Jokowi sibuk jadi Capres, Tanah Abang macet lagi
Merdeka.com - Program andalan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan memindahkan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat ke Blok G Tanah Abang mulai mengendur. Karena pada kenyataannya pedagang kembali ke jalan sehingga menyebabkan kemacetan lagi.
Pedagang Blok G kembali ke jalan lantaran tidak mendapatkan penghasilan. Menurut mereka, lebih menguntungkan berjualan di jalan dibanding Blok G yang sempat digadang-gadang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan lebih menguntungkan.
"Di Blok G sepi mas, mending di sini (di jalan)," ujar pedagang yang biasa berdagang di Blok G lantai 3 ini kepada merdeka.com, Jumat (11/4).
-
Mengapa Pasar Pakelan sepi? 'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Kenapa pedagang ragu Pasar Jongke ramai? Walaupun begitu, pedagang masih ragu apakah pasar itu bisa terus ramai pengunjung. Terutama bagi pedagang yang berjualan di lantai dua.'Karena orang tua kan capek kalau naik. Yang punya penyakit nanti nggak mau naik karena tenaganya tidak mumpuni,' kata Ibu Adib, salah seorang pedagang Pasar Jongke yang berjualan di lantai 2 pasar, dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
-
Apa yang Jokowi cek di Pasar Gelugur Rantauprapat? Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
Menurut Pakar Tata Ruang Universitas Trisakti Yayat Supriatna, langkah Jokowi masih terlalu cepat untuk mengambil keputusan memindahkan mereka. Karena rencana antisipasi jangka panjang untuk pedagang Blok G tidak disiapkan. Sehingga menyebabkan pedagang berada dalam posisi yang sulit, didukung pula pengawasan ketertiban mulai mengendur.
"Pengawasan konsistenitas mulai kendur. Berapa petugas di lapangan. Satpol PP apa ada di sana? Apa ada pengendalian di situ. Mereka (pedagang) enggak paham kenapa sepi tapi mereka gak tahan sama kondisi kantong mereka," jelas Yayat saat dihubungi merdeka.com, Minggu (13/4).
Dia menambahkan, seharusnya Jokowi tidak hanya memikirkan mengenai pemindahan pedagang saja. Sebab rencana untuk menarik perhatian masyarakat untuk berbelanja di Blok G juga harus dipikirkan. Yayat menilai, akan percuma memindahkan pedagang ke Blok G PKL, tanpa ada ragam dagangan berbeda dari blok lainnya. Karena masyarakat akan memilih yang lebih mudah aksesnya.
"Konsep pertama itu tidak memindahkan di situ, tapi berapa lama bisa bertahan. Kenapa orang tidak tertarik ke situ? mungkin ada kekurangan konsepnya. Walaupun jembatan dibangun dan eskalator dipasang, tapi kalau yang dibeli sama saja, pasti nanti mereka membandingkan dan memilih yang lebih dekat dan mudah," ujar Yayat.
Yayat mengatakan, sebaiknya Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan evaluasi. Jika diteruskan maka usaha sebelumnya akan nihil. "Kalau ada penyimpangan seharusnya dilihat dan melakukan evaluasi. siapa yang bertanggung jawab apakah semua gubernur atau wakil gubernur?," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaKaesang mengakui sengaja turun gunung ke Solo dan Jawa Tengah untuk memenangkan pasangan Respati-Astrid dan paslon pilkada Jateng, Luthfi-Taj Yasin.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berdialog dengan beberapa pedagang untuk mengetahui kondisi harga
Baca SelengkapnyaMenurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Baca SelengkapnyaBerhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaMendag juga mengunjungi pakaian anak dan membeli sebanyak 12 baju anak dan dibagikan kepada warga.
Baca SelengkapnyaJokowi geregetan dengan bupati yang tidak mengetahui inflasi di derah.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca Selengkapnya