Kasus Kalideres: Ibu Sudah Jadi Mayat, Anaknya Anggap Tidur dan Selalu Diberi Susu
Merdeka.com - Sedikit demi sedikit, rangkaian cerita sebelum sekeluarga ditemukan tewas di rumah Kalideres, Jakarta Barat terkuak. Banyak cerita aneh dan janggal didapat penyidik.
Salah satunya cerita pada Mei 2022 silam. Saat itu, seorang pegawai koperasi simpan pinjam datang ke rumah tempat lokasi. Pegawai itu kaget melihat Margareth sudah menjadi mayat.
Tetapi saat itu, Dian yang ada di rumah coba meyakinan dan mengatakan Margaretha masih hidup. Bahkan pada pegawai koperasi itu, Dian mengatakan masih sering memberi ibunya susu dan menyisir rambutnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Saat pegawai koperasi simpan pinjam ini menyatakan bahwa ini sudah menjadi mayat, jawaban daripada Dian 'ibu saya ini masih hidup, tiap hari masih saya berikan minum susu, kemudian sambil menyisir karena rambutnya rontok semua,' Ini petunjuk pertama," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/11).
Hengki memastikan kasus ini masih terus didalami sampai menemukan satu benar merah penyebab kematian sekeluarga tersebut. Sebab kesimpulan sementara ini berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, kecil kemungkinan sebab kematian karena pencurian.
"Hasil olah TKP kemarin ternyata tidak ditemukan jejak-jejak yang lain di luar empat penghuni ini, tidak ditemukan bercak darah, termasuk di lantai 2 kemudian semua pintu pada saat pertama kali masuk dan juga keterangan saksi itu dikunci dari dalam, termasuk di dalam kamar yang paling depan. Kita lihat bagaimana kami jelaskan tadi ternyata barang-barang ini bukan dicuri, tapi dijual," jelasnya.
"Oleh karenanya sekali lagi ini belum merupakan suatu kesimpulan, bahwa motif terjadinya pencurian dan perampokan sementara ini sangat kecil kemungkinan," tutup Hengki.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan bermula dari kecurigaan warga yang melihat rumah tersebut seperti tidak ada penghuninya.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaKematian keduanya terungkap dari kecurigaan tetangga yang lama tidak melihat penghuni rumah.
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca SelengkapnyaKepolisian bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian ibu dan anak itu hingga kini masi misteri.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca Selengkapnya