Kapolda Metro Sebut 166 Tabung Oksigen Disita Dijual Melebihi Harga Eceran Tertinggi
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan ada pihak yang memanfaatkan situasi kelangkaan tabung oksigen selama pandemi Covid-19 dengan mengimpor namun tidak sesuai dengan jenis barang. Menurut dia, barang dijual para pedagang tersebut tak sesuai harga dipatok kepada pembeli.
"Berdasarkan data lapangan, yang 1 meter kubik itu bisa mencapai Rp2,5 juta. Padahal sebelum adanya pandemi Covid-19, harganya Rp300 ribu sampai Rp900 ribu," kata Fadil di Jakarta, Selasa (27/7).
Fadil menekan praktik tersebut tak bisa dibiarkan. Oleh karena itu, kata Fadil, polisi berkerjasama dengan Kejaksaan Tinggi dan Bea Cukai membongkar kasus importasi tabung oksigen dengan modus memalsukan jenis barang.
-
Bagaimana Jokowi memastikan harga TBS tidak naik turun? Sebab, akan diolah langsung di dalam negeri menjadi minyak makan merah.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
"Ini sudah kami tindaklanjuti dengan membuat Satgas, kami akan bergabung dengan Kejaksaan Tinggi DKI, tentunya untuk berkoordinasi dengan teman-teman Bea Cukai agar mereka yang mencoba manfaatkan situasi ini bisa kita tindak," ujar dia.
Dia menegaskan tidak akan pandang bulu dalam menindak tegas para pelaku yang menjual tabung oksigen melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Kita mengirimkan pesan kepada mereka-mereka yang berusaha dan tetap bermain di tengah situasi pandemi ini melakukan kejahatan, kami akan tindak. Tegas tanpa pandang bulu, apalagi misalnya ada oknum yang sengaja menyalahgunakan wewenangnya dalam proses importasi, proses distribusi pasti akan kami lakukan penegakkan hukum," ungkapnya.
"Mudah-mudahan ini bermanfaat, termasuk di dalamnya satgas di Polda Metro Jaya juga terus bekerja mengawal ketersediaan obat, distribusi obat dan penjualan obat di apotek-apotek," sambungnya.
Fadil menyebut, saat ini sejumlah Polres sudah mengamankan terhadap para pelaku tersebut. Untuk Polres Metro Jakarta Pusat sendiri mengamankan 166 tabung.
"Pelaku sudah diamankan dan diproses hukum oleh Polres Metro Jakarta Pusat dan berhasil mengamankan 166 tabung, berikut regulator pelengkap lainnya. Mudah-mudahan langkah-langkah ini terus kita kembangkan," jelasnya.
Jenderal bintang dua ini meminta kepada masyarakat, untuk segera melaporkan kepada aparat kepolisian jika menemukan tindak kejahatan di masa pandemi Covid-19.
"Ini terus tim kami akan terus bekerja ada hotline yang kami sebarkan di sosial media Polda Metro Jaya, manakala ada masyarakat yang ingin melapor terkait dengan kartel, mafia, organize crime apapun terkait dengan kejahatan di masa pandemi kami akan segera menindaklanjutinya," kata dia.
Dia mengatakan, 138 tabung oksigen dari total 166 tabung dari hasil sitaan barang bukti pengungkapan kasus importasi dengan modus memalsukan jenis barang diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
"Sudah dilakukan survei dan penelitian oleh teman-teman dari Kementerian Kesehatan dan layak untuk dimanfaatkan di fasilitas kesehatan," kata Fadil.
Fadil mengatakan Bank Negara Indonesia (BNI) bersedia membayar 138 tabung oksigen berukuran satu meter kubik tersebut, selanjutnya tabung medis itu disumbangkan ke Pemprov DKI Jakarta.
Fadil menambahkan penyidik Polres Metro Jakarta Pusat juga telah membuat berita acara untuk penyisihan barang bukti dan pengalihan barang bukti pengganti untuk syarat formil di pengadilan.
Selain itu, Polres Metro Jakarta Pusat juga telah berkoordinasi dengan kejaksaan untuk mempercepat proses hukum para tersangka ke sidang pengadilan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tabung tersebut kemudian di jual dengan harga lebih mahal dari normalnya.
Baca SelengkapnyaSementara TKP kedua, di Jalan Gelatik, kelurahan Sawah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengamankan dua tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap biang kerok penyaluran pupuk subsidi langka buat petani.
Baca SelengkapnyaPenetapan acuan HET gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk menekan selisih harga jual yang selama ini ditetapkan pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaPenyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.
Baca SelengkapnyaKemendag menemukan sejumlah stasiun pengisian gas elpiji mengurangi takaran 200-700 gram per tabung.
Baca SelengkapnyaModus yang digunakan pelaku yakni dengan memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12
Baca SelengkapnyaMenkop Teten menduga produk-produk impor yang di jual di bawah HPP merupakan produk yang masuk melalui crossborder atau bisnis lintas batas.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan LPG subsidi dilakukan dengan pelaku membeli LPG 3 kg bersubsidi dari pangkalan.
Baca SelengkapnyaTemuannya, besi baja siku tersebut tidak sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB).
Baca SelengkapnyaGas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya