Ahok & Djarot cekcok, pedagang menderita buka lapak di PRJ Senayan
Merdeka.com - Pelaksanaan kegiatan Pesta Raya Jakarta (PRJ) menyambut HUT ke 488 Jakarta, yang digelar di kawasan parkir timur Senayan, berbuntut panjang. Dua hari membuka dagangan, sejumlah pedagang mengeluhkan fasilitas hingga pengunjung yang jauh dari harapan.
Para pedagang mengaku sangat kecewa dengan sikap cuek yang dilakukan Event Organizer (EO). Akibatnya, mereka pun berencana melaporkan hal tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Seperti diketahui, akibat penyelenggaraan Pesta Raya Jakarta (PRJ) di Senayan ini, hubungan antara Ahok dengan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat retak. Menurut Ahok, pemberian izin kegiatan PRJ di Senayan tanpa koordinasi dengannya.
-
Kenapa pedagang ragu Pasar Jongke ramai? Walaupun begitu, pedagang masih ragu apakah pasar itu bisa terus ramai pengunjung. Terutama bagi pedagang yang berjualan di lantai dua.'Karena orang tua kan capek kalau naik. Yang punya penyakit nanti nggak mau naik karena tenaganya tidak mumpuni,' kata Ibu Adib, salah seorang pedagang Pasar Jongke yang berjualan di lantai 2 pasar, dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
-
Siapa saja yang termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi? Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Celakalah seseorang yang ketika aku disebut-sebut di depannya, namun ia tidak mengucapkan sholawat kepadaku, celakalah seseorang yang ketika bulan Ramadan menemuinya, lalu bulan itu pergi sebelum ia tidak mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang berkesempatan berada di sisi kedua orang tuanya yang berusia lanjut namun mereka tidak dapat memasukkannya ke dalam surga (karena kebaktiannya).'
-
Kenapa para pedagang di Pasar Mendenrejo menagih janji? Mereka menagih janji agar pasar tersebut segera direnovasi. 'Pak Arief Rohman tolong pasarnya segera dibangun. Nanti kan kalau sudah dibangun pasarnya jadi rame, soalnya juga pernah dikunjungi Pak Jokowi. Makanya kita mau nagih janji Pak Jokowi lewat Pak Arief Rohman, karena bupatinya Pak Arief,'
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana kondisi Pasar Seketeng? “Pasarnya bagus, keren,“ kata Mendag yang juga Ketua Umum PAN itu.
"Sebetulnya Wagub itu secara jujur sudah menyalahi aturan. Wagub tidak bisa mengeluarkan surat izin atas nama Pemprov. Yang berhak mengeluarkan izin itu hanya gubernur," tegas Ahok.
Ahok mengakui jika PRJ Senayan ini amburadul sehingga dia sangat menyayangkan Djarot tak hati-hati dalam membuat keputusan. Akibat ulah Djarot, kata Ahok, pedagang di PRJ Senayan mengaku banyak rugi.
Berikut derita pedagang di PRJ Senayan, dirangkum merdeka.com, Rabu (3/6):
PRJ Senayan sepi pengunjung
Sejumlah masalah mewarnai pelaksanaan kegiatan Pesta Raya Jakarta (PRJ) Senayan. Kawasan parkir timur Senayan memang baru pertama kali mengadakan acara semacam ini dalam rangka memeriahkan HUT ke 488 Jakarta.Pedagang mengeluhkan fasilitas yang ditawarkan di formulir tak sebanding dengan kenyataannya. Yang lebih mengesalkan pedagang, pengunjung PRJ Senayan sangat sepi.Saat merdeka.com berkunjung ke sana sore ini, sejumlah pedagang khususnya di bagian belakang mengeluhkan pendapatan sangat sedikit selama buka stand di PRJ Senayan."Pendapatan di Senayan turun sekali. Kemarin pas pembukaan saja saya dapet Rp 65.000 seharian," keluh Yuyun, pedagang tas, di PRJ Senayan, Senin (1/6).Hari pertama, kata Yuyun, pengunjung yang datang sangat sepi. Duit Rp 65.000 yang didapatnya harus dibayarkan untuk parkiran mobil yang membawa barang sebesar Rp 35.000."Saya tekor, mending di Monas dulu," ucapnya sedih.
Pedagang keluhkan listrik yang kurang
Selain masalah pengunjung, Yuyun juga mengeluhkan penerangan yang minim. Alhasil booth mereka remang-remang. Masalah penerangan ini pula yang jadi alasan sejumlah pedagang memilih tak berjualan lagi."Lampu saja kurang, masa remang-remang gini gimana orang mau beli. Selain itu lantainya juga da yang tergenang," tambahnya.Keluhan yang sama juga dirasakan pedagang di stand barisan depan. Meski berada di posisi yang paling mudah ditemui pengunjung, tetap saja sepi pembeli."Pendapatan saya kurang sekali," ujar Roki.Bahkan kata dia, janji banyak artis yang akan manggung ternyata nihil. Meski sudah balik modal, Roki tetap saja merasa panitia tak siap karena beberapa peralatan harus dibawanya sendiri seperti kabel gulung."Enggak ada artis datang buktinya mana, enggak ada meskipun dilayout acara pembukaan emang ada artis-artisnya tapi kenyataannya enggak ada," kata Ruki.Dia bercerita, kondisi stand yang tak siap sempat membuat pedagang demo di hari kedua."Hari pertama ditutup gara-gara demo saja, aksesnya di buka pas hari ke dua. Merasa terasingin kita karena sampingnya ada jakcloth," keluhnya.Saat ini, hanya ada beberapa stand yang masih bertahan dengan kondisi booth yang tak maksimal. Pengunjung mayoritas anak muda, itu pun hanya melihat-lihat dan membeli makanan tak ada yang membeli barang.
