Jika terbukti bersalah, RS Mitra Keluarga akan dicabut izin operasionalnya
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan memberikan sanksi tegas pada rumah sakit yang menolak pasien. Bahkan, dia mengancam akan mencabut izin operasional rumah sakit yang berani melakukannya.
Djarot mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi terkait kematian bayi berusia empat bulan, Tiara Debora. Sebab ada dugaan Debora meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres.
Dia menjelaskan, izin operasional Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres diterbitkan Pemprov DKI. Sehingga jika rumah sakit itu terbukti menolak pasien, pihaknya akan langsung mencabut izin tersebut.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
"Saya tanya Pak Koesmedi (Kadis Kesehatan) siapa yang keluarkan izinnya? Apakah pemerintah pusat, kementerian atau DKI. Oh DKI lebih gampang," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/9).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, tidak akan segan mencabut izin rumah sakit yang menolak pasien. Bahkan, dia akan memberikan sanksi serupa kepada rumah sakit yang tidak melengkapi syarat akreditasi.
"Cabut izin dulu. Itu sanksi terberat. Ingat ya setiap rumah sakit secara berkala ada akreditasinya," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi korban meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaSang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca Selengkapnya