Kantongi audit medis Debora, Dinkes DKI kembali panggil RS Mitra Keluarga
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto rencananya akan kembali memanggil pihak Rumah Sakit Mitra keluarga Kalideres sore hari ini. Pemanggilan ini terkait update audit medis dan menjatuhkan sanksi atas kasus meninggalkan bayi Tiara Debora.
"Hari ini nanti siang jam 15.00 WIB yang punya rumah sakit akan kita panggil. Tidak kepada direkturnya lagi tetapi teguran kepada pemilik rumah sakit," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/9).
Terkait apa hasil audit medis, Koesmedi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut. Yang jelas hari ini tepat di kantornya akan dijelaskan apa sanksi dan hasil medis bayi Debora.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
"(Audit medis) Sudah ada, (hasilnya) Nanti siang. Iya surat tegurannya diberikan sekarang juga. Sanksinya apa ya nanti tunggu nanti siang saja ya," jelasnya.
Sebelumnya, Koesmedi telah menjatuhkan hukuman kepada RS Mitra Keluarga Kalideres berupa teguran tertulis. Teguran tersebut diberikan karena telah menolak bayi berusia empat bulan Tiara Debora, yang akhirnya meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan.
"Teguran untuk tidak lakukan hal itu lagi. Teguran tertulis, tertulis langsung," katanya di kantornya, Kamis (15/9).
Koesmedi telah menyerahkan surat teguran kepada RS Mitra Keluarga yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. Bahkan, dia telah membentuk tim investigasi untuk lakukan audit medis.
"Hari ini nanti tim akan cari data-data medikal record dan lain-lain yang ada di rumah sakit dan akan diolah oleh tim," ujarnya.
Dia mengungkapkan, hasil investigasi masih belum diterimanya. Sebab mereka baru akan mulai membuka rekam medik Debora hari ini. Sehingga, Koesmedi tak bisa menentukan kapan hasilnya keluar.
"Belum (keluar) Kan baru dilakukan hari ini. Lamanya ya tergantung kelengkapan data. Kalo datanya sudah lengkap bisa lebih cepat auditnya keluar," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal periksa keluarga korban bocah A (7) yang meninggal usai alami mati batang otak setelah menjalani operasi amandel
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIbu Siti mengadu ke Polres Bogor. Dia berharap masalah yang menimpa segera terselesaikan.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi korban meninggal dunia sekitar pukul 18.45 WIB
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak telah sepakat membuat rumah bersama di Polres Bogor untuk proses adaptasi anak.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca Selengkapnya