Kejanggalan pengakuan polisi soal tewasnya tahanan Polres Jakbar
Merdeka.com - Air mata Karyati (50) tak henti-hentinya mengalir ketika mendapati anaknya, Jefry Anarki sudah tak bernyawa di Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Barat. Jefry diciduk polisi dari Satuan Narkoba Jakarta Barat, pada Senin (16/12).
Dasar polisi melakukan penangkapan karena Rama Randani alias Bondan buka suara soal ganja seberat 3 kg di dapat dari Jefry. Penggeledahan langsung dilakukan di rumah Jefry Jalan Pancoran Buntu 1, RT 2 RW 2, Pancoran, Jakarta Selatan.
Jefry dibawa ke Bogor untuk dilakukan pengembangan hingga malam hari, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya kembali ke Polres Jakarta Barat. Dalam perjalanan petaka itu datang. Versi polisi Jefry tewas karena ulahnya sendiri.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
Sementara Karyati mendapati putranya tewas dengan cara tidak wajar. Tetangga juga mengungkapkan jika Jefri sempat dihajar oleh polisi.
"Hancur perasaan saya. Soalnya di wajahnya ada luka-luka memar seperti habis dipukuli," ujar Karyati sambil mengusap air mata.
Berikut kejanggalan pengakuan polisi soal kematian Jefry:
Jefry coba bunuh diri
Jefry Anarki (22), tahanan satuan Narkoba Polres Jakarta Barat tewas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan Jefry tewas karena mencoba bunuh diri saat penyidik melakukan pengembangan."Pada prosesnya setelah ditangkap, dia (Jefry) dibawa ke Bogor. Tapi tidak ditemukan bandar besar atau pemasok. Dari Bogor dibawa kembali ke Jakarta," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/12).Dalam perjalanan, lanjut Rikwanto, kepada petugas Jefry bertanya hendak kemana. Kemudian, pada Senin (16/12), sekitar pukul 21.45 WIB Jefry pun mencoba bunuh diri dengan membenturkan kepalanya di bagian belakang mobil. "Lalu dia pusing dan pingsan. Langsung dibawa ke RS Pelni. Namun, sayang nyawanya tidak dapat tertolong dan meninggal dunia," tambah Rikwanto.
Jefry berontak kepala kebentur mobil
Polisi membantah Jefry Anarki (32), tahanan Satuan Narkoba Polres Jakarta Barat tewas saat menjalani pemeriksaan karena dianiaya. Polisi menyebut Jefry tewas karena kepalanya terbentur bagian belakang mobil."Saat penangkapan itulah, kepala Jefry terbentur mobil polisi. Dia memberontak, dan kepalanya terbentur," kata Kasubag Humas Polrestro Jakarta Barat Kompol Herru Julianto saat dihubungi, Rabu (19/12).Herru menambahkan, dari keterangan keluarga, sebelumnya Jefry sempat mengalami kecelakaan yang mengharuskannya menjalani operasi. Namun karena keluarga tidak memiliki biaya, anak kedua dari tiga bersaudara itu tidak pernah di operasi."Dari keterangan dokter, di kepalanya juga ada penyempitan pembuluh darah di otak," ujar Herru.
Tewas sebelum dibawa ke Polres Jakarta Barat
Polisi dari Polres Metro Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya tak konsisten soal kronologi tewasnya tahanan Jefry Anarki. Perbedaan pendapat ini memunculkan kecurigaan jika pemuda 22 tahun itu tewas karena dianiaya.Kasubag Humas Polrestro Jakarta Barat Kompol Herru Julianto mengatakan Jefry tewas dalam perjalanan setelah dibawa ke Bogor untuk kepentingan penyelidikan.
"Dia tewas bahkan sebelum dibawa ke kantor polisi," kata Kasubag Humas Polrestro Jakarta Barat Kompol Herru Julianto.
Polda Metro malah sebut Jefry dibawa ke Polres Jakbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, setelah ditangkap sekitar pukul 13.00 WIB, Jefry sempat dibawa ke Polres Jakarta Barat. Kemudian, pukul 14.30 WIB, Jefry dibawa petugas ke Bogor untuk dilakukan pengembangan hingga malam hari, namun tidak membuahkan hasil.Menurut Rikwanto, akhirnya petugas memutuskan kembali ke Polres. "Dalam perjalanan sekitar pukul 21.45 WIB, di Jalan Depan Restoran Pulau Dua Senayan, Jefry mencoba bunuh diri dengan membenturkan kepalanya bagian belakang," kata Rikwanto.Pada Selasa, (17/12), sekitar Pukul 10.00 WIB, orangtua Jefry mendatangi Polres. Penyidik langsung menjelaskan perihal kasus yang menjerat Jefry hingga dirinya mencoba bunuh diri. Orangtua sempat diantar ke rumah sakit, pukul 16.50 WIB, Jefry meninggal dunia.
Baca juga:Kronologi versi polisi, dari penangkapan hingga tewasnya JefryPolisi: Jefry coba bunuh diri benturkan kepala di mobilIni rumah Jefry, tahanan yang tewas saat diperiksa polisiSaksi lihat Jefry dipukuli polisi Polres Jakbar saat ditangkapTahanan Polres Metro Jakarta Barat tewas saat pemeriksaan (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban menemukan banyaknya kejanggalan dalam kasus tersebut, mulai dari luka lebam serta keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak berwenang melakukan penganiayaan terhadap tahanan.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaPolda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaPastikan Afif Maulana Tewas Bukan karena Penganiayaan, Polda Sumbar: Pemeriksaannya Sudah Mentok
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPropam Polda Jawa Tengah telah memeriksa anggota yang diduga melakukan pelanggaran.
Baca Selengkapnya