Kadishub DKI Sebut Penyesuaian Jam Operasional Stasiun Tanah Abang Bersifat Dinamis
Merdeka.com - Penyesuaian jam operasional di Stasiun Tanah Abang menyesuaikan tingkat mobilitas. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, semakin kondusif mobilitas, jam operasional Stasiun Tanah Abang akan kembali normal.
"Tentu kami menyesuaikan kondisi di lapangan," ucap Syafrin, Senin (3/5).
Keputusan jam operasional Stasiun Tanah Abang dibahas bersama antara Dinas Perhubungan, PT KAI, dan Dirjen Perkeretaapian dari Kementerian Perhubungan.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Kapan pengunjung Pasar Tanah Abang meningkat? Jumlah pengunjung peningkatannya 150-200 persen dari sebelum puasa lebaran. Jika dibanding lebaran tahun lalu peningkatan pengunjung lebih dari 30 persen,
-
Kapan Mendag Zulkifli Hasan berkunjung ke Pasar Tanah Abang? Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta pada Jumat, (13/10).
-
Kapan kemacetan terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan. Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Jam berapa Pasar Pakelan ramai? Saat Jejak Richard sampai di sana, kondisi pasar itu telah sepi.'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
-
Apa yang membuat Pasar Tanah Abang ramai? Para penjual khususnya pakaian muslim bisa meraup omzet sampai puluhan juta perhari selama bulan Ramadan
Oleh sebab itu, Syafrin menuturkan, penutupan Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 WIB bersifat dinamis.
Syafrin menampik penyesuaian jam operasional dilakukan terlambat. Dia menjelaskan, sebelum terjadi lonjakan pengunjung Pasar Tanah Abang, Dinas Perhubungan telah memantau mobilitas lokasi tersebut.
Dari hasil pantauan Dishub, dia mengungkapkan, Pasar Tanah Abang terpantau tidak cukup padat.
"Itu tidak ada kepadatan tapi memang pada saat sore hari kemarin yang hari Jumat itu itu masyarakat menumpuk di Stasiun Tanah Abang karena semua orang yang tadinya tersebar di pasar itu menuju ke satu titik di Stasiun Tanah Abang," jelasnya.
Pada kesempatan sebelumnya Direktur Niaga PT Kereta Api Indonesia (KAI) Dadan Rudiansyah menjelaskan rekayasa KRL untuk mengurangi kepadatan penumpang, kereta tidak akan berhenti di Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 WIB. Karena hal itu, dia meminta agar masyarakat dapat mendatangi stasiun terdekat, yakni Stasiun Duri ataupun Karet.
"Jadi nanti dialihkan ke stasiun-stasiun kiri-kanan (Duri dan Karet) biar enggak menumpuk di Tanah Abang," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya akan melakukan pengendalian untuk pembatasan calon penumpang yang akan menggunakan KRL. Yakni mulai dari kawasan sebelum menaiki jembatan penyeberangan multiguna (JPM).
"Kemudian juga di sisi utara, di ujung utara Jalan Jatibaru, di situ ada tempat untuk Transjakarta masuk, itu akan jadi tempat antrean juga. Sehingga nanti akan ada penertiban untuk antre masuk ke dalam stasiun," ucap Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengatakan jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengalami peningkatan. Yakni bila dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada Sabtu (1/5) yang mencapai 87 ribu orang.
"Hari Sabtu terjadi lonjakan jumlah pengunjung yang sebelumnya 35 ribu jadi 87 ribu. Dan hari ini data sementara diperkirakan sekitar 100 ribu pengunjung," jelas Anies.
Namun, aksi penertiban oleh Pemprov DKI dinilai terlambat. Anggota DPRD DKI Gilbert Simanjuntak mengatakan, keramaian di Pasar Tanah Abang terjadi akibat adanya kelalaian pihak terkait.
"Saya lihat ada yang lalai dengan tugasnya dan harus ada yang bertanggungjawab," ucap Gilbert.
Sementara Wakil Ketua DPRD Zita Anjani mengatakan aktivitas perekonomian di Pasar Tanah Abang merupakan hal wajar mendekati lebaran. Hanya saja Pemprov DKI dan masyarakat wajib sama-sama menyadari dan tertib dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Ini momentum lebaran. Boleh buka, boleh belanja, tapi tetap prokes. Jadi ekonomi terus jalan, kesehatan tetap terjaga," kata Zita.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soft launching stasiun Tanah Abang yaitu penambahan jalur, peron, dan integrasi antarmoda.
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca SelengkapnyaPihak pengamanan Stasiun Manggarai mengurai Penumpang KRL tersebut. Upaya itu membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaPelayanan bus TransJakarta terganggu akibat adanya rekayasa arus lalu lintas dilakukan polisi pada Rabu (6/9) pagi.
Baca SelengkapnyaHal itu dibenarkan VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus. Dia mengakui terjadi lonjakan penumpang pada pukul 09:00 WIB hingga pukul 10:00 WIB.
Baca Selengkapnya"Tentu jika kita lakukan analisis traffic tentu kurang ideal sehingga kita menunggu kapan tarif komersial mulai berlaku," kata Syafrin
Baca SelengkapnyaAne mengatakan pihaknya akan melakukan antisipasi-antisipasi untuk tetap dapat melayani pengguna Commuter Line aman dan lancar pada hari ini.
Baca SelengkapnyaPT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menetapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis.
Baca SelengkapnyaPengumuman: Ada Perubahan Jam Keberangakatan Kereta Jarak Jauh Mulai 1 Juli 2024 dari Stasiun Pasar Senen dan Jatinegara
Baca SelengkapnyaItu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca SelengkapnyaPuluhan Angkuta Umum dan Travel Gelap di Jatiwaringin Ditertibkan
Baca SelengkapnyaPara pekerja antusias menyambut operasional Kereta api ringan atau LRT. Sejak pukul 5 pagi, LRT line Bekasi dan Depok mulai beroperasi mengangkut penumpang.
Baca Selengkapnya