Kemiskinan di Balik Kemegahan Jakarta International Stadium
Merdeka.com - Lisa (30) warga yang kehilangan kaki sebelah kiri akibat tertabrak kereta. Dia tengah duduk di depan rumahnya yang bersebelahan dengan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain Lisa, masih ada ratusan warga lainnya yang tinggal di rumah semipermanen.
Banyak ibu-ibu tengah mengobrol di samping rel. Mereka semua berharap Pemprov DKI Jakarta mendirikan tempat tinggal pengganti dan memberikan uang kompensasi atas penggusuran rumah yang sudah belasan tahun dihuni sebelum JIS dibangun.
Demi kebutuhan sehari-hari, mayoritas warga bekerja serabutan, bahkan ada juga yang mengais besi tua bekas pengerjaan JIS. Sedangkan untuk kebutuhan air, warga mengambil air dari sumur bekas warga Kampung Bayam di lokasi proyek.
-
Siapa yang fokus membuat kota layak huni di IKN? Sementara itu, Direktur TOWNLAND, Monika Indirasari menekankan pentingnya membuat kota yang layak huni dalam mencapai konsep kota yang berkelanjutan.
-
Bagaimana cara membuat IKN jadi kota yang layak huni? 'Hanya memindahkan kantor, maka tidak ada namanya kota formal-informal, kaya-miskin bercampur. Kota itu semua golongan harus hadir,' jelas Emil seperti dilansir dari Antara, Jumat (15/3).
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Mengapa Kota Tua Jakarta memiliki arsitektur yang beragam? Keunikan arsitektur di Kota Tua Jakarta adalah hasil dari pengaruh berbagai budaya dan zaman yang pernah menghuni kawasan ini.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Siapa arsitek yang merancang Balai Kota Surabaya? Salah satu maha karya Citroen ialah Balai Kota Surabaya. Ia pertama kali membuat rancangan bangunan ini pada tahun 1915-1917. Akibat kendala biaya dan faktor lain pelaksanaan pembangunan pun terlambat. Pada tahun 1920, Citroen berhasil menyelesaikan tahap kedua pembangunan Balai Kota Surabaya, sebuah monumen dengan panjang 102 meter dan kedalaman 19 meter.
Pembangunan JIS hingga 3 Maret 2022 telah mencapai 98 persen. Peresmian stadion yang dibangun di atas lahan 22,1 hektar itu akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Namun nasib ratusan warga di Kampung Pela-Pela dan Kampung Bayam masih belum jelas.
Relokasi Warga
Pakar tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, suka atau tidak pemukiman kumuh di sekitar JIS harus ditata. Itu merupakan konsep suatu pembangunan khusus.
"JIS seperti GBK, satu kompleks itu khusus olahraga besar maka akan jadi satu komplek kawasan olahraga besar, ada penataan seluruh kawasan. Memang yang kumuh ini mau tidak mau pasti harus ditata ulang," kata Yayat kepada merdeka.com, Rabu (9/3).
Relokasi warga akibat pembangunan sebuah kawasan khusus bukan pertama kali dilakukan. Pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno bahkan merelokasi ribuan warga Senayan. Mayoritas warga saat itu berpindah ke Tebet, Jakarta Selatan, sebagian pindah ke Jalan S. Parman, Jakarta Barat.
Saat itu, kata Yayat, pemerintah merelokasi warga karena pembangunan GBK akan diperuntukan kegiatan Asian Games. Ajang olahraga tingkat Asia yang menuntut tuan rumah bersolek, menjamu para tetamu.
Meski sama-sama menjadi bagian dampak pembangunan, warga Senayan dulu dengan warga pemukiman padat sekitar JIS berbeda secara kemampuan ekonomi dan kompetensi diri.
Warga pemukiman sekitar JIS menurut Yayat lemah dalam kemampuan ekonomi. Misalnya, mereka membangun hunian kumuh di atas lahan negara, seperti lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), milik Pemprov DKI Jakarta.
