Kasus lahan Cengkareng, Djarot minta BPN 'bersih-bersih'
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta kembali tersandung kasus lahan. Kali ini, Pemprov DKI Jakarta dihadapkan dengan kasus penipuan dan percobaan gratifikasi saat membeli lahan seluas 4,6 hektare di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Pembelian ini jadi bermasalah karena Dinas Perumahan DKI Jakarta ternyata membeli lahan milik Dinas Kelautan dan Perikanan. Namun Dinas Perumahan membelinya dari seorang warga atas nama Toeti Soekarno, yang juga memegang sertifikat lahan tersebut berupa girik.
Lahan tersebut dibeli DKI Rp 648 miliar. Kejanggalan ini terungkap setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan laporan hasil pemeriksaan keuangan Pemprov DKI Jakarta tahun anggaran 2015.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
Hal yang aneh bila satu lahan bisa dimiliki dua sertifikat. Meskipun sertifikat yang dimiliki Dinas Kelautan belum hak milik karena mengaku tak pernah direspon Badan Pertahanan Nasional (BPN). Mungkinkah BPN terlibat dalam kasus ini?
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan secara instansi BPN tak ada masalah dan sangat dibutuhkan. Hanya saja, katanya, tak menutup mata pegawai nakal di instansi mana pun pastilah ada.
"BPN-nya sih oke, oknum di dalemnya ini yang harus dibersihin. Kalau enggak percaya BPN, masa dibubarin. Saya masih percaya BPN tapi mari kita sama-sama bikin pembersihan oknum-oknum yang enggak bener di BPN. Harus dibersihkan karena rawan banget masalah tanah," kata Djarot usai salat Jumat di Masjid Assyukur Jalan Tambak, Menteng, Jakarta, Jumat (1/7).
Diakuinya, saat ini ada ratusan bidang lahan DKI tak bersertifikat. Dia berharap kerja sama BPN agar aset DKI berupa lahan bisa terdata dengan baik.
"Sedang kita susun proses sertifikasi, sudah 3-4 bulan lalu, lagi progress, termasuk kerjasama dengan BPN. Kemudian kita mendata semua SKPD, karena masih banyak lahan kita yang tanda kutip belum terdata dan belum terurus, tidak termanfaatkan secara maksimal. Beberapa kali sudah kita rapatkan, sudah mulai ada progress untuk tindak lanjuti. Karena memang ini persoalan sudah lama, menahun," jelas mantan wali kota Blitar ini.
"Bukan hanya inventarisasi tapi juga proses sertifikasi makanya perlu kerja sama dengan BPN, kami udah pernah lakukan kok, kami pengalaman, saya cenderung punya pengalaman, dan waktu itu bagus BPN-nya," tambahnya.
Pendataan aset DKI termasuk tanah harus dikerjakan bersama-sama. Sehingga bila terjadi masalah ke depan harinya, tak ada saling lempar tanggung jawab seperti yang terjadi saat ini.
"Makanya kita jangan saling todong lempar tanggung jawab, SKPD juga. Yang paling banyak asetnya misalnya apa? Dinas pendidikan, sekolah," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika para pimpinan oknum tersebut tidak diperiksa maka akan ada asumsi dari masyarakat, pimpinannya menerima setoran dari bawahannya.
Baca SelengkapnyaKent meminta Pemprov DKI Jakarta lewat Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) untuk menjaga aset milik negara.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung meninjau bantaran kali Krukut di Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (15/10).
Baca SelengkapnyaTempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, telah dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaBahu membahu membersihkan Pasar Tanah Abang Blok G
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merespons pencopotan baliho dirinya dan Mahfud MD, serta atribut PDIP jelang kunjungan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca SelengkapnyaLokasi tumpukan sampah tersebut milik Kementerian PUPR yang dikelola oleh PT Jasa Marga.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengakui masih ada anggotanya yang menyalahgunakan jabatan, khususnya bagi-bagi proyek yang dilakukan oknum jaksa.
Baca SelengkapnyaPemerasan yang dilakukan anggota polisi kepada wisatawan DWP bisa berdampak buruk terhadap pariwisata Indonesia.
Baca Selengkapnya