Kapolda Metro pastikan penembakan polisi di TMII tak terkait narkoba
Merdeka.com - Terjadi baku tembak yang dilakukan oleh personel TNI AL Kapten Eko Wuryanto yang berujung melukai anggota Polres Jakarta Timur, Briptu Seno Aji. Penembakan di depan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, itu saat polisi razia narkoba dan memburu pelaku namun muncul Kapten Eko.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menepis kalau aksi tembak itu lantaran ada narkoba jenis sabu di tangan Kapten Eko. Tito mengungkapkan baik pihak kepolisian maupun TNI tak ada yang didapati sabu.
"Enggak bener. Enggak ada barang bukti sabu itu," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu (2/3).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Mengapa tahanan PKI di Madiun kebal peluru? Benar saja, saat celana lurah itu dibuka. Dia langsung lemas, lantas meninggal. Kasus Kebal Peluru ini Bukan Satu-Satunya Dalam Pemberontakan Madiun
-
Apa yang dibantah oleh Hadi Tjahjanto? Dalam momentum tersebut, Mahfud MD sempat memberikan pernyataan bahwa belum ada satu pun sertifikat redistribusi tanah yang terbit selama era Jokowi. Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
Tito menjelaskan, memang di lokasi pada saat itu pihak Anggota Polres Jakarta Timur tengah melakukan upaya penangkapan pelaku narkotika. Namun pelaku yang dimaksud bukan anggota TNI.
"Dia memang sedang melakukan upaya penangkapan terhadap pelaku narkotik, tapi bukan yang itu (bukan anggota TNI), ada di dekat situ targetnya infonya," ungkapnya.
Tito pun menjelaskan, kasus ini dianggap sudah selesai sebab semuanya sudah ditangani baik kedua belah pihak. "Ini kan yang jadi korban anggota Polri di Polres Jaktim. Kapolres sudah melakukan penjelasan kepada anggota, kemudian dia juga buat bahan evaluasi, karena kadang kita juga anggota Polisi berpakaian preman, sehingga pada saat di jalan mereka melakukan membawa senpi kadang masyarakat mengira apakah ini polisi penegak hukum atau pelaku kejahatan," jelasnya.
"Kita kadang susah membedakan, itu problemnya di situ. Contohnya, kita waktu teror bom Thamrin lah, waktu itu yang namanya Sunakim dikira Pak Karoops Polda Metro Jaya pikir itu anggota polisi tapi ternyata teroris. Jadi ini sebagai evaluasi kita," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaPasar Jaya menegaskan tidak menemukan bukti bahwa lokasi di sana digunakan sebagai tempat nyabu.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Selatan memastikan kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) adalah kasus bunuh diri.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi memberi klarifikasi terkait penangkapan tiga polisi.
Baca Selengkapnya