Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Sosok Ini Diduga Penganut 'Hardcore' Sekte

Kasus Keluarga Tewas di Kalideres: Sosok Ini Diduga Penganut 'Hardcore' Sekte Olah TKP satu Keluarga meninggal di Kalideres. ©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Kasus sekeluarga tewas di rumah Kalideres masih menyisakan banyak misteri. Dugaan pengikut sekte hingga temuan kemenyan dan alat ritual memperkuat alasan kematian satu keluarga tersebut.

Pakar Kriminologi Universitas Indonesia, Adrianus Meliala meyakini sosok Budyanto adalah orang yang menganut sekte. Kemudian, dia menularkan ajaran tersebut kepada keluarganya.

Diketahui, empat keluarga di Kalideres yang tewas yakni, Rudyanto Gunawan (ayah), K. Margaretha Gunawan (ibu), Budyanto Gunawan (Paman Dian) dan Dian (anak).

Bahkan, Adrianus menilai, Budyanto telah lama menganut sekte tersebut. Hingga bisa terjadi peristiwa kematian empat keluarga secara tragis. Kemudian, sempat memutus komunikasi dengan saudara dan tetangga.

"Maka tentu Budi itu bukan dikatakan sebagai orang baru. Pasti dia sudah dalam situasi yang sudah amat percaya keyakinannya. Dan terbiasa sudah juga memakai ritual-ritual itu," kata Adrianus saat dihubungi merdeka.com, Kamis (1/12).

"Artinya dia kan hardcore ini yang kemudian terus menerus mempraktikkan ritual itu meskipun sudah mau sekarat," tegas dia.

Meskipun Adrianus tak bisa menjelaskan berapa lama dan seberapa bahaya sekte tersebut, namun dia yakin bahwa Budyanto adalah sosok penganut berat paham tersebut.

"Secara kualitas tampaknya dia penganut berat, amat percaya ajaran-ajaran itu," katanya.

Adrianus juga meyakini jika para penganut sekte tersebut memiliki komunitas di Indonesia. Kemudian, komunitas tersebut memiliki pemimpin atau guru sebagai ketua kelompok.

"Tapi masalahnya kelompok ini tuh siapa? Lalu kemudian gurunya siapa? Pasti gurunya dan kelompok ini sedang tiarap semua. Tidak mau menunjukan diri karana takut terimplikasi oleh polisi," ujar dia.

Oleh sebab itu, Adrianus meminta agar polisi tak cuma berhenti dalam pengusutan kasus kematian. Tapi juga menelusuri kelompok dan anggota sekte tersebut.

"Jadi ini yang perlu diwaspadai oleh kepolisian dan polisi tidak hanya boleh sampai kesimpulan bahwa orang ini mati, tapi mesti dicaritahu kalau mungkin kelompoknya siapa? Siapa gurunya yang kurang lebih menganjurkan hal yang sama juga," kata dia.

Dia menyarankan, polisi untuk mengejar aliran dana dari kelompok tersebut. Dia yakin, ada nomor rekening yang digunakan Budyanto dari atau ke kelompok sekte tersebut.

"Biasanya kalau melihat dari pengalaman-pengalaman seperti ini pasti ada gurunya. Dan gurunya ini dibekali oleh anak buahnya yang menghidupi, mengongkosi sang guru ini," kata Adrianus.

Soal keberadaan sang guru, Adrianus meyakini, sosoknya berada di Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan pula apabila sekte ini berasal dari luar negeri.

"Tapi ini bukan masalah dalam atau luar negerinya. Tapi kita yakinlah bahwa ini bukan suatu kerjaan pribadi. Pasti ada komunitas dan pihak mencalonkan ajaran ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut, Budyanto Gunawan diduga menganut ritual tertentu.

"Ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada almarhum Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki.

Hengki menduga ketiga korban lain terpengaruh dengan ritual yang dijalankan Budyanto. Sehingga, mereka patut mengikuti jejak Budyanto mejalani ritual serupa.

"Hal ini mengakibatkan adanya suatu believe dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," ujar Hengki.

Hengki menerangkan, temuan itu berdasarkan hasil koordinasi antara penyidik Tim Asosiasi Psikologi Forensik. "Ada keindetikkan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti bukti yang ada di lokasi kejadian," ujar dia.

Gandeng Ahli Sosilogi Agama

Hengki juga menyebut barang bukti terbaru yang disita di antaranya buku-buku, mantra hingga kemenyan. Sehingga pihaknya perlu melibatkan Ahli Sosiologi Agama untuk mendalami temuan barang-barang di dalam rumah.

"Kami temukan buku-buku lintas agama, serta mantra dan kemenyan. Oleh karenanya, kami akan mengundang ahli sosiologi agama, untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku, serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP," kata dia.

Terkait hal ini, Hengki menerangkan Tim Asosiasi psikologi forensik masih terus mendalami motif Psikologis kematian melalui otopsi psikologis.

"Scientific crime investigation selalu menjadi acuan atau metode pembuktian utama," ujar dia.

Pun demikian, kata Hengki dengan penyebab kematian. Penyidik menggandeng para ahli kedokteran forensik gabungan dari kedokteran forensik Polri maupun RSCM/ Universitas Indonesia.

"Mengenai sebab-sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan patologi anatomi yang saat ini sedang di dalami," ujar dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penemuan Jasad Tulang Ibu-Anak di Depok, Mirip Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres
Penemuan Jasad Tulang Ibu-Anak di Depok, Mirip Kasus Sekeluarga Tewas di Kalideres

"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Kombes Pol Hengki.

Baca Selengkapnya
Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini
Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.

Baca Selengkapnya
Ada Kemiripan Kematian Misterius di Cinere dan Kalideres, Begini Analisis Kriminolog
Ada Kemiripan Kematian Misterius di Cinere dan Kalideres, Begini Analisis Kriminolog

Kedua penghuni rumah dinilai tidak memiliki ikatan sosial dengan lingkungan, bahkan tidak berkomunikasi dengan keluarga.

Baca Selengkapnya
Fakta Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Mirip Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Fakta Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Mirip Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Kematian keduanya terungkap dari kecurigaan tetangga yang lama tidak melihat penghuni rumah.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Kemungkinan Penyebab 4 Bocah Tewas di Jagakarsa, Diracun atau Dibekap?
Sejumlah Kemungkinan Penyebab 4 Bocah Tewas di Jagakarsa, Diracun atau Dibekap?

Untuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.

Baca Selengkapnya
Polisi: Sekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Polisi: Sekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama

Sekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban

Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Penjaringan Ditarik ke Polres Jakut
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Penjaringan Ditarik ke Polres Jakut

Sebelumnya, kasus ini ditangani Polsek Metro Penjaringan.

Baca Selengkapnya