Jika jadi cawapres, Ahok dinilai tak laku di luar Jakarta
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai tidak layak jual untuk daerah di luar Jakarta. Walaupun, hasil survei Cyrus Network menempatkan nama Ahok di urutan teratas untuk bursa cawapres dibanding dengan nama-nama lainnya seperti Dahlan Iskan.
"Itu survei menyesatkan, survei Cyrus itu ngaco, enggak mungkin lah Ahok teratas, di Depok aja enggak laku apalagi di luar daerah, kalau untuk DKI oke lah," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah saat dihubungi wartawan, Senin (7/10).
Menurutnya, Ahok dinilai tidak memiliki kelebihan dan kepintaran yang menonjol. Menang di DKI dianggap sebagai kecelakaan saja. "Ahok itu tidak ada kelebihan apa-apa, tidak ada kepintaran apa-apa. Itu kebetulan aja menang, kalau pilkada ulang pasti kalah," cetus Iberamsjah.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang melakukan survei tentang Gibran sebagai cawapres? Survei Charta Politika mencatat bahwa sebanyak 48,9 persen masyarakat merasa Gibran tidak pantas menjadi Cawapres pada Pemilu, sedangkan 38,2 persen menyatakan sebaliknya, bahwa Gibran masih pantas untuk melaju sebagai Cawapres.
Dia mengatakan kemungkinan Jokowi-Ahok maju sebagai pasangan capres dan cawapres bisa terjadi. Tetapi, parpol mana yang akan mengusung Ahok.
"Mungkin saja, tapi Jokowi kan jelas partainya apa, kalau Ahok partainya apa? Sama Gerindra aja dia ribut kan," katanya.
Iberamsjah bahkan menyebut Jokowi dan Ahok kinerjanya biasa-biasa saja, tetapi dilihat dari segi marketing, Jokowi memiliki harga jual yang tinggi. Dia menilai survei Cyrus tersebut memiliki kepentingan untuk menaikkan nama Ahok. "Pasti ada kepentingan, itu survei bayaran Ahok," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selama ini belum pernah masuk dalam bursa sebagai calon wakil presiden. Setelah dilakukan survei, secara mengejutkan Ahok memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi dibandingkan dengan calon lain.
Dalam survei yang dilakukan oleh Cyrus Network, tingkat elektabilitas Ahok mencapai 21 persen. Ahok mengalahkan tokoh-tokoh lainnya seperti Dahlan Iskan, Hatta Rajasa, Hary Tanoesoedibjo dan Anies Baswedan.
Survei dilakukan sebanyak dua kali. Survei pertama dilakukan pada 23-28 Agustus 2013, tingkat elektabilitas Ahok 16,3 persen. Survei kedua dilakukan pada 12-14 September 2013, tingkat elektabilitas Ahok naik menjadi 21 persen.
Survei ini melibatkan 1.020 responden dengan margin of error 3,1 persen. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling.
Berikut ini elektabilitas cawapres:
Survei I Survei II
1. Basuki T. Purnama 16,3 % dan 21%
2. Dahlan Iskan 17,5% dan 21%
3. Hatta Rajasa 15,6% dan 16,7%
4. Harry Tanoe S 9,9% dan 9,9%
5. Anies Baswedan 2,4% dan 2,9%
Keterangan:
Survei I : 23 – 28 Agustus 2013
Survei II : 12 – 14 September 2013. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca Selengkapnya