Joki 3 in 1 di Setiabudi dipimpin korlap, biasa disapa 'Aki'
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk menghapus sistem 3 in 1 di Jakarta. Alasannya, para joki khususnya yang ibu-ibu sering kali membawa serta bayi mereka untuk menarik perhatian para pengguna jasa joki tersebut.
Seorang sekuriti di sekitaran Setiabudi mengungkapkan, sejak pukul 07.00 WIB para joki sudah berjajar sambil melambai-lambaikan tangan ke jalan. Para joki juga kerap mengacungkan telunjuk kepada mobil-mobil yang akan memasuki kawasan 3 in 1 Sudirman.
"Biasanya pada berjejer dari Jam 7 pagi sampai jam 10. Nanti kalau sore 16.30 mereka udah mulai ramai lagi," tutur KJ kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (29/3).
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
Sekuriti itu bercerita, ada seorang joki yang biasa dipanggil Aki. Usianya memang sudah tidak lagi muda, dia pun memiliki keterbatasan secara fisik. Namun, kata dia, Aki adalah koordinator lapangan (korlap) dari joki di kawasan Setia Budi.
"Ada yang namanya Aki, saya enggak tahu nama aslinya cuma manggilnya aki, sudah tua punya cucu katanya korlap sini rumah nya di Tanah Abang. Kalau ada orang yang enggak dikenal suka di usir," lanjut dia.
Dari pantauan merdeka.com, para joki ini enggan diajak bicara tentang pekerjaannya kepada orang yang tak dikenal. Terlebih oleh wartawan.
Dari Aki, KJ mengetahui, tarif joki untuk sekali perjalanan kata dia berkisar Rp.15.000 ke atas. Kata dia, jika ada petugas Satpol PP mereka akan lari berhamburan. Ada yang loncat dinding pembatas, masuk gedung terdekat hingga bersembunyi di balik bus Transjakarta yang sedang berhenti.
"Kalau ada Satpol PP mereka kabur. Ada yang loncat dinding, ngumpet di busway yang berhenti, masuk ke gedung sini juga ada," ujar dia.
Para joki ini kata dia, kerap menumpang ke gedung sekitaran untuk buang air kecil. Saat itu, biasanya berbincang dengan para Joki. Dia mengungkapkan, para joki ini berasal dari berbagai daerah seperti Depok, Citayam, Tanah Abang dan yang lain.
Pada malam hari, biasanya para joki akan berkumpul di seberang halte Dukuh Atas. Biasanya mereka makan-makan di sana sambil menunggu waktu macet untuk pulang ke rumah. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pedagang kopi starling itu cuma bisa pasrah, Mereka tak melawan saat petugas Satpol PP mengangkut sepeda dan barang dagangannya ke atas truk.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya kalau Kopral TNI sidak barak Tamtama pakai tongkat komando.
Baca SelengkapnyaAksi berani sopir pikap jadikan mobilnya 'tameng' untuk hentikan peristiwa bacok antar siswa SMA di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, pihak Dishub bersama tim gabungan berkeliling menindak para jukir yang ada di sejumlah mini market.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan gerombolan penjudi sabung ayam yang lari kocar-kacir karena digerebek polisi.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca Selengkapnya