Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemelut status bekas Kedubes Inggris, bakal milik DKI atau tidak?

Kemelut status bekas Kedubes Inggris, bakal milik DKI atau tidak? Demo di Kedubes Inggris. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Beredar surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah diizinkan untuk melakukan pembelian lahan eks Kedubes Inggris yang berlokasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Hal itu dituangkan dalam surat yang diterbitkan tertanggal 18 November 2016 yang ditandatangani Direktur Jenderal Pengadaan Tanah, Arie Yuriwin.

Surat tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin, selaku pimpinan instansi yang berwenang mengurus lahan tersebut. Saat dikonfirmasi, Djafar mengakui hal tersebut.

"Iya, betul ada surat dari Kementerian Agraria," kata Djafar kepada wartawan, Kamis (15/12).

Djafar menyatakan, pembelian lahan eks Kedubes Inggris ini masih masuk dalam tahap perencanaan dan akan dilakukan pembayaran jika pihak Kedubes Inggris sudah membayar sewa lahan ke pemerintah pusat.

Sebelum digunakan oleh Kedubes Inggris, lahan tersebut adalah milik Pemerintah Pusat. Kemudian pihak Kedubes Inggris mendapat hak pakai dari Pemerintah Pusat untuk menggunakan lahan tersebut sejak tahun 1961.

Djafar menambahkan bahwa selama pemakaian lahan tersebut, Kedubes Inggris diwajibkan untuk membayar uang sewa kepada pemerintah setiap tahunnya. Namun, pada kenyataannya, Kedubes Inggris diketahui tidak pernah membayar uang sewa dengan dalih tidak pernah mendapatkan tagihan dari Pemerintah Pusat.

"Maka dapat dilakukan pembelian melalui anggaran perubahan jika sewanya sudah dibayar," kata Djafar.

Pada akhir Agustus 2016, Pemprov DKI Jakarta dan pihak Kedubes telah menyepakati pembelian lahan dengan harga Rp 479 miliar. Lahan eks Kedubes Inggris tersebut rencananya akan dijadikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) dan Cagar Budaya.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah merencanakan akan membuat pusat pengawasan transportasi DKI Jakarta di lahan seluas 4,185 meter persegi itu.

Dalam perkembangannya, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan bahwa lahan eks Kedutaan Besar Inggris yang akan dibeli oleh Pemprov DKI berstatus milik pemerintah pusat sehingga pembeliannya ditunda. Informasi itu disampaikan berdasarkan temuan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Di lain pihak, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menyatakan tidak akan mengeksekusi pembelian lahan eks kedubes Inggris sebelum ada kejelasan status kepemilikan. Dia tidak ingin kejadian di Cengkareng terulang kembali.

Sumarsono juga meminta agar semua pihak bisa bersabar dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan .

"Saya tegaskan mengenai tanah eks kedutaan besar (kedubes) Inggris sebenarnya maksud dari Pak Ahok juga baik karena asumsi Pak Ahok sebagai Gubernur waktu itu menganggarkan 460 sekian hampir setengah triliun itu. Harga dispekati karena asumsinya bahwa lahan Kedutaan Inggris itu memang sudah milik Inggris sehingga kita beli," kata Sumarsono, Selasa (12/12).

"Nah dari pada ini saya punya pendapat, belum jelas kita, gelontorkan duitnya, bermasalah. Lebih baik saya minta kesempatan klarifiaski kepada BPN untuk meminta kejelasan status baru bisa dibayar atatu tidak dibayar. Jadi statusnya sekarang sedang dalam memperoleh kejelasan status," tegasnya.

Oleh karena itu, Sumarsono mengimbau semua pihak agar bersabar menunggu kejelasan status lahan tersebut dari Kementerian Agraria.

"Kalau memang statusnya milik pemerintah, kami setop tidak jadi beli. Tapi kalau statusnya siap ini milik Inggris kita akan beli. Itu aja posisinya. Sedang mepoerjelas statusnya," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah

DPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok

Prasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya
Begini Nasib Gedung Pemerintah Saat Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara
Begini Nasib Gedung Pemerintah Saat Ibu Kota Pindah ke IKN Nusantara

Ini menyusul, rencana pemerintah untuk memindahkan usai Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 nanti.

Baca Selengkapnya
Ibu Kota Negara Pindah ke IKN, Monas dan GBK Jadi Aset Pemerintah Pusat atau Jakarta?
Ibu Kota Negara Pindah ke IKN, Monas dan GBK Jadi Aset Pemerintah Pusat atau Jakarta?

Bukan cuma Monas dan GBK, hal serupa berlaku untuk kantor-kantor Pemerintah Pusat yang berada di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya

Reklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Harga Tanah di Jakarta Sulit Turun meski Ibu Kota Pindah
Ini Penyebab Harga Tanah di Jakarta Sulit Turun meski Ibu Kota Pindah

Rencananya, Ibu Kota bakal pindah dari DKI jakarta ke Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Usai Ibu Kota Pindah, Gubernur Jakarta Bisa Punya Staf Khusus
Usai Ibu Kota Pindah, Gubernur Jakarta Bisa Punya Staf Khusus

Gubernur diizinkan untuk mengangkat staf khusus untuk membantu di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR Usul DKJ jadi Ibu Kota Legislasi, Kemendagri: Jangan Biarkan Kami Saja yang di IKN
Baleg DPR Usul DKJ jadi Ibu Kota Legislasi, Kemendagri: Jangan Biarkan Kami Saja yang di IKN

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.

Baca Selengkapnya
Anggota DPRD PDIP Kenneth sebut Banyak Aset Negara di DKI Dicaplok Orang: Pj Gubernur harus Tegas
Anggota DPRD PDIP Kenneth sebut Banyak Aset Negara di DKI Dicaplok Orang: Pj Gubernur harus Tegas

Kent meminta Pemprov DKI Jakarta lewat Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) untuk menjaga aset milik negara.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR RI Bakal Revisi UU Daerah Khusus Jakarta, Ini yang Diubah
Baleg DPR RI Bakal Revisi UU Daerah Khusus Jakarta, Ini yang Diubah

Doli menerangkan, saat ini KPU untuk Pilkada Jakarta masih menggunakan penamaan DKI Jakarta. Hal itu dikhawatirkan menjadi sengketa.

Baca Selengkapnya
Diambil Alih PT Indobuildco, Pengelola GBK Siap Tampung Karyawan Hotel Sultan
Diambil Alih PT Indobuildco, Pengelola GBK Siap Tampung Karyawan Hotel Sultan

Direktur Utama PPKGBK Rakhmadi Kusumo mengatakan soal nasib karyawan tersebut merupakan hal teknis.

Baca Selengkapnya
DPR Tegaskan Jakarta Masih Ibu Kota Negara Meski Ada UU IKN
DPR Tegaskan Jakarta Masih Ibu Kota Negara Meski Ada UU IKN

Ia justru mendorong nantinya tak hanya ada Pilgub melainkan juga Pilwalkot di Jakarta.

Baca Selengkapnya