Kemacetan-kemacetan parah akibat banjir Jakarta

Merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek membuat debit air di sepanjang Sungai Ciliwung meningkat drastis. Kondisi itu membuat ibu kota DKI Jakarta kembali diterpa banjir, aktivitas warga pun ikut terhenti akibat ruas jalan ikut tergenang air yang cukup tinggi.

Tak pelak, kemacetan pun terjadi di sejumlah ruas jalan. Warga yang akan melakukan aktivitasnya di terpaksa mengelus dada menghadapi macet yang sangat parah. Wilayah yang seharusnya dapat dicapai selama beberapa menit pun harus dilalui hingga berjam-jam lamanya.

Padamnya listrik di beberapa titik banjir membuat macet bertambah parah. Sejumlah traffic light untuk mengendalikan pergerakan lalu lintas di persimpangan-persimpangan jalan mati. Ribuan kendaraan pun berhenti hingga tak bergerak sama sekali.

Pantauan merdeka.com, macet terparah terjadi di sepanjang jalan Daan Mogot dari arah Tangerang menuju Jakarta. Ribuan motor dan mobil tampak tak bergerak sama sekali karena traffic light tidak menyala sama sekali.

Berikut kemacetan-kemacetan lalu lintas akibat banjir di Jakarta:

Bekasi

Perjalanan dari arah Bekasi menuju Jakarta ikut tersendat akibat banjir besar yang menerjang Jabodetabek selama sepekan. Akibatnya, ribuan kendaraan terjebak macet selama berjam-jam sejak pagi hari."Pagi yang luar biasa, @PusatJalan dari Tol Bekasi Timur arah Cawang macet parah sampai 4 jam, biasa cuma 45 menit. Apa kabarnya nyampe Ps. Rebo," keluh @ErlanggaAirfan_ dalam akun Twitter miliknya."Lalin tol arah Cawang macet diem stuck ga gerak dari Bekasi Barat. Yang mau ngantor mending balik ke rumah selimutan lagi deh," ungkap @anissafitrii.

Topik pilihan: DKI Jakarta | Banjir

Daan mogot

Kemacetan parah yang terjadi di sepanjang Jalan Daan Mogot Raya karena banjir mengakibatkan semua jenis kendaraan tidak bisa bergerak. Macet terjadi baik kendaraan dari arah Grogol menuju Kalideres, maupun sebaliknya.Kondisi ini membuat warga Sumur Bor, Cengkareng, Jakarta Barat, Nina (33) kesal lantaran Kopaja 88 jurusan Kalideres-Slipi yang dinaikinya berhenti tidak bergerak. Bahkan jarak dari Sumur Bor menuju Perempatan Cengkareng harus ditempuh selama dua jam setengah."Biasanya saya dari Sumur Bor sampai tempat kerja cuma satu setengah jam. Ini dari Sumur Bor sampai lampu merah Cengkareng, dua setengah jam," ujar Nina, yang bekerja di PN Jakarta Barat, yang berada di kawasan Slipi, Senin (20/1).Selain gara-gara banjir, macet kian parah akibat padamnya aliran listrik hingga melumpuhkan arus lalu lintas. Akibat pemadaman ini, lampu lalu lintas yang berada di perempatan Cengkareng menjadi tidak berfungsi. Tidak berfungsinya lampu lalu lintas ini berlangsung sejak tiga hari lalu.Untuk mengantisipasi macet, sebanyak 97 anggota Satlantas Polrestro Jakarta Barat diterjunkan untuk mengatur lalu lintas di wilayah Jakbar. Sementara tujuh personel Satlantas bersiaga di perempatan Cengkareng.

Topik pilihan: DKI Jakarta | Banjir

Kalimalang

Kemacetan parah juga terjadi di Kalimalang. Macet di jalan penghubung dari Bekasi terjadi karena menumpuknya sejumlah kendaraan dari arah Cawang menuju Pancoran."Kalimalang mulai dari belokan raden inten sampai arah cawang macet parah @TMCPoldaMetro," keluh @adisyanah pada akun Twitter miliknya."Macet parah dari Penas Kalimalang," ungkap @ichy_desy.

Topik pilihan: DKI Jakarta | Banjir

Tanjung Barat

Hujan yang mengguyur wilayah ibu kota pagi ini mengakibatkan kemacetan parah di sejumlah titik. Salah satunya di Jalan Lenteng Agung hingga Jalan TB Simatupang.Pantauan merdeka.com di lokasi, kemacetan parah telah terjadi sejak depan Universitas Pancasila. Kemacetan terus mengular hingga Tanjung Barat atau kolong Flyover Jalan TB Simatupang.Laju kendaraan maksimal hanya sekitar 5 Km/jam. Bahkan, untuk sampai di Stasiun Tanjung Barat dari Lenteng Agung, membutuhkan waktu kurang lebih satu jam lamanya. Padahal jika tidak dalam kondisi macet, normalnya dapat ditempuh sekitar 5 hingga 10 menit.Kemacetan semakin diperparah oleh ulah pengendara sepeda motor yang nekat naik ke trotoar jalan. Petugas Dinas Perhubungan yang ada di Jalan Tanjung Barat pun tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa melihat antrean kendaraan.

Topik pilihan: DKI Jakarta | Banjir

Dewi Sartika

Banjir yang merendam perumahan penduduk di Rawajati, Pancoran membuat warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Posko pengungsian pun didirikan di pinggiran jalan membuat lalu lintas di Jalan Dewi Sartika macet.Tak hanya itu, kondisi kemacetan semakin diperparah dengan banyaknya warga yang meminta sumbangan dari sejumlah pengendara. Demi mendapat sumbangan, mereka pun ikut mengatur arus lalu lintas, atau tepatnya di pertigaan Rumah Makan Beringin."Imbas banyaknya warga yang meminta sumbangan di tengah Jl.Dewi sartika (Jambul ) arus lalin padat di kedua arah," tulis @TMCPoldaMetro.

Topik pilihan: DKI Jakarta | Banjir

Kampung Melayu

Luapan air dari Sungai Ciliwung membuat jalan Jatinegara Barat Raya yang menghubungkan Salemba dan Tebet putus. Kondisi ini membuat arus lalu lintas dari arah Jl Otista mengalami kemacetan cukup parah, begitu pula kendaraan dari arah Salemba.Para pengendara yang melalui jalur tersebut dipaksa memutar arah melalui Jl KH Abdullah Syafei. Namun, jalur tersebut juga mengalami kemacetan parah karena menumpuknya kendaraan dari berbagai arah."Banjir euy Kampung Melayu, macet parah arah tebet," keluh akun @KcLKcL.

Baca juga:Hujan di pagi hari, sejumlah ruas jalan tergenang dan macetIni kemacetan parah di Jalan Daan MogotBanjir & traffic light dipadamkan, lalu lintas Daan Mogot lumpuhBanjir Jakarta, 9 tewas dan 60 ribu warga masih mengungsiJalan Daan Mogot macet parah, pegawai pilih meliburkan diri (mdk/ren)