Pedagang mengaku rugi sudah bayar Rp 3,5 juta
Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) yang tengah digelar di Parkir Timur Senayan hingga Jumat (5/6) mendatang mengundang pro dan kontra. Penyelenggaraan acara yang tanpa izin dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) ini menimbulkan kerugian bagi beberapa pedagang di sana."Saya bayar sewa di sini Rp 3,5 juta dari hari pertama sampai tanggal 5 nanti dengan fasilitas 3 meja dan 3 kursi, sama listrik," kata pedagang pakaian di PRJ, Aidil, saat ditemui merdeka.com, Selasa (2/6).Aidil kemudian mengaku jika sejak hari pertama dagangannya belum menghasilkan keuntungan. "Karena sepi banget dan nggak sesuai dengan perkiraan yang disampaikan panitia, jangankan untung, dari hari pertama saya justru rugi sampai sekitar Rp 500 ribu," jelasnya.Pedagang berusia 26 tahun ini mengaku kecewa dengan penyelenggaraan PRJ ini dan Aidil pun akan menutup standnya jika sampai besok belum juga mendapat keuntungan."Kalau kecewa ya kecewa juga. Tapi mau nyalahin siapa, ini ya jadi risiko saja buat saya. Lihat sampai besok, kalau besok yang bukan hari libur masih sepi, saya udahan saja sampai besok," pungkasnya.
Pedagang PRJ Senayan rugi, eskrim cair sampai nasi uduk basi
Salah satu pedagang di Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Parkir Timur Senayan, Herman mengeluh. Herman mengaku mendapatkan banyak kerugian dibandingkan dengan keuntungan yang seharusnya bisa didapatkan dalam penyelenggaraan PRJ kali ini."PRJ ini kan ya enggak ada izinnya dan jelas sangat merugikan pedagang. Enggak sesuai dengan yang diharapkan," kata Herman saat ditemui merdeka.com di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/6).Herman kemudian menceritakan kisah temannya yang harus merugi hingga puluhan juta karena sepinya PRJ. Sebab dagangan mereka tidak laku terjual."Kemarin teman saya harus buang eskrimnya karena mencair seharga Rp 20 juta dan nasi uduk serta ayam harus dibagikan sebanyak 200 porsi karena hampir basi. Gimana kita nggak rugi," paparnya.Selain itu, Herman juga menambahkan, jika seharusnya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok), bisa meluruskan dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat."Ya, seharusnya memang diperhatikan, dari segi kebersihan, keamanan, pengaturan. Diatur sedemikian rupa. Pedagang juga pasti mau diatur kok kalau untuk kebaikan bersama," turup Herman.
Pedagang PRJ akan mengadu ke Ahok
Pihak pedagang yang ikut serta dalam meramaikan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Parkir Timur Senayan sempat mengadakan unjuk rasa kepada pihak penyelenggara. Para pedagang tersebut berdemo lantaran tidak mendapatkan tempat yang sesuai untuk berdagang."Kemarin saya di blok G, di belakang, itu tempatnya sempit dan nggak ada omzet sama sekali. Bayar mahal tapi fasilitasnya juga jelek," kata pedagang sosis bakar, Herman, saat ditemui merdeka.com, Selasa (2/6).Dalam unjuk rasanya bersama pedagang lain, Herman meminta agar uangnya dikembalikan karena merasa kecewa dengan fasilitas yang disediakan. Dia mengaku harus membayar sewa listrik per dua ampere senilai Rp 500 ribu di luar kelipatan."Saya harus bayar Rp 500 ribu per dua ampere, begitu terus kelipatannya dan untuk sewa tempat sendiri dikenakan Rp 2 juta," jelasnya.Hingga saat ditemui, Herman mengaku baru mendapat satu pelanggan. Dia pun akan kembali berunjuk rasa, jika sampai nanti malam pihak penyelenggara belum mengembalikan uang mereka atau memperbaiki fasilitas yang ada."Uang kami hari ini nggak kembali, kami mau maju ke Ahok. Mau bawa lawyer juga, karena kebetulan ada anak lawyer juga yang kena. Ini kan untuk rakyat, namanya juga pesta rakyat, harusnya jangan menekan," paparnya. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaMenurut Suswono, bangunan Pasar Serdang perlu untuk direvitalisasi usai menjumpai dua kelompok pedagang.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaSetelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan akan memberikan dana hibah bagi para pedagang dan UMKM di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Baca SelengkapnyaBerhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!
Baca Selengkapnya