Kasus Sumber Waras, Ahok ogah ladeni taruhan Rp 100 juta ketua IPW
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah mendengar kabar adanya taruhan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dengan rekannya terkait pengusutan kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Neta bertaruh bahwa Ahok sapaan Basuki akan terseret dalam kasus itu.
Neta mengaku bertaruh uang Rp 100 juta dengan rekannya bahwa KPK akan menetapkan Ahok sebagai tersangka sebelum Pilgub DKI tahun depan. Ahok sendiri justru menantang balik Neta agar menaikkan uang taruhan dengan nominal yang lebih tinggi.
"Sayang aku enggak boleh taruhan ya, kalau boleh aku mau suruh dia naikkin (nominalnya)," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (17/3) malam.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
Dia pun sempat melontarkan guyonan angka taruhan sebesar Rp 100 juta itu terlalu kecil. "Tapi saya enggak boleh taruhan. Rp 100 juta kekecilan taruhan sama gua," tegasnya.
Diketahui, kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras memasuki babak baru setelah sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta melaporkan dugaan perkara itu ke DPR. Laporan itu kemudian dilanjuti dengan pemanggilan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian oleh Komisi III DPR.
"Persoalan Sumber Waras, persoalan-persoalan penggusuran, persoalan-persoalan perdagangan orang yang itu dibilang berizin seperti Alexis, itu kan perdagangan manusia," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa, pekan lalu di gedung DPR.
Ahok menegaskan, terhambatnya kasus ini karena KPK belum menemukan alat bukti atas dugaankorupsi pembelian lahan RS Sumber Waras itu. Alasan memanggil BPK adalah karena instansi ini lah yang melakukan audit investigasi keuangan daerah dalam pembelian lahan itu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPDIP bicara peluang Anies Baswedan berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca Selengkapnya