Kemenkes: Tim Siber Polri Tidak Temukan Kebocoran Data HAC, Penyelidikan Disetop
Merdeka.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, Anas Maruf, menyatakan hasil penyelidikan Tim Siber Mabes Polri tidak menemukan adanya kebocoran pada data pengguna aplikasi elektronik 'Health Alert Card' (eHAC).
"Polisi juga tidak menemukan upaya pengambilan data dari server eHAC," kata Anas Maruf melalui pernyataan secara tertulis yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (9/9).
Anas mengatakan penyelidikan terkait dugaan kebocoran data eHAC secara resmi telah dihentikan oleh Tim Siber Polri setelah dipastikan tidak ada temuan pengambilan data pribadi pengguna eHAC.
-
Bagaimana melindungi data pribadi dari pencurian? Pastikan semua perangkat kamu memiliki perlindungan maksimal yang dapat memberikan peringatan tentang pencurian identitas dan kebocoran data.
-
Bagaimana cara melindungi data PNS dari WhatsApp? 'Untuk aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan WeChat, akun dapat dicuri dengan mudah, dan jika Anda mendiskusikan bisnis resmi dengan orang lain di aplikasi ini, Anda tidak akan tahu apakah itu benar-benar orang di balik layar,' tambahnya.
-
Kenapa teknologi ini dianggap menjaga privasi? Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang. Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
-
Bagaimana Privy memastikan keamanan data pengguna dalam layanan tanda tangan elektronik? Keamanan data pengguna menjadi faktor utama Privy dalam menyediakan teknologi dalam layanan tanda tangan elektronik. Marshall menjelaskan, pihaknya secara otomatis akan melakukan penyesuaian data pada dokumen yang telah ditandatangani secara elektronik, dengan database yang dimiliki, untuk memastikan bahwa penanda tangan sesuai dengan data pengguna yang sudah tersimpan di rumah sakit.
-
Bagaimana orang bisa melindungi diri dari serangan siber? Para ahli keamanan siber dari ESET menyarankan agar masyarakat menghindari penggunaan kode sandi yang terlalu sederhana, karena hal ini bisa membuat mereka lebih rentan terhadap serangan siber.
-
Apa program EMC untuk keselamatan pasien? Ketersediaan Program dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien Rumah sakit mempunyai tanggung jawab besar dalam mengurangi risiko yang mungkin saja terjadi pada pasien. Risiko tersebut perlu dikurangi sebesar mungkin oleh pihak rumah sakit. Berkaitan dengan hal tersebut, EMC Healthcare membuat program Your Voice, Speak Up, dan media edukasi dalam bentuk elektronik.
"Kepolisian resmi menghentikan penyelidikan terhadap dugaan kasus kebocoran data di aplikasi sistem eHAC," katanya.
Anas memastikan data masyarakat yang ada dalam sistem eHAC tidak bocor dan dalam perlindungan. "Masyarakat tidak perlu khawatir, data pengguna eHAC tetap aman dan saat ini sudah terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Sebelumnya, informasi dugaan kebocoran data eHAC dilaporkan oleh VPN Mentor. Laporan tersebut telah diverifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan diterima oleh Kementerian Kesehatan pada 23 Agustus 2021.
Selanjutnya Kementerian Kesehatan melakukan penelusuran dan langsung melakukan tindakan perbaikan pada sistem eHAC.
Kementerian Kesehatan melakukan koordinasi dengan Kementerian Kominfo, BSSN, serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk melakukan proses investigasi sebagai bagian dari mitigasi risiko keamanan siber.
Anas mengimbau masyarakat untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Platform PeduliLindungi ini tersimpan di pusat data nasional dan sudah dilakukan oleh BSSN, yaitu IT Security Assessment.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, serangan terhadap PDNS 2 merupakan pelajaran yang berharga bagi semua pemangku kepentingan dalam mengelola sistem digital.
Baca SelengkapnyaIa mengingatkan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5 miliar
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan membantah tejadi kebocoran data seperti beredar lewat akun media sosial X @FalconFeedsio.
Baca SelengkapnyaMensos Risma memberikan respons terkait kabar DTKS usai PDN diretas hacker.
Baca SelengkapnyaAHY berharap semua pihak di Kementerian setelah ini benar-benar membuat benteng keamanan yang kokoh. Sehingga tidak lagi ada kasus peretasan
Baca SelengkapnyaKemenhub mengklaim sentral data kementeriannya selama ini berada di Pusat Data Informasi.
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca SelengkapnyaTak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter memastikan keamanan database pengguna commuter line yang sempat diretas
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi Ari sempat diberondong pertanyaan namun enggan meladeni.
Baca Selengkapnya