Jokowi, mobil murah dan proyek gagal Esemka
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyuarakan penolakannya terhadap kebijakan pemerintah pusat yang kini sedang sibuk menggarap program mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC). Jokowi menilai kebijakan itu sebagai program yang keliru. Jokowi bahkan sampai menyurati Wakil Presiden Boediono untuk mempertanyakan kebijakan mobil murah.
"Mobil murah itu enggak bener. Yang bener itu transportasi yang murah. Sekali lagi, mobil murah itu enggak bener, yang bener itu transportasi yang murah," kata Jokowi di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (19/9) kemarin di sela acara pertemuan gubernur se-ASEAN.
Jokowi menegaskan, di kota-kota besar terutama Jakarta, program transportasi massal yang murah lebih dibutuhkan ketimbang mobil murah. Kebijakan mobil murah kata Jokowi, seolah tidak mendukung upaya Pemprov DKI yang sedang gencar mengatasi kemacetan ibu kota.
-
Kenapa Mobil Ketek dilarang beroperasi? Hal yang menjadi pertimbangan dilarangnya Mobil Ketek beroperasi adalah faktor keamanan dan kenyamanan penumpang.
-
Bagaimana mobil digunakan untuk hal yang tidak wajar? Berikut adalah beberapa contoh mobil yang dipaksa untuk bekerja ekstra dengan hal-hal yang tidak sewajarnya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Kenapa modifikator membuat pelek mobil anti-mainstream? Ada berbagai aliran modifikasi, beberapa fokus pada fungsionalitas, tetapi ada juga yang justru merepotkan. Namun, yang paling ekstrem biasanya hanya untuk keperluan kontes.
-
Kenapa Mobil Si Jampang dibuat? Mobil Si Jampang diluncurkan pemerintah sebagai upaya merespons kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga BBM.
-
Apa itu Mobil Si Jampang? Mobil Si Jampang merupakan kendaraan keliling yang menjual berbagai kebutuhan seperti sayur, bahan makanan mentah dan lainnya.
"Loh, transportasi massal dong, apa lagi. Tapi yang bayarnya murah. Untuk rakyat," lanjut Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut memang sangat rasional. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mungkin menjadi orang orang yang paling dipusingkan dengan menjamurnya mobil murah. Tanpa mobil murah saja, Jakarta sudah sangat macet, apalagi jika mobil murah itu menyerbu jalanan ibu kota?
Namun jika ditilik ke belakang, pernyataan Jokowi hari ini seolah bertolak belakang dengan pernyataannya ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Dulu Jokowi sangat getol kampanye soal mobil Esemka. Jokowi ingin Esemka menjadi mobil nasional yang murah namun juga ramah lingkungan.
Jokowi pun mengharapkan pemerintah pusat memberikan dukungan penuh terhadap produksi mobil Esemka sebagai mobil nasional.
"Dukungan tersebut dalam bentuk perizinan, kemudian produksi, dan dukungan finansial terhadap perusahaan yang akan memproduksi mobil Esemka," kata Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Jokowi menjelaskan, mobil Esemka akan diproduksi oleh PT Kiat Esemka bekerja sama dengan Solo Technopark, setelah memiliki seluruh perizinan. Mobil Esemka, kata dia, hanya membutuhkan satu jenis izin lagi melalui uji emisi yang akan dilakukan di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) yang merupakan bagian dari unit kegiatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Serpong, Tangerang.
"Setelah memiliki seluruh izin, Kiat Esemka siap memproduksi mobil Esemka dengan kapasitas produksi 200 hingga 300 unit per bulan," katanya.
Mungkin penolakan Jokowi karena Esemka produk dalam negeri sedangkan mobil murah yang saat ini digadang-gadang pemerintah adalah mobil impor. Namun ternyata proyek mobil murah saat ini juga bisa dibilang mobil proyek nasional karena 80 persen kandungannya lokal alias dari dalam negeri.
Kini proyek Esemka pun sudah tidak tahu sampai mana. Bahkan ada yang menyebut proyek Esemka hanya pencitraan Jokowi saja. Namun apa pun itu, lewat mobil Esemka, Jokowi sukses menjadi Gubernur DKI. Dan sekarang Jokowi kembali sedang 'menunggangi' mobil murah. Mungkinkan 'tunggangan' barunya ini juga bisa mengantarkannya menjadi capres?
Yang jelas proyek mobil murah memang harus dikaji terutama efek buruknya bagi Ibu Kota, penggunaan bahan bakar kendaraan dan sebagainya. Bisa jadi dalam proyek mobil murah ini ada peran pihak-pihak tertentu yang memang ingin menghambat berkembangnya transportasi umum di Jakarta. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyindir keras banyak pengusaha infrastruktur suka banting harga agar menang lelang
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menceritakan rencana pembangunan MRT yang sudah ada sejak 26 tahun lalu, ketika Jokowi masih menjadi gubernur
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaMerosotnya penjualan mobil di Indonesia punya banyak faktor mendasar, seperti karena penurunan daya beli dan ketertarikan pembeli.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut ERP bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT
Baca SelengkapnyaProgram mobil nasional digadangkan sejak 1070-an dengan membangun industri otomotif. Banyak program mobil nasional dilakukan seperti Maung oleh PT Pindad.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancang-ancang Beri Insentif Mobil Hybrid, Dinilai Bakal Hambat Percepatan Kendaraan Listrik
Baca Selengkapnya