Kasus penipuan 'Wanita Emas' bisa dibuka lagi karena ada bukti baru
Merdeka.com - Mischa Hasnaeni Moein, yang sering menyebut dirinya sebagai 'wanita emas' dilaporkan Direktur Utama PT Trikora Cipta Jaya, Abu Arief M, ke Mapolda Metro Jaya. Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 ini diduga melakukan penipuan terkait tender proyek pembangunan jalan di Jayapura.
Kasus ini diketahui terjadi pada tahun 2014. Hasnaeni menduga ini terkait pencalonannya di Pilgub DKI.
Namun Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto, tak berpendapat demikian. Menurutnya mungkin saja kasus ini dilanjutkan karena ditemukannya bukti baru.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kapan Bunga Zainal melaporkan kasus penipuan? Bunga melaporkan kasus ini pada 22 Agustus 2024.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Kapan kasus korupsi emas terjadi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
"Ya bisa saja karena mungkin ditemukan novum (bukti baru). Jadi pada saat itu (2014) dilakukan penyelidikan, namun belum menemui bukti baru," kata Moechgiyarto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/4).
"Kan kita mencari dua alat bukti, pencarian itu tentunya melalui proses. Nah kalau belum ditemukan bukti, ya kasus dihentikan sementara dulu, begitu menemukan bukti baru lagi, baru kita buka kembali," tambahnya.
Ditambahkannya lagi semua kasus yang dilaporkan akan diproses. Namun dalam penyelidikannya ada yang dihentikan sementara bisa saja karena bukti yang kurang.
"Ya dari pada kita terus-terus itu, kan pekerjaan yang lain banyak, nah di pending dulu," jelasnya.
"Untuk saat ini alat bukti kuat belum ada, jika ada indikasi informasi kita buka lagi, nanti didalami lagi. Kalai ternyata belum juga ada, kita berhenti lagi cara penyelidikan ya kayak begitu," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus penipuan dan penggelapan berawal dari adanya kerjasama bisnis berlian antara korban seorang perempuan inisial IM.
Baca SelengkapnyaBunga Zainal mendatangi gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, setelah melaporkan dugan penipuan investasi fiktif senilai Rp6,2 miliar yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPolres Sambas menangkap seorang perempuan berinisial MS yang diduga melakukan penipuan dengan modus menjual lelang arisan.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca SelengkapnyaSelebgram Muhammad Akbar Pera Baharudin atau lebih dikenal Ajudan Pribadi kembali tersangkut masalah hukum. Dia dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penipuan.
Baca SelengkapnyaDinaikkannya statsus perkara tersebut setelah penyidik melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaTipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar
Baca SelengkapnyaAde Ary memastikan, akan menindaklanjuti setiap laporan yang diterima.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita inisial FD tidak kapok melakuan tindak pidana penipuan. Padahal pelaku sudah pernah mendekam di balik jeruji dengan kasus serupa.
Baca SelengkapnyaBunga mengaku dicecar soal awal mula investasi dengan temannya saat diperiksa penyidik polisi.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca Selengkapnya