Kebut pengerukan waduk Pluit, 200 KK direlokasi
Merdeka.com - Proses pengerukan waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara dipercepat lantaran puncak musim penghujan akan tiba di akhir bulan Januari hingga Februari nanti. Akibatnya, relokasi warga yang bermukim di bagian selatan penampang basah sisi timur Waduk Pluit, dipercepat.
Pelaksana Normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta, Heriyanto, mengatakan, saat ini kedalaman waduk sekitar 2 meter dan mampu menampung air sebanyak 1 juta kubik. Sebelum puncak penghujan tiba, pihaknya berharap dapat melakukan penambahan kedalaman sehingga waduk dapat lebih banyak menampung air.
Namun demikian, untuk menurunkan 2 unit drager membantu belasan bechoe dan amfibi yang sedang melakukan pengerukan, pihaknya mengaku riskan. Sebab, dikhawatirkan penyedotan lumpur berpengaruh terhadap pondasi rumah warga yang berdiri diatas waduk.
-
Bagaimana cara warga memindahkan rumah? Secara kompak, warga memindahkan rumah dari Kampung Wates ke kampung lain dan akan berkumpul untuk memakan makanan tradisional secara bersama-sama di lokasi pemindahan.
-
Kenapa Desa Kedung Glatik akan ditenggelamkan? Namun tak lama lagi kampung kuno itu hanya akan jadi kenangan karena akan ditenggelamkan untuk pembangunan waduk Jragung.
-
Mengapa Desa Kedung Glantik akan tenggelam? Pembangunan bendungan itu direncanakan rampung pada tahun 2024 nanti. Apabila proyek itu telah selesai, bisa dipastikan Desa Kedung Glantik akan ikut tenggelam di dasar bendungan.
-
Mengapa Tilik Warga dijalankan? Program ini bertujuan untuk memantau dan memberi dukungan kepada warga yang menderita gangguan jiwa dan disabilitas psikososial.
-
Kenapa warga Kampung Wates menggotong rumahnya? Warga pun memilih meninggalkan tanah mereka dan membawa serta rumah, perabotan serta alat pertanian agar aman.
-
Mengapa pulau terapung harus dipindahkan? Hal ini karena pulau tersebut menghalangi jembatan utama antara sisi Timur dan Barat danau.
"Kalau kita turunkan drager menyedot lumpur, rumah-rumah warga bisa ambruk. Makanya kita berharap relokasi dapat selesai sebelum akhir Januari nanti," tegas Heriyanto kepada wartawan di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (6/12).
Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, mengatakan, untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah Jakarta Utara, salah satu cara dengan mengoptimalkan fungsi waduk. Sebab, dengan memaksimalkan waduk dapat menambah daya tampung air sehingga tidak sampai mengenai jalan atau pemukiman.
"Ada 13 Kali dan Sungai yang masuk ke Jakarta Utara. Kalau tidak ditempatkan dengan baik, kita tidak akan lepas dari banjir," tegasnya.
Dikatakan Rustam, sejak Desember lalu, sebanyak 200 KK warga RW 17, Kelurahan Penjaringan sudah direlokasi ke Rusun Muara Baru. Dengan rincian, 135 KK dari sisi barat dan 65 KK warga RT 19/17, Penjaringan yang bermukim di penampang basah bagian utara.
"Hari ini sebanyak 81 KK lagi kita relokasi ke Rusun Muara Baru. Mereka merupakan warga dari RT 19 dan RT 16 RW 17, Penjaringan," katanya.
Selanjutnya, secara bertahap, sekitar 119 KK lain juga akan direlokasi dalam waktu dekat. Mereka juga akan ditempatkan ke blok 10 dan 11 Rusunawa Muara Baru, Penjaringan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaBNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaBangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaAncaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebanyak 50 petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sedang melakukan pembersihan tumbuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeluruh pembangunan rumah tinggal dan infrastruktur dilakukan secara baru.
Baca SelengkapnyaMereka adalah suku Long Peleban dan suku Long Lejuh.
Baca Selengkapnya