Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus bayi Debora, Kemenkes dinilai lembek dan terburu-buru

Kasus bayi Debora, Kemenkes dinilai lembek dan terburu-buru Bayi Deborah. ©2017 Merdeka.com/Facebook Birgaldo Sinaga

Merdeka.com - Pengacara Tiara Debora, Birgaldo Sinaga menyampaikan kekecewaannya atas rekomendasi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Sebab dalam surat tersebut menyebutkan, RS Mitra Keluarga hanya dikenakan sanksi teguran tertulis.

Birgaldo mengatakan, seharusnya Kementerian Kesehatan memberikan sanksi tegas kepada RS Mitra Keluarga yang menolak pasien pengguna BPJS. Karena akibat penolakan tersebut membuat bayi berusia empat bulan tersebut meninggal dunia.

"Kita kecewa dengan lembeknya Kementerian Kesehatan. Kenapa membuat itu (sanksi) tanpa memanggil kita mendengarkan suara kita, mereka telah membuat suatu rekomendasi seperti itu," katanya kepada merdeka.com, Kamis (14/9).

Dia menilai, seharusnya Kementerian Kesehatan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Birgaldo mengharapkan, suara keluarga korban didengarkan. Sebab selama kasus ini terjadi keterangan keluarga korban seakan tidak diperlukan.

"Harusnya jangan keburu-buru coba dengarkan dong kita. Kita akan ada upaya hukum lain. Tentu kita lakukan, karena tidak terima dengan rekomendasi Menteri Kesehatan," tegasnya.

Birgaldo mengingatkan, jangan sampai pemerintah malah membela RS Mitra Keluarga dan mengesampingkan keluarga korban yang merupakan pengguna BPJS.

"Kita lakukan langkah menurut kita akan berhasil memperjuangkan jangan sampai pihak rumah sakit dilindungi," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila Farid Moelek mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran diketahui bahwa pasien Debora ingin membayar biaya pelayanan rumah sakit. Selain itu, Rumah Sakit Mitra Keluarga telah mengetahui jika Debora merupakan pengguna BPJS.

Bahkan, RS Mitra Keluarga telah mengetahui kondisi Debora tidak transferable, namun tidak memberikan penanganan. Padahal RS Mitra Keluarga mempunyai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien.

"Terdapat kesalahan pada layanan administrasi dan keuangan yang diberikan oleh RS terhadap status pasien. Pasien tetap membayar biaya perawatan dan pihak RS tetap menerima," kata Nila dalam surat Hasil Penulusuran Investigasi Pasien Bayi TD yang diterima merdeka.com, Rabu (13/9).

Melihat fakta tersebut, Menteri Kesehatan Nila memerintahkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan sanksi administrasi sesuai kewenangan. Di mana sanksi berupa teguran tertulis.

"Sedangkan sanksi lain akan ditentukan setelah dilaksanakan audit medik," jelasnya.

Kementerian Kesehatan juga memerintahkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memfasilitasi tim medik. Sehingga mengakomodir pelaksanaan audit medik yang dilakukan oleh profesi. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Usai Dijadikan Konten, Begini Penjelasan Dokter Anak
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Usai Dijadikan Konten, Begini Penjelasan Dokter Anak

Dikatakan bahwa foto dan video dikirimkan pihak klinik pada Kamis (16/11) atau setelah bayi sudah meningga dunia

Baca Selengkapnya
Viral Petugas Klinik di Tasik Main HP saat Tangani Ibu & Bayi Prematur Baru Lahir Berujung Meninggal, Ini Kronologinya
Viral Petugas Klinik di Tasik Main HP saat Tangani Ibu & Bayi Prematur Baru Lahir Berujung Meninggal, Ini Kronologinya

Pasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.

Baca Selengkapnya
Bayi Meninggal Usai Ditelantarkan Orangtua di RS, Dokter dan Perawat Diperiksa
Bayi Meninggal Usai Ditelantarkan Orangtua di RS, Dokter dan Perawat Diperiksa

Bayi tersebut diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. BPJS yang dipakai untuk menangani anaknya ternyata ditolak.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Prematur Meninggal karena Petugas Klinik Tak Becus & Dijadikan Konten Foto, Polisi Langsung Selidiki
Kasus Bayi Prematur Meninggal karena Petugas Klinik Tak Becus & Dijadikan Konten Foto, Polisi Langsung Selidiki

Kadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Bayi Prematur  1,5 Kg Diduga Meninggal Usai Pemotretan ‘Newborn’ untuk Konten Klinik, Kasusnya Viral
Bayi Prematur 1,5 Kg Diduga Meninggal Usai Pemotretan ‘Newborn’ untuk Konten Klinik, Kasusnya Viral

Tengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.

Baca Selengkapnya
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi
Kasus Bayi Meninggal Usai Imunisasi

Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih
Respons Menkes Soal Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih

Kejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Prematur Meninggal Dibuat Konten Foto Oleh Pihak Klinik, Ini Cerita Versi Keluarga
Viral Bayi Prematur Meninggal Dibuat Konten Foto Oleh Pihak Klinik, Ini Cerita Versi Keluarga

Dinkes mengatakan proses pengambilan foto harus dilakukan dengan izin dari pihak keluarga.

Baca Selengkapnya
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik
Tidak Permasalahkan Foto Konten, Ibu Bayi yang Meninggal di Tasikmalaya Persoalkan Pelayanan Buruk Klinik

Ibu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.

Baca Selengkapnya
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan

Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya