Jl Prapatan Raya Tugu Tani berubah jadi Jl Usman dan Harun
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta mengganti nama Jl Prapatan Raya Senen menjadi Jl Usman Harun. Pengubahan nama jalan ini dilakukan sebagai penghormatan kepada kedua prajurit Korps Komando Operasi (KKO) Marinir TNI AL yang gugur dalam tugas negara di Singapura.
"Ini untuk mengenang dan menghormati prajurit Usman dan Harun. Permintaannya pada pemerintah Indonesia waktu itu, kuburkan saya secara berdampingan, Usman dan Harun kuburannya di Kalibata berdampingan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, di Markas Komando Marinir, Jakarta Pusat. Demikian dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Jumat (19/2)
Selain sebagai penghormatan, Djarot menjelaskan pergantian nama jalan tersebut karena selama ini Jalan Prapatan Raya memiliki dua ruas jalan. Yakni yang mengarah dari Tugu Tani ke persimpangan Senen, dan juga sebaliknya. Sehingga harus ada pembeda di dua jalur yang berbeda arah tersebut.
-
Kenapa DKI Jakarta diganti jadi DKJ? DKJ adalah Kepanjangan dari Daerah Khusus Jakarta Diubah Setelah Pindah IKN.
-
Kenapa Soekarno ganti nama? Nama asli Soekarno, Kusno, diberikan oleh orang tuanya saat ia lahir pada tahun 1901. Namun, ketika ia masih kecil, Kusno sering jatuh sakit. Akibatnya, orang tua Kusno memutuskan untuk mengganti namanya menjadi 'Soekarno.'
-
Kenapa Soekarno berganti nama? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno. Kemudian sang ayah merubah namanya menjadi Soekarno lantaran sering sakit pada usia 11 tahun.
-
Apa janji Pramono Anung untuk Jalan Jakarta? 'Kalau dibuat loop seperti Bangkok, waduh nikmat banget. Makanya banyak di kita yang bersepeda ke Bangkok, Korea, Jepang,' kata Pramono di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (14/9).
-
Mengapa proyek tol Jogja-Solo dibangun melewati desa Soeharto? Pembangunan jalan tol Solo-Jogja hingga diteruskan ke Bandara YIA berdampak pada desa-desa yang dilalui proyek itu.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
"Jalannya kembar. Maka Jalan Prapatan diubahlah menjadi Jalan Usman dan Harun. Tidak bisa misalnya kalau bukan tidak dua lajur seperti ini, tidak bisa namanya menjadi Jalan Usman dan Harun," jelasnya.
Djarot berharap, perubahan nama jalan itu dapat menumbuh kembangkan rasa nasionalisme dan kesetiakawanan dari warga Ibukota.
Dalam kesempatan yang sama, Djarot juga menyampaikan cita-cita ingin menggunakan nama Presiden RI pertama sekaligus Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno dan Mohammad Hatta di salah satu jalanan ibu kota.
"Harusnya Jalan Merdeka Utara diganti Jalan Ir Soekarno, dan Jalan Merdeka Selatan itu diganti nama menjadi Jalan Mohammad Hatta. Karena itulah dwitunggal yang memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia," tambahnya.
Namun, lanjut Djarot, untuk mengubah nama jalan merupakan kewenangan yang diusulkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot).
"Ini tergantung dari pak Wali Kota Jakarta Pusat. Kalau diajukan, kami mendukung," kata Djarot.
Tak hanya kedua tokoh proklamator itu yang ingin dijadikan nama ruas jalan di Ibukota. Djarot berharap, setiap ruas jalan di Jakarta diganti dengan nama tokoh nasional yang memiliki peran penting dalam mendirikan negara ini. Agar generasi muda tak melupakan jasa-jasa para pahlawan.
"Jangan-jangan nanti anak-anak kia tidak mengerti lagi nih. Kalau ada pertanyaan, siapa yang memproklamirkan RI? Masa jawabannya bukan bapak saya, nanti gitu jawab anak-anak itu. Matilah Indonesia kalau begitu. Masa tidak tahu bahwa proklamator Soekarno-Hatta," tandasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan 16 rute alternatif bagi masyarakat selama Jakarta Internasional Marathon 2024
Baca Selengkapnya