Kasus Covid-19 Meningkat, Pemprov DKI Diminta Evaluasi PTM
Merdeka.com - Ketua Fraksi NasDem di DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino mendorong agar Pemprov DKI mengevaluasi penerapan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini dipicu atas peningkatan kasus aktif Covid-19 dan penularan virus Omicron yang kian meluas.
"Langkah-langkah mengantisipasi lonjakan kasus, diharapkan pemprov DKI Jakarta untuk mengevaluasi PTM," katanya di Jakarta, Selasa (18/1).
Dia berpendapat, harapan agar PTM dievaluasi Pemprov DKI lantaran berdasarkan data terakhir, kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta pada laporan pada Senin 17 Januari 2022, sebanyak 3.855 kasus.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Dari jumlah tersebut, 3.042 orang tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, atau isolasi mandiri di rumah. Sementara 813 orang menjalani perawatan di rumah sakit.
Wibi menyoroti, dalam 24 jam terakhir kasus penularan virus di Jakarta menjadi yang tertinggi, setelah catatan terakhir menembus 700 kasus pada 25 Agustus 2021 yang bertambah 789 orang positif dalam sehari.
Angka tersebut merupakan penambahan kasus harian tertinggi jika dibandingkan dengan peningkatan Covid-19 tidak pernah melewati 100 kasus per hari.
"Kenaikan yang cukup cepat ini diprediksi karena merebaknya varian Omicron yang memiliki daya tular lebih cepat," terangnya.
Dari catatan kasus tersebut, Wibi mengingatkan Pemprov DKI dan pemerintah pusat segera mengambil tindakan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid yang semakin tinggi.
"Jangan sampai ke depan kasus Covid tidak terkendali," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Jakarta tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca Selengkapnya