Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi dan Ahok mulai tak konsisten dengan sistem ganjil genap

Jokowi dan Ahok mulai tak konsisten dengan sistem ganjil genap Jakarta Macet. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Bebarapa bulan setelah dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Jokowi dan Ahok mulai berpikir cara mengatasi macet di Jakarta. Salah satu konsep lama era Fauzi Bowo yang coba mereka wujudkan adalah pembatasan kendaraan berdasarkan pelat ganjil-genap.

Rencananya, sistem itu sudah diberlakukan awal Maret lalu. Tapi karena alasan masih perlu kajian mendalam kemudian diundur menjadi pertengahan tahun nanti. Itu pun masih belum pasti.

Saat itu, baik Jokowi maupun Ahok yakin cara itu efektif atasi macet di Jakarta. Tapi belakangan, keduanya sedikit meragukan. Saat ini, Jokowi dan Ahok malah ingin fokus ke ke sistem jalan berbayar atau Eletronic Road Pricing (ERP) karena merasa DKI tak dapat keuntungan.

"Ngapain ganjil genap lha wong ga dapat duit kok. Maunya ERP, dapat duit cegah mobil juga kan," kata Ahok mengulang pesan Jokowi kepadanya. Hal itu disampaikan Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/4).

"Kalau nerapin ganjil genap itu tidak ada untung ekonomisnya, itu hanya menguntungkan salah satu pihak. Ada juga, orang beli mobil lebih banyak," tambahnya.

Padahal, Ditlantas Polda Metro Jaya sudah mempersiapkan fasilitas loket penukaran pelat agar pemilik kendaraan bisa menukarkan kendaraan. Bukannya memperdalam dan melakukan pembahasan serius agar program ini bisa cepat rampung, Ahok malah menilai langkah Ditlantas terlalu tergesa-gesa.

"Itu hak polisi dong. Kalau polisi sudah mulai tukar, maka kita makin lama kajiannya," jelasnya.

Meski demikian, Ahok memastikan pihaknya tak akan begitu saja membatalkan sistem ganjil genap. Karena menurutnya, kalaupun sistem ganjil genap juga baik untuk membiasakan warga soal pembatasan kendaraan sebelum diberlakukannya ERP.

"Jadi kalau ditanya ganjil genap batal ga, ya ga batal lha wong digodok menuju ERP. Tapi bisa batal ga, ya bisa juga karena ERP lebih cepat. Kalau syaratnya terpenuhi," ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta ganjil genap diyakini bisa mengurai kemacetan di Jakarta hingga 40 persen. Terutama di jalan-jalan protokol. Kini kendaraan yang melintas mencapai 262.313.31 unit per jam. Bila sistem ini berjalan, diprediksi jumlahnya akan berkurang menjadi 121.567.28 unit.

Dengan begitu, setiap satu jam jumlah kendaraan pribadi yang beredar berkurang 140.746.02 unit dengan kondisi itu, mobil atau motor bisa melaju sampai 41,2 km/jam yang sebelumnya hanya 20,8 km/jam. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam
Pemprov DKI Pastikan Tak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Akui Belum Temukan Cara 'Ampuh' Atasi Macet Jakarta
Kapolda Metro Jaya Akui Belum Temukan Cara 'Ampuh' Atasi Macet Jakarta

"Kami dan Pemda belum menemukan formula yang tepat bagaimana mengatasi kemacetan," kata Karyoto

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Sindir Pemimpin Ingin Ubah Program: Kita dari Nol Terus
VIDEO: Jokowi Sindir Pemimpin Ingin Ubah Program: Kita dari Nol Terus

Selama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Respons Usulan Megawati KPK Dibubarkan: Lembaganya kan Bagus, Tiap Bulan Ada OTT
Jokowi Respons Usulan Megawati KPK Dibubarkan: Lembaganya kan Bagus, Tiap Bulan Ada OTT

Jokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.

Baca Selengkapnya
Besok, Polda Metro Jaya Tidak Berlakukan Ganjil Genap
Besok, Polda Metro Jaya Tidak Berlakukan Ganjil Genap

Tidak diberlakukan ganjil-genap sejak hari ini itu dilakukan pada Senin (17/6), sebagaimana keterangan Ditlantas Polda Metro Jaya di akun Instagram resminya.

Baca Selengkapnya
Beragam Reaksi PNS DKI Soal Rencana Uji Coba Pembagian Jam Masuk Kerja
Beragam Reaksi PNS DKI Soal Rencana Uji Coba Pembagian Jam Masuk Kerja

Beragam reaksi ASN DKI soal pembagian jam masuk kerja.

Baca Selengkapnya
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden
Begini Ganjar Perlakukan KPK jika Terpilih jadi Presiden

Ganjar turut mengutarakan keingiannya untuk melakukan revisi regulasi terkait KPK.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris

Anies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan selama Libur Natal, Catat Waktu dan Lokasinya
Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan selama Libur Natal, Catat Waktu dan Lokasinya

Dishub DKI Jakarta meniadakan ganjil genap selama libur natal 25-26 Desember 2023

Baca Selengkapnya
Ganjil-Genap di Jalan yang Dilalui LRT Jabodebek Belum Bisa Diterapkan, Dishub DKI Ungkap Alasannya
Ganjil-Genap di Jalan yang Dilalui LRT Jabodebek Belum Bisa Diterapkan, Dishub DKI Ungkap Alasannya

"Tentu jika kita lakukan analisis traffic tentu kurang ideal sehingga kita menunggu kapan tarif komersial mulai berlaku," kata Syafrin

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi
Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

Anies-Cak Imin kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Pejabat TNI-Polri Tak Main Judi Online hingga Narkoba: Hal yang Saudara Anggap Sepele Itu Bisa Ganggu Stabilitas
Jokowi Minta Pejabat TNI-Polri Tak Main Judi Online hingga Narkoba: Hal yang Saudara Anggap Sepele Itu Bisa Ganggu Stabilitas

Hal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).

Baca Selengkapnya