Jokowi pindahkan warga gusuran KPK ke Rusun Pulogebang
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal merelokasi warga Guntur ke rumah susun (rusun) Pulogebang, Jakarta Timur. Pasalnya, tanah yang ditempati warga Guntur tersebut bakal dibangun Gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, persoalan warga Guntur sudah di data sejak pagi hari ini. Sepulang dari Solo, dirinya langsung menemui warga Guntur yang sejak sore hari menggeruduk rumah dinasnya.
"Udah beres tadi malam jam 11. Saya siapkan hari ini. Nanti ikut saja kalau nanti belum berangkat. Kita siapkan mobil, siapin truk, kita bawa menuju ke dinas Pulogebang. Pagi tadi sudah dimulai administrasinya. Kan mesti di data, KTP-nya. Setuju semuanya," jelas Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, Senin (15/4).
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Jokowi berkunjung ke Gorontalo? Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke proyek Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
Terkait masalah KTP Warga Guntur apakah nantinya ber-KTP Jakarta, Jokowi mengaku tidak tahu bagaimana teknisnya. Tetapi, berdasarkan dialog antara dirinya dengan Warga Guntur, Jokowi mengaku sudah ada kesepakatan dan tidak menjadi soal.
"Enggak ngerti di lapangannya. Malam saya temui semuanya sudah," jelas Jokowi seraya menganggukkan kepala beberapa kali.
Seperti diketahui, KPK melakukan eksekusi pengosongan lahan di Jalan Gembira, Kelurahan Guntur, Jakarta Selatan. Lahan itu merupakan milik KPK, namun ditempati oleh warga sebagai permukiman.
Eksekusi itu dilakukan karena warga telah menerima uang sebesar Rp 300 ribu dari pihak KPK dan bersedia untuk pindah dari tanah itu. Lebih lanjut, ada 81 rumah yang berdiri di atas lahan seluas 8.000 m2. Lahan tersebut rencananya akan dibuat gedung baru KPK.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di depan warga yang hadir, Jokowi memamerkan kinerja PUPR dalam memperbaiki jalan yang sudah lama rusak.
Baca SelengkapnyaSpanduk itu bertuliskan ‘Selamat datang Bapak Jokowi. Kami sudah pintar. Kami pilih Ganjar!’.
Baca SelengkapnyaJalan rusak di Lampung itu sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHari ini, Jokowi terbang ke Sumsel untuk meninjau RSUD dan mengecek harga komoditas di pasar.
Baca SelengkapnyaPencopotan dilakukan petugas Satpol PP Provinsi Bali.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi terlihat mengenakan setelan kemeja putih dipadu dengan celana hitam yang langsung disambut oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni.
Baca SelengkapnyaBersama Jokowi, Ganjar dan Prabowo memperlihatkan kedekatannya kepada warga.
Baca SelengkapnyaKampanye Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo seringkali bertepatan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPungutan liar (pungli) atau pemerasan kepada tahanan senilai Rp6,38 miliar pada rentang waktu 2019-2023.
Baca SelengkapnyaJokowi pun tampak melayani sejumlah permintaan swafoto
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaSalah satu tersangka yang ikut ditahan merupakan seorang 'bos' dalam kasus ini.
Baca Selengkapnya