Jumlah Pencari Suaka di Bekas Gedung Kodim Kalideres Mencapai 1.155
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan tempat penampungan sementara bagi imigran pencari suaka. Bekas Gedung Kodim Kalideres Jakarta Barat menjadi pilihannya.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan, pencari suaka yang tinggal di bekas Gedung Kodim angkanya fluktuatif.
"Jumlah pencari suaka yang ada di sana turun naik," kata Irmansyah saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (14/7).
-
Bagaimana Pemprov DKI membantu pendatang baru mendapatkan pekerjaan? Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Kenapa Pemprov DKI menetapkan syarat ketat untuk pendatang baru? Syaratnya, pendatang harus punya tempat tinggal layak, pekerjaan tetap. Syarat tambahannya adalah pendatang harus mempunyai keahlian tertentu agar tidak memicu masalah sosial baru seperti kemiskinan dan stunting.
-
Dimana lokasi rumah transmigrasi? Orang-orang yang mengikuti program transmigrasi akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki angka penduduknya yang masih lebih sedikit. Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Bagaimana DKI Jakarta membuat program Kelurahan Sadar Hukum? 'Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,' tambahnya.
Menurut data UNHCR, awalnya pada Jumat malam pencari suaka yang datang ke eks Gedung Kodim berjumlah 998 orang. Kemudian bertambah pada Sabtu pagi menjadi 1.155 orang. Sementara, Sabtu malam kembali menurun menjadi 1.000 orang.
Penyebabnya karena sebagian dari mereka ada yang berpindah dari situ. Mungkin sebelumnya sudah ada tempat tinggal, atau hendak mengontrak di tempat lain.
"Jadi yang tahu UNHCR. Dari data mereka disampaikan kepada saya. Sekarang pastinya berapa. Nanti saya cek lagi," ucap dia.
Hingga kini, rata-rata pencari suaka berasal dari Afghanistan, Pakistan, Somalia, Sudan, Irak, Iran. Rencananya ada penambahan 50 orang pencari suaka asal Yaman.
Irmansyah mengatakan, pendataan pencari suaka penting untuk mengetahui logistik yang harus disiapkan.
"Bagaimanapun kebutuhan mereka tidak boleh kurang. Tapi jangan sampai juga kita masak untuk 1.200 porsi tapi ternyata mereka cuma di bawah 1.000 porsi," ujar dia.
Menurut Irmansyah, tempat penampungan sementara berbeda dengan rumah detensi dini. Sehingga, ia tak dapat memastikan kapasitas eks Gedung Kodim. Tetapi melihat dari kondisi kemarin 1.155 orang bisa terakomodasi di sana.
"Nanti minta UNHCR yang menempatkan mereka," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaHeru juga ingin agar UNHCR memperhatikan kehidupan para pengungsi tersebut.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaFahri mengatakan rencana jangka panjang pemerintah untuk membangun rumah susun bagi korban kebakaran di Kelurahan Kebun Kosong, Kecamatan Kemayoran
Baca Selengkapnya"Menampung mereka di rumah detensi yang ada di Direktorat Jenderal imigrasi," kata Camat Setiabudi Iswahyudi
Baca SelengkapnyaPemindahan warga menunggu arahan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaIni bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta sekaligus untuk menata kawasan perkotaan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan Beri Bansos ke Warga Pendatang Ber-KTP Jakarta, Apa Syaratnya?
Baca SelengkapnyaWawan mengatakan, selama ini warga tersebut tinggal di kolong tol yang dari sudut kesehatan, kebersihan dan keamanan sangat kurang layak.
Baca Selengkapnya