Keji, ayah tiri di Cilincing aniaya bocah 2 tahun saat ibunya tak ada
Merdeka.com - Malang sekali nasib bocah perempuan usia dua tahun ini. Dia dianiaya ayah tirinya hingga tak sadarkan diri.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Febriansyah, menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Rabu 22 Agustus lalu sekitar pukul 12.00 WIB di daerah Kampung Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara.
"Korban berinisial AAP usia 2 tahun. Belum sekolah," tutur Febriansyah saat dikonfirmasi, Jumat (24/8).
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Febriansyah, pelaku atas nama Adrianus Sayow (26) kini sudah diamankan di Polres Jakarta Utara. Masih diselidiki motif perlakuan sadisnya terhadap bocah tersebut.
"Awal mulanya tersangka menjemput istrinya dan korban di daerah Yon Air Semper Barat. Selanjutnya setelah sampai di rumah, tersangka meminta istrinya untuk keluar membeli makanan," jelas dia.
Saat tinggal berdua saja di rumah, pelaku kemudian menganiaya korban dengan pukulan berkali-kali di kepala. Bocah tersebut lantas lemas dan tidak sadarkan diri.
"Karena panik, tersangka menggendong korban ke kamar mandi untuk disiram air dengan tujuan menyadarkan korban. Namun ternyata korban masih tidak sadarkan diri. Tersangka membawa korban ke rumah sakit," kata Febriansyah.
Kini korban berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara. Pihak dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) juga melakukan pendampingan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaPada saat ditinggal ibunya, korban sedang tertidur sembari tersangka bermain judol.
Baca SelengkapnyaPeristiwa naas ini terjadi saat sang istri meninggalkan rumah untuk menghadiri acara kondangan tetangga.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca Selengkapnya