Kadinkes DKI Ingatkan Warga Patuh PPKM Darurat untuk Tekan Penularan Covid-19
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengingatkan, peran penting warga Jakarta menekan laju penularan Covid-19 di masa PPKM Darurat. Saat ini, sudah 91 ribu lebih warga masih menjalani perawatan di rumah sakit atau tempat isolasi terkendali.
"Kami dari Dinkes mengimbau, mengajak warga untuk patuh dalam PPKM Darurat ini. Karena kalau buka kita siapa lagi," katanya di pos penyekatan Tapal Kuda, Lenteng Agung, Selasa (6/7).
Dia menambahkan, penularan virus kali ini sangat cepat dan mempengaruhi gejala terhadap si penderita. Semula pasien bergejala ringan, tanpa protokol kesehatan ketat atau tidak mengurangi mobilitas, gejala ringan dapat meningkat menjadi gejala sedang hingga berat.
-
Bagaimana penyakit akut berkembang? Penyakit ini cenderung memburuk dengan cepat namun juga memiliki kecenderungan untuk sembuh dalam rentang waktu yang relatif singkat.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Dimana kuman menyebar dengan cepat? 'Pada saat ini, mudahnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah membuat persebaran virus dan bakteri ke tempat lain lebih cepat terjadi,' terang Dana Hawkinson, M.D., asisten profesor di University of Kansas.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan gejala penyakit muncul? Gejala ini biasanya muncul 3–10 hari setelah terkena cakaran atau gigitan kucing. Namun, pada beberapa kasus, gejala bisa muncul hingga beberapa minggu atau bulan kemudian.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Kondisi ini pun, ucap Widya, mengharuskan warga segera melakukan vaksinasi Covid-19. Ia pun mengajak seluruh warga bergegas mendatangi lokasi vaksinasi masal Covid.
"Saat ini Pemprov DKI Jakarta melalui tiga pilar mengajak, mengimbau, lebih kita siapkan 300 sentra vaksin yang disebar di Kelurahan, Kecamatan. Semua usia, mulai dari 12 tahun ke atas, silahkan mengunjungi sentra-sentra vaksin sudah disiapkan di sana," ajaknya.
Sebelumnya Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Dwi Oktavia memaparkan, pada Senin (5/7) dilakukan tes PCR sebanyak 32.262 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 25.809 orang dites PCR dengan hasil 10.903 positif dan 14.906 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 3.955 orang dites, dengan hasil 894 positif dan 3.061 negatif.
Dwi juga menyebut, tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 15 persen dari 10.903 kasus positif hari ini adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian, yaitu 1.273 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 400 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun. Sedangkan, 8.275 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 955 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 158.060 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 426.163 per sejuta penduduk," terangnya.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 4.169 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 91.163 (orang yang masih dirawat/ isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 591.498 kasus.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 491.556 dengan tingkat kesembuhan 83,1 persen, dan total 8.779 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 39,9 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaSatu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya