Kasus Dino Patti Djalal, Polda Metro Bentuk Tim Bongkar Mafia Tanah
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya membentuk sebuah tim untuk membongkar kasus mafia tanah terkait dengan kejadian yang dialami oleh mantan Juru Bicara Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal. Sejauh ini, ada tiga laporan terkait kasus tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, tim tersebut diisi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pusat.
"Intinya penyidik betul-betul melakukan penyidikan untuk membuat terang perkara ini dari 3 Lp yang dilaporkan. Bahkan Kapolda Metro Jaya sudah membentuk tim yang pertama dari penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya, kemudian juga melibatkan tim satgas mafia tanah pusat dan BPN Pusat," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (16/2).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Siapa yang minta polisi menunda interogasi? Sebenarnya, si KIm Jeong Hoon dari UN yang generasi pertama bakal konser di Jepang pada 19-20 Januari 2024. Kim Jeong Hoon meminta polisi agar menunda interogasinya sampai setelah konser.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Bagaimana DPR mendorong Polri untuk menuntaskan kasus FP? Selanjutnya, Sahroni terus mendorong Polri agar menuntaskan kasus ini dengan menangkap pelaku utama, yaitu FP.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
"Ini jadi bahan perhatian dari pak Kapolda untuk segera membentuk tim dan tim ini sudah bergerak," sebutnya.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk bersabar dalam membongkar kasus tersebut. Karena, saat ini pihaknya masih bekerja untuk mengungkapnya.
"Kami mohon kesabaran teman-teman media semua untuk bisa mengungkap kasus ini," pungkasnya.
Yusri menegaskan, tim yang sudah dibentuk akan membongkar mafia tanah tersebut dalam laporan pertama, kedua dan ketiga tersebut.
"Cuma perlu dipahami bahwa di dalam 3 kasus ini ada 3 klaster sebenarnya. Klaster pertama adalah korban sendiri yang merupakan pemilik dari rumah. Siapa pemiliknya? Ini adalah ibu dari saudara DPJ. Itu kasus pertama. Kemudian di klaster kedua ini yang namanya mafia tanah, ini yang akan kita bongkar sampai habis," tegasnya.
"Tim yang dibentuk oleh Pak Kapolda bersama-sama kita berkolaborasi membongkar. Karena keterkaitan 1,2,3 ini akan keterkaitan bahkan ada beberapa kasus-kasus lainnya. Nanti akan kami jelaskan kalau sudah terang benderang perkara ini," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaPolri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya