Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Pembobolan Data PeduliLindungi, Keberadaan Sertifikat Vaksin Ilegal Ditelusuri

Kasus Pembobolan Data PeduliLindungi, Keberadaan Sertifikat Vaksin Ilegal Ditelusuri Aplikasi Peduli Lindungi. ©2020 Antara foto

Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami kasus peredaran sertifikat vaksin ilegal. Kasus ini terungkap setelah aksi pencurian data aplikasi dengan membobol data website PeduliLindungi terendus.

Pada pemeriksaan awal, FH (23) selaku penjual sertifikat vaksin ilegal dan HH (30) selaku staf tata usaha di Kelurahan Kapuk Muara sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya berhasil menjual 93 sertifikat vaksin ilegal yang baru 2 dari pembeli berhasil diamankan.

"Kemari kan ada dua yang pembelinya. Sementara (sisanya) masih didalami," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (5/9).

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan jika pihaknya masih mencari 93 sertifikat ilegal yang masih beredar dari hasil pengungkapan kasus ilegal akses pencurian data aplikasi dengan membobol data website PeduliLindungi.

"Dari hasil pengakuan sementara dia sudah menjual sebanyak 93 sertifikat vaksin yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi," kata Fadil saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (3/9).

Atas pengakuan tersebut, Fadil menyampaikan bahwa pihaknya akan mencari keberadaan 93 kartu vaksin ilegal tersebut untuk ditarim kembali dan bisa diamankan.

"Tim penyidik sedang mendalami 93 kartu vaksin yang sudah dapat dipergunakan di aplikasi pedulilindungi agar bisa kami tarik kembali dan bisa kami amankan," kata Fadil.

Selain itu, Fadil juga telah memerintahkan jajarannya untuk mendalami adanya kemungkinan kasus serupa di daerah-daerah lain pada wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Kedua penyidik juga sedang mendalami modus operandi seperti ini bisa saja terjadi di tempat lain. Oleh sebab itu kita benar benar akan melakukan proses proses penyisiran dan penyelidikan agar ini tidak terjadi kembali," jelasnya.

Sementara dari kasus ini, polisi baru berhasil mengamankan dua sertifikat vaksin ilegal dari 93 yang sudah berhasil dijual kedua pelaku. Dengan mengamankan pemesan jasa sertifikat vaksin palsu, yakni AN (21) dan DI (30).

"Kedua saksi ini berperan melakukan pembelian sertifikat tanpa divaksin kepada akun facebook yang saya sebutkan di atas. Tri Putra Heru dengan harga Rp 350 ribu rupiah yang satu dengan harga Rp 500 ribu Rupiah," ujarnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dugaan 34 juta Data Paspor Bocor, Kominfo Belum Bisa Simpulkan Apa-apa
Dugaan 34 juta Data Paspor Bocor, Kominfo Belum Bisa Simpulkan Apa-apa

Kementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker
Bukan Hanya KPU, Ini Sederet Situs Pemerintah yang Pernah Dibobol Hacker

Indonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Selengkapnya
Data Visa 9 Juta Turis Datang ke Indonesia Diduga Bocor, Kominfo Angkat Suara
Data Visa 9 Juta Turis Datang ke Indonesia Diduga Bocor, Kominfo Angkat Suara

Peretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
9 Juta Data Visa WNA Diduga Bocor, Ini Kata Kemenkominfo
9 Juta Data Visa WNA Diduga Bocor, Ini Kata Kemenkominfo

Kemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.

Baca Selengkapnya
NPWP Jokowi dan Gibran-Kaesang Bocor, Bareskrim Langsung Kerja Sama BSSN Selidiki Pelaku
NPWP Jokowi dan Gibran-Kaesang Bocor, Bareskrim Langsung Kerja Sama BSSN Selidiki Pelaku

Mengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam soal Dugaan Data NPWP Bocor: Sebagian Tidak Sesuai dengan Data Pemiliknya
Menko Polhukam soal Dugaan Data NPWP Bocor: Sebagian Tidak Sesuai dengan Data Pemiliknya

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku sudah menganalisis data NPWP yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya
BSSN Jelaskan Soal Dugaan Kebocoran data INAFIS Polri
BSSN Jelaskan Soal Dugaan Kebocoran data INAFIS Polri

BSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.

Baca Selengkapnya
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran

Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.

Baca Selengkapnya
Platform Ini Bisa Deteksi Penyalahgunaan Nama Domain jika Disusupi Judi Online
Platform Ini Bisa Deteksi Penyalahgunaan Nama Domain jika Disusupi Judi Online

Langkah itu bisa dilakukan melalui platform Indonesia Domain Abuse Data Exchange (IDADX).

Baca Selengkapnya
Kasus Ribuan Data KTP Dicuri untuk Daftar Sim Card, Budi Arie Bakal Panggil Indosat
Kasus Ribuan Data KTP Dicuri untuk Daftar Sim Card, Budi Arie Bakal Panggil Indosat

Kominfo tidak menoleransi segala bentuk kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Ungkap Ribuan Aduan Kecurangan PPDB di Jabar, Mayoritas Terkait Pemalsuan Data
Ridwan Kamil Ungkap Ribuan Aduan Kecurangan PPDB di Jabar, Mayoritas Terkait Pemalsuan Data

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan terdapat ribuan aduan dalam proses PPDB di wilayahnya pada tahun 2023. Mayoritas terkait pemalsuan data.

Baca Selengkapnya
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia

Langkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.

Baca Selengkapnya