Jika terlahir ganteng, Jokowi ngaku ingin jadi bintang film
Merdeka.com - Pengalaman bermain film 'Finding Srimulat' membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak menolak jika ada tawaran untuk tampil di layar lebar lagi. Mantan wali kota Solo ternyata sewaktu kecil pernah bercita-cita menjadi bintang film.
"Oh dulu waktu kecil, waktu saya ganteng, pinginnya seperti itu, tapi keluar-keluar jelek," ujar Jokowi sembari tertawa di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/3).
Jokowi tidak ingat bagaimana dia berperan di film 'Finding Srimulat' yang disyuting tiga tahun lalu. Namun, dia hanya mengingat saat itu berperan sebagai wali kota.
-
Siapa yang Jokowi ajak ke pertandingan? Jokowi membawa dua cucunya menonton pertandingan tersebut.Berdasarkan pantauan, Jokowi tiba di lokasi pukul 19.28 WIB bersama kedua cucunya, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Saya hanya jadi wali kota terus ada yang datang ke saya terus saya ngomong apa gituh. Terus yah sudah rampung," tuturnya.
Bapak tiga anak ini tak menolak jika ada tawaran main film, tetapi harus diketahui berperan sebagai apa terlebih dahulu. Sebab, dia tidak bisa berperan yang susah-susah seperti peran perampok.
"Enggak lah, ngapain sih, ya asal perannya jangan yang aneh-aneh saja. Suruh peran jadi perampok. Itu kacau saya tidak mau. Yah perannya yang biasa saja tidak usah dilebih-lebihkan peran menjadi yah apa gituh," jelasnya.
Bermain dalam film komedi, Jokowi mengaku tidak ada perasaan yang istimewa. Tetapi, jika sebelumnya berperan jadi wali kota terus diminta menjadi pengemis atau disuruh jadi rakyat jelata maka akan dirasakan susah.
"Kalau waktu itu saya jadi wali kota terus disuruh jadi pengemis atau disuruh jadi rakyat jelata mungkin itu susah. Wong waktu itu saya perannya jadi wali kota," tuturnya.
Dia mengaku tidak sanggup untuk berperan sebagai wayang dan ketoprak. "Kalau wayang, main ketoprak ya saya enggak sanggup. Main film juga enggak sanggup kalau aneh-aneh," ucapnya sambil tersenyum.
Meski menerima tawaran bermain film, Jokowi akan menolak jika diundang tampil dalam acara komedi di televisi, dia tak mau menerima. "Yah saya enggak bisa, kalau untuk seperti itu saya tidak sanggup," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi dinilai pantas jika memang masuk ke partai berwarna kuning tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaJokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaPramono bercerita bahwa dirinya meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kriteria pemimpin itu bisa dilihat dari fisik, sifat hingga program.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, MH Said Abdullah, mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan bila Jokowi turun gunung berkampanye.
Baca SelengkapnyaJokowi Singgung Banyak Drama Jelang Pilpres, Anies: Biasa-Biasa saja
Baca SelengkapnyaAhmad Luthfi pernah menjabat Wakapolres Surakarta pada tahun 2011 silam. Kala itu, Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo.
Baca Selengkapnya