadap Ahok Mengejutkan, PDIP: Potensial Kalahkan Anies

Sampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasil Survei Indikator, Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada
VIDEO: Hasil Survei Indikator, Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada

Lebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Baca Selengkapnya
Survei Peta Pilkada Jakarta: Anies Paling Banyak Didukung Emak-Emak, Ahok Golongan Pelajar
Survei Peta Pilkada Jakarta: Anies Paling Banyak Didukung Emak-Emak, Ahok Golongan Pelajar

Kedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Warga Ibukota Belum Bergeming Pilih Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta
Survei Indikator: Warga Ibukota Belum Bergeming Pilih Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024

Baca Selengkapnya
Litbang Kompas Survei Pilkada Jakarta: Anies 29,8%, Ahok 20%, Ridwan Kamil 8,5 % dan Kaesang 1 %
Litbang Kompas Survei Pilkada Jakarta: Anies 29,8%, Ahok 20%, Ridwan Kamil 8,5 % dan Kaesang 1 %

Survei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada
VIDEO: Survei Indikator: Ahok Dipilih Anak Muda Jakarta Tapi Anies Tetap Unggul di Pilkada

Survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya