Keluarga tuding sekolah lindungi tersangka penyebab kematian Gaby

Merdeka.com - Keluarga mendiang Gabriella Sheryl Howard (8) siswi Global Sevilla School Puri Indah yang tewas tenggelam hingga kini masih mencari keadilan. Pasalnya, keluarga tak menerima etika baik dari pihak sekolah untuk bertanggung jawab atas kematian Gabriella atau Gaby, meskipun Ronaldo Laturette, si guru olah raga telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ayah Gabriella, Asip mengungkapkan setidaknya ada dua keganjilan dalam kasus tewasnya Gaby.

Pertama, katanya, Ronaldo hingga saat ini masih berkeliaran bebas. Kedua, menurut informasi yang didapat Asip, Ronaldo memang sudah dinonaktifkan, tapi anehnya dia masih sering diundang dan hadir dalam kegiatan sekolah, semisal makan bersama.

"Statusnya sebagai tersangka tapi dia sampai hari ini tidak ditahan. Jadi mungkin penangguhan penahanan atau apa karena tetep berkeliaran diluar," kata Asip di Kompleks San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Kamis (14/4).

"Di sekolah saya denger-denger dari beberapa orang tua dan murid di sekolah sana, guru Ronaldo itu sudah dinonaktifkan tapi kalau ada pertemuan-pertemuan apa mungkin makan bersama dari pihak sekolah," sambungnya.

Atas asumsi tersebut, Asip menduga perlindungan terhadap Ronaldo adalah upaya untuk menutupi bobroknya manajemen, fasilitas dan birokrasi Global Sevilla School sampai anaknya menjadi korban.

"Jadi kesannya guru olahraga itu dilindungi oleh sekolah supaya mungkin diduga jangan membuka bobrok manajemen sekolah disana. Dilindungi diduga," tegas Asip.

Dia juga menyayangkan sikap Ronaldo karena tidak memiliki itikad baik untuk sekedar mengucapkan belasungkawa dan minta maaf kepada pihak keluarga atas kematian anak pertamanya itu.

"Dia sebagai tersangka tapi sampai hari ini pun dia tidak pernah datang meminta maaf kepada kami, datang berduka cita pun enggak pernah. Enggak tau hati nuraninya terbuat dari apa bagaimana kalau nanti dia punya anak diperlakukan seperti itu apakah dia bisa terima," pungkasnya.