Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kadis PU DKI akui ada 18 program normalisasi belum dibayar

Kadis PU DKI akui ada 18 program normalisasi belum dibayar Pengerukan kali. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Agus Priyono membenarkan tudingan LSM Fitra soal belum dibayarnya sejumlah program di dinas yang dipimpinnya. Ada sekitar 18 program normalisasi sungai yang belum dibayar hingga kini.

Pihaknya tengah mencocokkan anggaran yang harus dikeluarkan kepada kontraktor. Sebab ada perbedaan antara yang disampaikan mantan Kepala Dinas PU DKI Jakarta Manggas Rudi dengan kontraktor.

"Memang dalam proses. Kemarin sama Pak Rudi masih belum ketemu titik temu antara pihak kontraktor dan catatan di Pak Rudi. Pak Rudi sekian, kontraktor sekian," ungkapnya saat dihubungi, Jumat (19/12).

Dia menambahkan, ada sekitar 18 proyek normalisasi belum dilakukan pembayaran. Sebab baru sebagian yang sudah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga pihaknya harus mengaudit sisanya.

"2014 ini pemeriksaan sudah dilakukan BPK tapi gak seluruhnya. Sampling saja, tapi gak semua. Hanya sebagian. Lokasi 18 yang sudah dicek BPK sekitar 9 dan sisanya kami hitung. Sekarang sedang menghitung untuk mendapatkan titik temu," jelas Agus.

Dinas PU DKI Jakarta menargetkan pembayaran akan dilakukan pada akhir tahun ini. "Kalau bisa kami akan cairkan tahun ini," tutupnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih memiliki utang dengan kontraktor untuk pembayaran normalisasi sungai. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membenarkan hal tersebut.

Ahok mengatakan, masih ada beberapa pembayaran yang belum dilakukan. Namun, mengenai berapa nominal utang dia meminta dikonfirmasi kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta.

"Iya (masih ada). Mungkin detailnya tanya Dinas PU," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/12).

Seperti diketahui, Direktur Investigasi Fitra, Uchok Skydafi mengatakan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Agus Priyono tidak ingin membayar proyek tersebut. Padahal tugas pengembang untuk menormalisasi sungai dan kali sudah selesai.

"Dinas PU di bawah kepemimpinan Ahok ini tetap saja bermain-main dengan anggaran. Bagaimana mungkin kegiatan sudah selesai dikerjakan tapi tak dibayar. Audit BPK sudah ada. Apa yang diinginkan Kepala SKPD nya," ujarnya saat dihubungi, Rabu (10/12).

Berdasarkan laporan sejumlah kontraktor pengerukan kali dan waduk tahun 2013, seharusnya hasil pekerjaan mereka sudah dibayar pada tutup anggaran 2013. Dia mengungkapkan, Agus beralasan harus ada audit terlebih dahulu. Baru setelah itu Dinas PU DKI Jakarta berjanji melakukan pembayaran pada Maret 2014.

Namun, jelang tutup akhir tahun 2014 tagihan kontraktor tak kunjung dibayar Dinas PU DKI Jakarta. Bahkan, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyurati Dinas PU DKI Jakarta agar dilakukan pembayaran.

"BPK juga sudah salah prosedur melakukan audit padahal rekanan belum dapat tagihan. Apa yang diaudit BPK wong tagihan belum ada. Seharusnya, kontraktor dapat tagihan dulu baru ada audit," tegas Uchok.

Bahkan, ada dugaan penggelapan pajak yang dilakukan Dinas PU DKI Jakarta. Sebab dari hasil audit BPK bahwa Dinas PU DKI Jakarta hanya membayar pekerjaan sekitar 80 persen. Namun kontraktor dipaksa harus bayar pajak dari total nilai anggaran 100 persen. (mdk/gib)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
APBD Perubahan DKI Jakarta 2024 Jadi Rp85,1 Triliun, Ini Rinciannya
APBD Perubahan DKI Jakarta 2024 Jadi Rp85,1 Triliun, Ini Rinciannya

DPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.

Baca Selengkapnya
15 Kelurahan di Jakarta Tidak Punya Puskesmas
15 Kelurahan di Jakarta Tidak Punya Puskesmas

Pembangunan  puskesmas di 15 kelurahan telah masuk dalam perencanaan strategis (renstra) Dinkes DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pengerjaan Proyek Tanggul Laut NCICD Fase A di Jakut Terkendala Banyaknya Pemukiman Liar
Pengerjaan Proyek Tanggul Laut NCICD Fase A di Jakut Terkendala Banyaknya Pemukiman Liar

Jumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.

Baca Selengkapnya
Janji Heru Budi Selesaikan Gaji Pegawai Lepas DKI
Janji Heru Budi Selesaikan Gaji Pegawai Lepas DKI

Sejumlah pegawai harian lepas di Jakarta mengeluhkan pendapatannya tak sesuai UMP DKI. Mereka hanya mendapat upah sebesar UMP tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan
Sederet Janji Anies saat Jadi Gubernur DKI Jakarta yang Sisakan Persoalan

Setelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
63 Kementerian Lembaga Masih Nunggak PNBP Hingga Rp27,64 Triliun
63 Kementerian Lembaga Masih Nunggak PNBP Hingga Rp27,64 Triliun

Angka tunggakan ini meningkat dibanding jumlah piutang di tahun sebelumnya sebsar Rp25,04 triliun yang tersebar di 62 kementerian lembaga.

Baca Selengkapnya
Penanganan Banjir hingga Pengentasan Kemiskinan Jadi Prioritas APBD Jakarta 2025
Penanganan Banjir hingga Pengentasan Kemiskinan Jadi Prioritas APBD Jakarta 2025

Pemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanggul laut

Baca Selengkapnya
Kata Heru Budi soal Proyek Restorasi Rumah Dinas Gubernur Rp22,2 M
Kata Heru Budi soal Proyek Restorasi Rumah Dinas Gubernur Rp22,2 M

Heru mengaku belum mendapat laporan dari dinas terkait

Baca Selengkapnya
16 PSN Ditargetkan Rampung di Akhir 2023, Ada Bendungan Hingga Jalan Tol
16 PSN Ditargetkan Rampung di Akhir 2023, Ada Bendungan Hingga Jalan Tol

Sisanya sebanyak 42 PSN, ditargetkan selesai setelah tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kabar Baik untuk Warga Jakarta, Bansos KJP Plus Cair Pekan Ini!
Kabar Baik untuk Warga Jakarta, Bansos KJP Plus Cair Pekan Ini!

Namun Pemprov DKI belum merinci berapa nilai pencairan KJP kali ini

Baca Selengkapnya
DPRD dan Pemprov DKI Sepakati Plafon Prioritas Sementara APBD 2024 Rp81,5 Triliun
DPRD dan Pemprov DKI Sepakati Plafon Prioritas Sementara APBD 2024 Rp81,5 Triliun

Pras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.

Baca Selengkapnya
APBD DKI Jakarta 2025 Diusulkan Jadi Rp91,1 Triliun, Ini 4 Program Prioritasnya
APBD DKI Jakarta 2025 Diusulkan Jadi Rp91,1 Triliun, Ini 4 Program Prioritasnya

Wakil Ketua Banggar DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan, rancangan KUA-PPAS APBD 2025 akan didalami bersama komisi-komisi.

Baca Selengkapnya