Kasus Penculikan Anak di Jakpus, Pelaku Diyakini Tak Punya Tempat Tinggal Tetap
Merdeka.com - Polisi terus menyelidiki kasus dugaan penculikan anak perempuan MA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Diyakini, pelaku tidak memiliki tempat tinggal tetap.
"Memang dia tidak punya tempat tinggal tetap," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komaruddin saat dikonfirmasi, Kamis (22/12).
Pelaku diketahui bekerja sebagai pengepul barang bekas. Hal tersebut diterangkan usai polisi memeriksa sejumlah saksi.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Itu sebabnya, diyakini pelaku tidak punya tempat tinggal tetap karena biasanya tidur di mana saja. Tetapi, kepolisian belum merinci lokasi detail pelaku biasa mengepul barang bekas.
"Beberapa interogasi pun dia terkadang tidur di beberapa tempat dan tidak punya tempat tinggal tetap," ujarnya.
Kronologi Kejadian
Detik-detik dugaan penculikan viral di media sosial. Rekaman CCTV berdurasi 3 menit menjadi bukti kasus penculikan.
Anak perempuan bersama terduga pelaku berjalan ke arah bajaj yang terparkir di pinggir jalan sempit. Tak lama setelah itu, si anak naik di bangku depan.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Gunung Sahari 7A pinggir rel, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12).
Satreskrim Polres Metro Jakpus menggandeng Dinas Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mencari sosok penculik anak di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menerangkan, pihaknya telah merancang sketsa wajah terduga penculik berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun hasil dari analisis rekaman CCTV.
Walaupun wajah pada CCTV tak tergambar secara jelas karena posisi gambar sangat jauh.
"Saat ini kami mengarah pada Disdukcapil, identitas pelaku dengan persamaan atau persesuaian dengan ciri-ciri. Kita hanya bisa menggambarkan dari orang-orang yang memang sering melihat, kemudian ciri-ciri khusus masih kita gambarkan," kata Komarudin.
Komarudin menerangkan, data base di Disdukcapil akan disandingkan dengan ciri-ciri yang telah tertuang dalam sketsa wajah. Diharapkan, mendapat identitas daripada terduga penculik.
"(Singkronkan sketsa dengan data Disdukcapil) Sementara itu dulu yang paling dekat," ucap dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat terduga pelaku mendatangi tempat orangtua korban biasa berdagang di Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaSeorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaPencurian sepeda motor di sekolah dasar (SD) di Cengkareng viral di media sosial. Dalam peristiwa itu, pelaku sempat menodongkan senjata api kepada satpam.
Baca SelengkapnyaTersangka mencoba menghidupkan sepeda motor dengan kunci kontak miliknya.
Baca Selengkapnya