Jokowi-Ahok jangan buru-buru klaim sukses tangani banjir
Merdeka.com - Jokowi dan Ahok melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengklaim telah sukses menurunkan titik banjir tahun ini dibandingkan tahun lalu. Jika di zaman Fauzi Bowo titik banjir mencapai 78 titik, tahun ini Pemprov DKI mengaku hanya punya 35 titik banjir. Menurut BPBD kesuksesan ini tak lepas dari kesigapan Jokowi menangani banjir tahun ini.
Berbeda dengan BPBD DKI yang terkesan terlalu dini mengklaim kesuksesan Pemprov DKI, BMKG justru mewanti-wanti Pemprov dan warga DKI untuk tetap waspada terhadap banjir. Imbauan ini disampaikan karena belum memasuki puncak musim penghujan saja, Jakarta sudah dikepung banjir. Padahal puncak musim hujan baru akan terjadi di akhir bulan Januari dan awal bulan Februari.
"Masih berpotensi langganan banjir tetap waspada. Itu terjadinya alami enggak bisa mengubahnya," jelas Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrem, Kukuh Ribudianto saat dihubungi merdeka.com, Rabu (15/1).
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
Bahkan BMKG mengingatkan sekalipun dilakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), hujan tetap akan turun meski dipercepat curah hujannya. Hal buruk justru bisa terjadi jika operasi tersebut salah strategi.
"Tergantung strateginya kalau bagus bisa mempercepat. Tetapi tetap turun (hujan) itu cuma mempercepat turunnya hujan mungkin jumlah agak berkurang. Kalau strateginya salah pasti bisa lebat maka perlu ketelitian," sambung dia.
Topik Pilihan: Pemprov DKI | Banjir Manado
Selain itu, turunnya jumlah titik banjir juga bisa disebabkan dari berkurangnya jumlah curah hujan di Jakarta dari tahun lalu. Jadi bukan lantaran hanya karena kinerja penanggulangan banjir oleh Jokowi .
"Curah hujan tertinggi 147 ml perhari kemarin. Secara akumulasi sebulan sebenarnya normal kategori perbulan itu 400 ml. Kategorinya hujan ekstrem tapi normal. Jumlah curah hujan bulanan tahun lalu lebih tinggi dibandingkan awal tahun ini, awal Januari tahun lalu, jumlahnya 190 ml hampir 200 ml per hari turun" tutup dia.
Sebelumnya, Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyebut jumlah titik banjir saat ini ada 35 titik. Jumlah ini menurun dibanding pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke, di mana titik banjir di zaman Foke awalnya 78, terus ada Kanal Banjir Timur turun jadi 62. Zaman Jokowi turun lagi jadi 45 dan sekarang sudah 35 titik.
Berbagai cara dilakukan pemprov untuk terus menanggulangi banjir. Terakhir Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Dengan cara ini, kumpulan awan yang mengandung banyak uap air dapat menjadi hujan sebelum memasuki wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Modifikasi cuaca ini akan berlangsung selama 2 bulan mulai tanggal 14 Januari 2014 sampai dengan 14 Maret 2014 mendatang. Sementara pesawat yang untuk membantu proses membuat hujan buatan yakni 1 pesawat C 130 Hercules dan 2 pesawat CN 212. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaHampir setiap tahun Jakarta dilanda banjir. Salah satu penyebabnya minim kawasan resapan air.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan biang kerok pembangunan Sodetan Ciliwung sampai memakan waktu 11 tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, selesainya sodetan Ciliwung, baru menyelesaikan 68 persen masalah banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemerintah daerah Sumatera Barat telah menyiapkan lahan untuk relokasi warga.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja sama Pemprov DKI sekarang dan Kementerian PUPR, proyek sodetan Ciliwung kini dapat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, pembangunan Sodetan Ciliwung akan mengatasi banjir di Jakarta sekitar 62 persen.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin memastikan tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak sudah diperbaiki dan ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan penebangan pohon di hulu sungai membuat bencana banjir terjadi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung ini diharapkan dapat menangani banjir di Jakarta.
Baca Selengkapnya