Kapolda Metro optimis dua hari lagi pembunuh Neng terungkap
Merdeka.com - Kepolisian Polda Metro Jaya sesumbar segera mengungkap tabir kasus pembunuhan PNF alias Neng (9). Bahkan tidak perlu waktu lama lagi untuk menuntaskan masalah tersebut.
"Mudah-mudahan sekitar satu atau dua hari lagi ini akan tuntas," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/10).
Tito menuturkan, sejauh ini upaya kepolisian terus mendalami pelbagai temuan DNA pada tubuh Neng. Ada tiga orang yang pihaknya curigai identik dengan temuan polisi.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa yang ditemukan dalam penelitian DNA? Museum melaporkan, para peneliti berhasil mengumpulkan informasi yang memadai tentang delapan tengkorak ini, sehingga membenarkan upaya khusus untuk menemukan keturunan mereka yang khusus. Dalam pemeriksaan tengkorak tersebut, salah satu tengkorak yang menarik perhatian adalah yang bertuliskan 'Akida.' Hal ini mengindikasikan bahwa tengkorak ini pernah dimiliki oleh penasihat terkemuka Mangi Meli, seorang pemimpin yang kuat dari kelompok etnis Chagga pada akhir abad ke-19. Museum mengonfirmasi sampel DNA yang diperoleh dari tengkorak ini secara langsung sesuai dengan keturunan Akida.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
"Sementara kita sedang kembangkan tiga DNA, yang ada di tubuh korban maupun yang ada di kaos kaki. Dan kemudian yang ketiga pada orang yang kita curigai, ini yang ada bercak darah juga di rumahnya," ungkapnya.
Banyaknya temuan, kata Tito, tentunya mempermudah kepolisian dalam mengungkap pelaku pembunuhan Neng. Kini pihaknya terus mendalami tiap temuan tersebut.
"Mudah-mudahan akan mempersempit kemungkinan pelakunya," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang residivis bernama Agus, tetangga Neng telah dicurigai. Namun kediamannya sudah dipasangi garis polisi.
Sayangnya belum ada informasi resmi tentang apakah benar tersangka pembunuh Neng adalah tetangganya sendiri, Agus. Agus sendiri di sekitar rumahnya dikenal sebagai seorang residivis dan pernah berurusan dengan polisi karena kasus narkoba.
Seorang polisi yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa pemasangan garis polisi ini terkait adanya temuan baru. Akan tetapi dia ogah menjelaskan apakah Agus sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum.
"Ya kalau 99 persen cocokkan, berarti sudah mengarah ke sana," ujar polisi itu usai memasang garis polisi, Kamis (8/10) malam.
Siang tadi memang sejumlah aparat kepolisian melakukan penggeledahan di rumah Agus. Agus juga sempat dijadikan saksi oleh polisi terkait kasus pembunuhan Neng ini. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu diketahui terjadi di perumahan daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11) dini hari
Baca SelengkapnyaMeski jumlahnya sudah ratusan, penyidik masih mencari barang bukti lain, terutama golok yang diduga digunakan para tersangka menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca Selengkapnya