Kang Emil galau, tetap di Bandung atau bertarung lawan Ahok di DKI
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tak lama lagi segera digelar. Partai pun sudah ancang-ancang mencari calon yang berpotensi menjadi pemenang. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bahkan sudah melakukan penjaringan.
Satu nama yang masuk radar adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengaku sudah bertemu dengan Prabowo dan Ketua Umum Golkar munas Bali, Aburizal Bakrie terkait Pilgub DKI.
"Saya sudah ketemu dengan Pak Prabowo, ARB dan lain lain. Salah satunya membicarakan DKI juga tapi saya juga tidak menjawab iya atau tidak," ujar Kang Emil di Bandung, Selasa (26/1).
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
Dalam hal tersebut, kata Emil, dirinya tidak bisa menjawab karena harus memperhitungkan baik buruknya. Untuk itu, lanjutnya, saat ini dirinya sedang melakukan istikharah guna mengambil keputusannya.
"Saya butuh waktu untuk menghitung baik buruknya. Saya pasti ambil keputusan yang terbaik yang positifnya paling banyak, yang negatifnya paling sedikit. Saya saat ini sedang istikharah," katanya.
Namun Ridwan Kamil menyatakan baru akan memutuskan maju atau tidak dalam Pilgub DKI Jakarta pada bulan Maret 2016.
"Saya putuskan maju atau tidak, positifnya bulan Maret," kata Ridwan Kamil saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Selasa (9/2)
Di balik itu semua, Kang Emil dilema terkait Peraturan Kementerian Dalam Negeri. Dia meminta seharusnya Pilgub DKI menerapkan sistem serentak. Sehingga dirinya tidak perlu pusing melepas tanggung jawab sebagai pemimpin di kota Bandung.
"Harusnya semua sama karena ini menjadi dilema saya, kalau saya maju saya belum selesai di Bandung kan ini yang jadi problem moral saya," katanya.
"Nah, makanya masukan saya ke mendagri kalau bisa Pilkada itu benar-bener serentak, supaya kami-kami ini start-nya sama berakhirnya juga sama," tambahnya.
Meskipun begitu, dirinya menegaskan kalau tidak takut untuk menghadapi siapa pun dalam persaingan politik, termasuk Ahok. "Saya mah enggak pernah takut," tegasnya
Untuk diketahui, Partai Gerindra sudah memulai melakukan jajak pendapat pada 4 nama yang bakal diusung di Pilgub DKI 2017 mendatang. Sebelumnya, delapan nama sudah dipilih diproses penjaringan tahap awal pada Desember lalu.
Empat nama yang sudah memastikan ikut dalam proses jajak pendapat publik adalah M Taufik (Ketua DPP Partai Gerindra), M Sanusi (Ketua Komisi D DPRD Jakarta), Sandiaga S. Uno (Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga pengusaha top), dan Biem T Benyamin (Anggota DPR RI Fraksi Gerindra yang juga tokoh Betawi).
Walikota Bandung Ridwan Kamil menjadi salah seorang kandidat calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, bukan satu-satunya kandidat cagub DKI dari Gerindra tidak hadir dalam deklarasi. Sekretaris Partai Gerindra Ahmad Muzani, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, juga tidak hadir.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menanggapi soal rencana maju Pilgub Jakarta
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijagokan partai koalisi Indonesia Maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil akan memutuskan maju Pilgub Jabar atau Jakarta pada bulan Juni
Baca SelengkapnyaGolkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat dukungan dari sang ibu, Tjutju Sukaesih untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGolkar belum bisa memastikan Ridwan Kamil bakal ke Jakarta atau tetap di Jawa Barat
Baca SelengkapnyaMeksi begitu, ia menilai maju di Pilkada manapun dinilainya sama saja. Karena, sama-sama melayani masyarakat.
Baca SelengkapnyaRK belum mengantongi KTP Jakarta. Sehingga dia harus mencoblos di daerah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP.
Baca SelengkapnyaOpsi itu mengemuka dalam Rapimnas Partai Golkar di Jakarta beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta agar semua pihak menanti Ridwan Kamil tiba di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tidak mempermasalahkan lawan yang akan dia hadapi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca Selengkapnya