Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika Tarik Rem Darurat, Pemprov DKI & Daerah Penyangga Harus Koordinasi Agar Efektif

Jika Tarik Rem Darurat, Pemprov DKI & Daerah Penyangga Harus Koordinasi Agar Efektif Ganjil genap Jakarta belum diberlakukan. ©Liputan6.com/Immanuel Antonius

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta masih menimbang perlu tidaknya kembali menarik rem darurat menghadapi kondisi Covid-19. Wagub DKI Riza Patria menilai perlu tidaknya kebijakan rem darurat setelah melihat data dan perkembangan Covid-19.

Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta menyarankan Pemprov DKI melakukan komunikasi dengan daerah penyangga jika akhirnya kebijakan itu benar-benar diambil. Tanpa koordinasi, kebijakan yang diambil tidak berjalan efektif.

"Bangun kerjasama dengan pemerintah Bogor Depok Tangerang Bekasi untuk melakukan sinergi kebijakan terkait pelaksanaan PSBB," ujar Ketua Komisi A DPRD dari Fraksi Demokrat, Mujiyono, Selasa (29/12).

Orang lain juga bertanya?

Selain berkoordinasi dengan kota-kota penyangga Jakarta, Mujiyono juga mengimbau agar Pemprov DKI memperketat akses masuk keluar Jakarta jika PSBB ketat kembali diberlakukan.

"Lakukan pengawasan protokol kesehatan dan penegakkan Perda 2 Tahun 2020 dengan melibatkan seluruh stakeholder dan TNI Polri," ucapnya.

Sementara Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, menilai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat belum perlu dilakukan walaupun kasus Covid-19 terus melonjak tajam.

Menurut Wibi, ketimbang membatasi mobilitas dan aktivitas warga di Jakarta, pemerintah provinsi sebaiknya meningkatkan kualitas pencegahan.

"Belum perlu. Pencegahan sudah berjalan tapi harus lebih optimal lagi," ujar Wibi kepada merdeka.com, Senin (28/12).

Menurut Wibi, PSBB ketat tidak akan berjalan maksimal jika daerah-daerah penyangga Jakarta tidak menerapkan kebijakan yang sama.

"Percuma bila hanya Jakarta yang melakukan PSBB tanpa dibarengi dengan wilayah penyangga Jakarta," tuturnya.

Senada dengan Wibi, Dewan Pembina fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, mendorong Pemerintah Provinsi DKI meningkatkan kapasitas testing, tracing, dan treatment dibanding menerapkan PSBB ketat.

"Saya pikir kita sudah terbiasa hidup normal kembali, jadi tidak perlu PSBB. Yang menjadi fokus Pemprov adalah meningkatkan imun warga dan tegakkan protokol kesehatan kembali," ucap Zita, Senin (28/12).

Sedangkan menurut Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya, Teguh P Nugroho, karantina wilayah perlu dilakukan dibanding PSBB. Pemprov, kata Teguh, perlu mengklasifikasi wilayah dengan jumlah kasus Covid tertinggi.

"Bukan hal yang tidak perlu diperhitungkan untuk melakukan karantina wilayah, dan bukan lagi PSBB tentu perlu komunikasi dengan Satgas karena itu akan berdampak pada kompensasi bagi warga. Termasuk Bansos dan bantuan lain," jelas Teguh.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Antisipasi Pemprov DKI Jelang Musim Penghujan
Antisipasi Pemprov DKI Jelang Musim Penghujan

Teguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.

Baca Selengkapnya
Cara Polda Metro Cegah Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran 2024
Cara Polda Metro Cegah Kemacetan Saat Arus Balik Lebaran 2024

Dirlantas Polda Metro Jaya mempersiapkan beberapa langkah untuk mencegah kemacetan kendaraan yang akan menuju Jakarta dan sekitarnya saat arus balik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN

Kawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.

Baca Selengkapnya
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini
Pemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini

Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.

Baca Selengkapnya
Menko Muhadjir Akui Lebih Sulit Tangani Arus Balik Mudik
Menko Muhadjir Akui Lebih Sulit Tangani Arus Balik Mudik

Mobilitas kendaraan saat arus balik merujuk pada satu titik menuju Jakarta dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik 2024, Ini Daerah-Daerah yang Butuh Perhatian Khusus karena Diprediksi Dipadati Pemudik
Jelang Mudik 2024, Ini Daerah-Daerah yang Butuh Perhatian Khusus karena Diprediksi Dipadati Pemudik

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memetakan beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus pada saat musim mudik 2024.

Baca Selengkapnya
Tinjau Kalikangkung, Kapolri Sebut Ada 3 Prioritas Kesiapan Mudik
Tinjau Kalikangkung, Kapolri Sebut Ada 3 Prioritas Kesiapan Mudik

Listyo turut mengimbau kepada para pemudik agar tidak memaksakan diri selama berkendara ke kampung halaman

Baca Selengkapnya
Antisipasi Kepadatan Arus Mudik di Gilimanuk-Ketapang
Antisipasi Kepadatan Arus Mudik di Gilimanuk-Ketapang

Penambahan buffer zone untuk mengantisipasi antrean kendaraan yang hendak menyeberang.

Baca Selengkapnya
Bahas RUU DKJ Bersama Baleg DPR, Mendagri: Ingin Jakarta jadi Kota Kelas Dunia Seperti New York
Bahas RUU DKJ Bersama Baleg DPR, Mendagri: Ingin Jakarta jadi Kota Kelas Dunia Seperti New York

"kita ingin juga agar kota Jakarta menjadi salah satu pusat utama di bidang perekonomian, kira- kira seperti New York-nya Amerika," kata Tito

Baca Selengkapnya
Demi Urai Kemacetan, Korlantas Polri Terapkan Sejumlah Rekayasa Lalin di Tol Japek saat Arus Balik
Demi Urai Kemacetan, Korlantas Polri Terapkan Sejumlah Rekayasa Lalin di Tol Japek saat Arus Balik

Korlantas Polri memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta

Baca Selengkapnya
Catat, Angkutan Berat Diusulkan Dilarang Lewat Tol Dalkot saat KTT ASEAN pada 5-7 September
Catat, Angkutan Berat Diusulkan Dilarang Lewat Tol Dalkot saat KTT ASEAN pada 5-7 September

Dirlantas ingin pelarangan angkutan berat melintas di Tol Dalam Kota saat KTT ASEAN diawali dengan sosialisasi.

Baca Selengkapnya