Kebijakan-kebijakan Ahok ini bikin kontroversi umat Islam
Merdeka.com - Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, merupakan sosok yang tegas dalam menyikapi sebuah permasalahan dari kaca mata seorang kepala daerah. Ketegasan yang kerap dilakukan 'tanpa tedeng aling-aling' inilah, yang kerap menjadikan Ahok sebagai sosok kontroversial di tataran para pejabat negara lainnya.
Namun kebijakan yang diberikan Ahok kerap kali menimbulkan kontroversi. Tapi bukan Ahok namanya kalau tak cuek melenggang, di tengah hujan-hujatan yang kerap menerpa dan mencoba menggerus eksistensinya sebagai seorang Gubernur DKI.
Berikut adalah sikap, baik dalam bentuk komentar maupun dalam tataran kebijakan, yang pernah diambil Ahok sebagai Gubernur DKI dan memancing kontroversi bagi masyarakat, terutama sebagian pemeluk agama Islam.
-
Apa itu hujan? Hujan adalah fenomena alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Siapa yang terobos hujan dengan cara unik? Termasuk kaum bapak-bapak yang selalu memiliki cara yang unik dan terkesan tidak masuk akal dalam menghadapinya, terutama saat berkendara di jalan.
-
Bagaimana Bapak-Bapak terobos hujan? Berikut ini adalah beberapa potret tingkah laku mereka yang dihimpun dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Apa itu Mengkong Hujan? Warga di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, masih melestarikan sebuah tradisi unik bernama Mengkong Hujan. Pelaksanaannya dilakukan turun temurun, dengan tujuan untuk memindah cuaca.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
Ahok larang pemotongan hewan qurban
Terkait pemotongan hewan kurban, Ahok pernah dikambing-hitamkan mengenai polemik yang menyudutkan dirinya tersebut. Padahal, dirinya pernah menegaskan bahwa sama sekali tidak melarang pemotongan hewan kurban, terutama di lingkungan sekolah.Menurutnya, ada kesalahpahaman atas Instruksi Gubernur Nomor 67 tahun 2014, yang melarang pemotongan hewan jenis unggas di kampung-kampung.Dirinya pun pun menegaskan, jika yang menandatangani instruksi itu adalah Gubernur DKI Joko Widodo, dan bukan dirinya. Sehingga salah jika ada yang mengatakan bahwa dirinya lah yang mengeluarkan larangan tersebut.Ahok mengaku tidak pernah melarang pemotongan hewan kurban di sekolah. Namun memang saat menggelar rapat, ada beberapa kepala sekolah yang merasa khawatir jika anak-anak murid melihat pemotongan hewan secara langsung, maka hal itu akan meninggalkan trauma."Bukan saya yang larang. Kepsek dalam rapat mereka khawatir anak SD lihat pemotongan. Tapi itu terserah mereka, yang buat verbal ya silakan mereka yang laksanakan. Kalau di sekolah sudah biasa silakan aja," ungkap Ahok kala itu.
Ahok tak setuju kolom agama di KTP
Saat masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok pernah berpendapat bahwa pencantuman agama dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) itu tidak penting karena tak bermanfaat bagi orang lain."Kalau menurut saya pribadi, saya enggak suka ada itu. Bodo amat. Untuk apa mencantumkan agama Anda di KTP?," ujar Ahok.Menurut Ahok, hanya Undang-undang di Indonesia yang menginstruksikan pencantuman agama dalam data KTP. Selain tidak bermanfaat, lanjut Ahok, pencantuman data agama juga tak ada hubungannya dengan tata cara pemakaman jika pemilik KTP ditemukan tewas di suatu tempat."Kalau ada argumen kayak gitu saya ketawa aja. Kalau mati di pesawat, itu juga banyak polisi nemu mayat tanpa identitas, makaminnya gimana? Kalau ini diperdebatkan bisa panjang," ujarnya.
Lempar wacana lokalisasi tempat prostitusi
Saat menjadi Gubernur DKI, Ahok pernah melempar wacana dengan menilai bahwa lokalisasi untuk pekerja seks komersial (PSK) itu dibutuhkan. Tujuannya tak lain hanya sebagai bentuk meminimalisasi dari praktik prostitusi, agar tak meluas ke mana-mana."Nggak akan ada solusi (lokalisasi) kita hanya bisa meminimalisasi. Orang prostitusi ini sudah ada dari zaman nabi kok," ujar Ahok pada Kamis (30/4) silam.Menurutnya, lokalisasi prostitusi di Jakarta hanyalah sebuah wacana. Padahal semua orang telah mengetahui banyak tempat di Jakarta yang telah dijadikan sarana prostitusi, seperti di kawasan Mangga Besar, Ancol, dan lainnya."Lokalisasi juga sebetulnya nggak mungkin bisa kita lakukan karena secara UU kan melarang. Kalau kamu mau menyediakan kamu dipidana. Saya cuma melempar wacana ini supaya orang sadar di Jakarta ada nggak sih lokalisasi," papar Ahok.
Ahok izinkan jemaah Ahmadiyah beribadah
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok) mengaku tak mau menyegel tempat ibadah aliran kepercayaan Ahmadiyah di Jakarta meski tempat itu hanya mengantongi izin sebagai hunian."Kami engga mau disegel. Kalau dijaga urusan polisi, bila perlu bila mereka mengajukan IMB dan mengubah peruntukan jadi masjid akan saya kasih," ujar Ahok di Jakarta, Sabtu (11/7) kemarin.Menurutnya, selama ini para pengikut aliran Ahmadiyah yang tidak diperbolehkan beribadah di Masjid tempatnya itu, membuat mereka kesulitan untuk melakukan ibadah.Atas dasar itu, Ahok mempersilakan mereka menggunakan rumah untuk dijadikan tempat ibadahnya."Orang islam ga terima Ahmadiyah sebagai masjid. Ya sudah kalau rumah ibadah apa terserah anda lah. Kita kan mengakui kepercayaan orang," katanya.Diketahui, sejumlah warga Bukit Duri mengusir jemaat Ahmadiyah yang akan melakukan salat Jumat di Masjid An-Nur, di daerah Tanjakan Batu, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Bangunan dua lantai yang tidak menyerupai masjid kebanyakan itu telah disegel Pemerintah Kota Administratif Jakarta Selatan sejak Rabu (8/7).
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya