Kejar Target, Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Vaksinasi Covid-19 di Malam Hari
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, pihaknya terus gencar melakukan pelayanan vaksinasi Covid-19 saat malam hari. Ini dilakukan untuk mengejar target penerima vaksinasi di Ibu Kota.
Target vaksinasi di Jakarta yaitu 11,4 juta warga dan saat ini sebanyak 10,8 juta telah menerima vaksin dosis pertama. Lalu sebanyak 8,2 juta orang telah menerima vaksinasi keseluruhan.
"Teman-teman di kecamatan dan kelurahan meningkatkan layanan di jam-jam yang dianggap strategis yaitu layanan di malam hari," kata Widyastuti saat dikonfirmasi, Rabu (27/10).
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin HPV? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
Dia menerangkan, langkah tersebut untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memiliki waktu luang atau senggang saat malam hari.
"Ada para warga yang memang longgar di sore sampai malam, jadi kita siapkan," terangnya.
Sementara itu, Widyastuti menyampaikan kasus aktif per 26 Oktober 2021 sebanyak 927 kasus. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, angka terendah kasus aktif selama pandemi Covid-19 sebanyak 964 kasus.
Perlu diketahui, kasus aktif merupakan istilah yang digunakan bagi pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan.
"Kasus aktif menurun dan kini berada di bawah 1.000 kasus, tepatnya 927 kasus aktif, pada hari ini. Terakhir kali kasus aktif Jakarta di bawah 1.000 kasus yakni pada 5 April 2020 sebanyak 964 kasus aktif," ujarnya.
Widya mengatakan, penurunan kasus aktif didorong pelacakan kasus secara masif yang dilakukan di sekolah, perkantoran, asrama, panti asuhan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.
Dari upaya pelacakan masif, ucap Widya, terjadi penurunan dari semula 4,4 persen per 24 September 2021, turun menjadi 3 persen per 25 Oktober 2021.
Selain itu, Widya menuturkan, salah satu yang menjadi sorotan publik adalah pelacakan yang dilakukan di sekolah untuk mencegah laju penularan dan melihat efektivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, temuan kasus di sekolah turut mengalami penurunan, dari semula 4 persen pada 25 September menjadi 2,3 persen pada 25 Oktober.
"Pelaksanaan ACF di sekolah tersebut telah sesuai instruksi Kementerian Kesehatan RI, yang mana ACF dilakukan pada minimal 10 persen dari sekolah yang melakukan PTM, mencakup 10 persen pendidik dan tenaga kependidikan, dan 10 persen peserta didik. Kaidah 10 persen ini sebagai upaya menguatkan surveilans untuk mencegah lonjakan kasus yang tidak terkendali," tutup dia.
Reporter: Ika Defianti/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya