Jokowi minta warga tak ribut gara-gara tempat ibadah
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendatangi warga Jalan Duri Selatan V, Duri Selatan, Tambora Jakarta Barat. Dia bermaksud untuk mendapatkan informasi terkait penentangan warga terhadap tempat ibadah ilegal di lingkungan Sekolah Damai. Dalam pertemuan yang berlangsung di Masjid Jami Al-Ulama, Jokowi mendengar pengaduan dari tokoh ulama dan warga setempat.
"Sore ini saya tidak menyampaikan hal yang banyak, tapi kami ingin masukan dari bapak-bapak di sini, mungkin juga keluarga besar Duri Selatan ini, sehingga masalah di sini bisa diselesaikan dengan baik," ujar Jokowi, Jumat (12/4).
Kepada warga, Jokowi menginginkan, jangan sampai masalah yang sebetulnya sudah dibicarakan jangan menjadi panas. "Karena memang komunikasi antar warga dan antarumat tidak terjalin dengan baik. Saya selalu membuka diri terima masukan baik di kantor dan di rumah," jelas Jokowi.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Di mana Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
Di hadapan tokoh ulama dan warga, Jokowi meminta jangan sampai persoalan kecil dibesar-besarkan. Dan jika ada persoalan yang dianggap besar, harus diselesaikan secepatnya.
"Saya enggak senang masalah ditahan bertahun. Kalau bisa sekarang diselesaikan sehingga suasana jadi enak. Kita saling bertetangga. Juga antarumat di semua kampung itu campuran. Ini realitas. Kalo kita terima dengan lapang. Ada yg muslim dan non. Tapi kalo masalah itu bisa diselesakan dengan cara yang baik, sebagai gubernur ya pakai aturan. Kalo memang aturan seperti ini ya saya pake aturan ini."
Dalam pertemuan yang berlangsung di dalam Masjid Jami Al-Ulama, turut dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, Caman Tambora Isnawa adji, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombespol Suntana beserta Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Widodo, dan Kapolsek Metro Tambora Kompol Donny Eka Syaputra. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menegaskan, masjid harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.
Baca SelengkapnyaIdris menjelaskan, pemanfaatan ruko harus ada izin pemanfaatan ruko untuk rumah ibadah selama dua tahun.
Baca SelengkapnyaBripka Rosdimansah mengingatkan masyarakat akan larangan kampanye politik di tempat ibadah saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaKepolisian menegaskan kepada semua pihak agar tidak melakukan kampanye politik di dalam tempat ibadah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ungkap penyebab konflik di Pulau Rempang
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaJK mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menyiapkan waktu untuk melakukan introspeksi diri dalam menyambut Ramadan.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca Selengkapnya