Keluh Warga Lenteng Agung Sulit Akses Jalan Karena Proyek Trotoar Jakarta
Merdeka.com - Pembangunan trotoar yang diperuntukkan warga menimbulkan keluh kesah warga sekitar. Tepatnya di Jalan Lenteng Agung Raya, Jakarta Selatan, setelah Universitas Pancasila.
Memasuki bulan kedua, terlihat masih banyak bongkaran trotoar yang menumpuk di tepi jalan dan di trotoar, serta minimnya jumlah pekerja yang beraktivitas di trotoar tersebut.
Terdapat beberapa gang pemukiman warga dari tiga RT yang tertutup aksesnya karena ada perbaikan ini. Sehingga membuat trotoar dan akses ke pemukiman warga menjadi beda tinggi.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Bagaimana Jakarta meningkatkan kenyamanan warganya? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
Alan yang merupakan salah seorang warga RT 03 RW 04, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengeluh meminta pekerja trotoar untuk dibuat akses masuk ke pemukiman warga.
"Warga ada yang bilang ke pekerja proyek, katanya sama mandornya malah enggak ditanggapi, kata mandornya ini tanggung jawab warga kalau trotoar sudah selesai," kata Alan, Senin (2/12).
Ia mengaku kalau pengerjaan trotoar yang menutup aksesnya itu akan selesai dalam kurun waktu tiga hari, namun sudah memasuki hari ketiga masih seperti awal pembongkaran.
"Kata pekerja proyeknya sih pembongkaran cuma 3 hari, tapi ini udah hari ke tiga belum ada kelanjutannya. Ditinggal gitu aja," ucapnya.
Alan mengatakan belum ada pengaduan warga sekitar ke kelurahan untuk mengatasi ini. Warga setempat harus mencari akses lain untuk menuju ke jalan raya. "Sampai saat ini warga belum ada pengaduan warga ke kelurahan. Warga terpaksa harus muter 50-100 meter buat ke jalan raya, padahal pintu masuk gang di sini langsung nyambung ke jalan raya," ucapnya.
Alan dan warga sekitar hanya berharap adanya tanggung jawab dari pengelola pembangunan trotoar agar dimudahkan untuk mengakses jalan raya.
Bikin Toko Sepi Pengunjung
Proyek trotoar tersebut juga berdampak pemilik tempat usaha. Terlihat beberapa pertokoan yang tutup dikarenakan beda tinggi antara trotoar dengan pertokoan sehingga membuat akses terputus.
Bambang, salah satu petugas parkir toko swalayan di Jalan Lenteng Agung Raya, mengatakan bahwa pendapatan swalayan menurun karena sepi pengunjung.
"Pendapatan swalayan menurun mas, karena pengunjung yang terutama bawa mobil lihat parkirannya sempit. Parkiran tadinya bisa muat sampe 7 mobil, tapi sekarang cuma 2-3 mobil. Pengunjung juga bingung parkir dimana karena di trotoar juga takut melanggar aturan kan," ucapnya.
Bambang juga mengatakan kalau terdapat showroom mobil mengalami hal yang sama, bahkan harus mengeluarkan modal untuk membuat akses ke toko nya.
"Di sebelah sana ada showroom mobil, dia modalin sendiri sampai Rp5 juta untuk menyambung akses ke toko nya yang beda tinggi."
Ia juga mengaku sampai saat ini belum ada penjelasan maupun bantuan dana dari Pemerintah untuk mengatasi beda tinggi trotoar tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnyapembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaWarga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaProyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaDampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaKondisi di dalam bus pun penuh seperti di jam pulang kerja.
Baca Selengkapnya