Kasus Penganiayaan Pasien RSJ Grogol oleh Petugas Sekuriti Berakhir Damai
Merdeka.com - Polsek Tanjung Duren sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak keamanan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol, Jakarta Barat, yang melakukan penganiayaan terhadap Fiki (27). Pasien RSJ itu telah mendapatkan perlakuan kasar usai kabur dari rumah sakit.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Mubarak mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap pihak keamanan tersebut berakhir dengan damai. Hal itu dikarenakan pihak korban tak membuat laporan polisi atas insiden yang menimpa Fiki.
"Sekuriti sudah kita periksa kemaren, kemudian kita panggil juga pihak keluarganya, keluarga korbannya. Kemudian dari hasil pemeriksaan yang kita lakukan, jadi intinya keluarga korban itu tidak menuntut apa-apa dan mereka sama-sama membuat surat perjanjian perdamaian di atas materai, ada sudah kita bawa (suratnya). Kemudian korban juga enggak ada luka serius," kata Mubarak saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (12/12).
-
Kenapa pelaku penganiayaan dibebaskan? Dengan potongan video selanjutnya korban yang masih bocah sempat menangis setelah kepalanya dipukul dengan botol.'Meskipun Om aing jenderal aing tak pernah minta tolong ke om aing nu jenderal. Sok searching di google maneh, Mayjen Rifki Nawawi. Apakah aing pernah minta tolong, gak pernah,' ujar si remaja dalam video.
-
Siapa yang apresiasi Polres Metro Jakbar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa yang dilakukan Polda ke Aiman? 'Tim penyelidik kembali telah melayangkan surat undangan klarifikasi terhadap Aiman Witjaksono untuk dilakukan klarifikasi yang diagendakan dilakukan pasa hari Selasa, 5 Desember 2023 pukul 09.00 Wib di ruang riksa Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya,' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Minggu (3/12).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
Ia pun memastikan, kasus ini sudah berjalan atau berakhir dengan damai setelah adanya musyawarah antar kedua belah pihak.
"Sudah (damai), sudah selesai antara kedua belah pihak sama-sama ambil jalan tengah lah berdamai, bermusyawarah. Kalau untuk pemukulannya di perut bagian sebelah kanan," ujarnya.
Mubarak pun menegaskan, pihak keluarga korban pun tak membuat laporan terhadap pihak keamanan yang telah menganiaya Fiki usai kabur dari RSJ.
"Enggak ada (laporan), mereka berpikir ya udahlah, mungkin memang ini (anak) salah ada kekurangan kan. Tapi mungkin si satpam ini dikasih sanksi aja mungkin dari pihak RSnya," tegasnya.
©2019 Merdeka.com/Nur HabibieMeski begitu, ia ingin agar pihak rumah sakit memberikan teguran atau sanksi terhadap pihak keamanan tersebut. Karena, kejadian yang menimpa Fiki agar tak terulang kembali kepada pasien lainnya.
"Iya betul (ada sanksi), cuma kan enggak mungkin karena dari pihak keluarga sudah tidak apa-apa, tidak buat laporan dan sudah ada surat perdamaian, selesai lah," tandasnya.
Sebelumnya, Viral di media sosial seorang pasien Rumah Sakit Jiwa atas nama Fiki (27) mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pihak keamanan Rumah Sakit Jiwa, Grogol, Jakarta Barat. Ia dianiaya oleh pihak keamanan lantaran kabur karena dianggap tak membayar biaya rumah Rumah Sakit.
Dalam akun media sosial Instagram @makassar_iinfo, pria yang mengenakan kaos berwarna hijau, celana biru sambil memegang kopiah hitam itu sebelum dianiaya, lebih dulu diamankan oleh pihak keamanan lainnya sambil memegangkan kaos anak tersebut yang juga diputar dan ditekan.
"Diem lu, diem," ujar salah seorang security memakai seragam berwarna hitam dengan nada yang tinggi sambil memegang Handy Talking (HT).
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/12) lalu di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Tak lama berselang, dua orang petugas sekuriti lainnya dateng dengan menggunakan sepeda motor merk Yamaha N-Max.
Saat itu, pihak keamanan yang menggunakan batik cokelat panjang langsung turun dari motornya dan memukul perut korban. Lalu, pihak keamanan yang satunya lagi menampar muka korban atau pasien RSJ.
Korban langsung dibawa naik ke atas motor, saat korban duduk di atas motor. Korban kembali dianiaya oleh pihak keamanan yang menggunakan batik dengan cara disikut menggunakan tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak satu kali.
Untuk pihak keamanan yang menjaga korban dari belakang juga sesekali ikut memukul bagian belakang korban. Korban pun lantas dibawa kembali ke RSJ.
Informasi yang dihimpun, pasien RSJ tersebut kabur bukan lantaran keluarganya tak mampu bayar biaya rumah sakit.
Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian kemudian memeriksa kepala dan petugas sekuriti yang bersangkutan untuk mengetahui kronologi sebenarnya atas kejadian tersebut.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah memanggil Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung St Burhanuddin.
Baca SelengkapnyaPolri menambahkan, dari hasil pemeriksaan yang dilaporkan oleh Divpropam, tidak ada masalah dari aksi penguntitan yang dilakukan Bripda IM kepada Jampidsus.
Baca SelengkapnyaSumedana menegaskan permasalahan penguntitan tersebut telah diselesaikan
Baca SelengkapnyaSandi tidak menjelaskan alasan dari motif penguntitan yang dilakukan Densus 88.
Baca SelengkapnyaKasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca Selengkapnya