Kompetensi dalam bekerja atau meningkatkan ekonomi tidak lebih baik dibandingkan warga Senayan sebelumnya.
"Sangat beda, kalau mereka menuntut ganti rugi harus taat asas dulu, lahan yang dibangun itu bukan lahan mereka, kompetensi pun tidak lebih di atas warga relokasi dari GBK dulu," jelasnya.
Dari pertimbangan-pertimbangan itu, menurut Yayat, cukup kuat jika Pemprov DKI merelokasi para warga pemukiman kumuh sekitar JIS.
Penguatan Kemampuan Ekonomi Warga
Namun, Yayat juga mengingatkan Pemprov DKI tetap memiliki tanggung jawab sosial atas nasib warga setempat saat penataan kawasan JIS. Bukan soal relokasi warga ke rumah susun, melainkan penguatan ekonomi usai relokasi.
"Jangan mengulang kejadian dulu-dulu warga direlokasi ke rumah susun tapi nunggak, itu karena apa? Mereka tidak sanggup bayar, tidak punya pekerjaan, atau penghasilan mereka tidak mencukupi untuk membayar biaya sewa," kata Yayat.
Pemprov DKI, sudah harus matang menyiapkan ekosistem bagi warga pinggiran JIS, misalnya rekrutmen kerja dari setiap kepala keluarga, pelatihan kegiatan usaha kecil dan mikro, dan sebagainya.
"Minimal mereka bisa bayar sewanya, jadi selain relokasi, juga ada upaya program penguatan ekonomi," jelasnya.
Pandangan selaras juga disuarakan pakar Tata Kota, Nirwono Yoga. Dia mengungkapkan, Pemprov DKI dan pengelola JIS perlu membuka peluang lapangan kerja atau partisipasi warga sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan warga dalam pengembangan kawasan pendukung JIS ke depan. Misalnya, petugas keamanan, petugas kebersihan, loket, administrasi, hingga membuka usaha UMKM makanan hingga peralatan/akesoris olahraga.
"Pemda DKI juga perlu menjelaskan kepada masyarakat sekitar JIS rencana tata ruang kawasan JIS diperuntukan apa dan akan dikembangkan seprti apa, misal kawasan olahraga terpadu seperti GBK Senayan," kata Nirwono.
Dia juga mendorong Pemprov untuk bisa memastikan proses relokasi warga, seperti hunian, waktu relokasi, proses relokasi dan sebagainya.
Pemberian Rusun untuk Warga Terdampak Gusuran
Di satu pihak, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto mengatakan, Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi ikon baru Jakarta. Pembangunan JIS sebagai langkah Pemprov DKI mengubah pemukiman kumuh menjadi sebuah ikon.
Diakui Widi, membangun sebuah ikon baru, berdampak pada gusuran terhadap warga setempat. Namun dia pastikan penduduk setempat mendapatkan kompensasi setimpal, yaitu sebuah hunian layak.
"Dulu, semua itu pemukiman kumuh, kriminalitas tinggi sekali, tapi kini rumah penduduk yang kita gusur kita ganti untung," kata Widi dalam webinar virtual, Kamis (30/12).
Kompensasi yang diberikan Pemprov kepada pihak terdampak gusuran adalah merekrut sebagai pekerja untuk pembangunan JIS. Proses rekrut tetap menilai kemampuan dan keahlian warga untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pembangunan proyek.
Berdasarkan hasi penilaian saat itu, ada 135 warga yang terdampak gusuran akibat pembangunan JIS direkrut menjadi pekerja.
"Jadi sebagian ada yang pindah ke kampung halaman, dan pekerja di JIS, kita asesmen muncul 135 orang gang akan bekerja untuk operasional JIS dan kita berikan hunian yang layak," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rusun Nagrak lebih layak untuk ditinggali warga Kampung Bayam. Maka dari itu, ia berharap warga bisa datang segera menghuni rusun tersebut.
Baca SelengkapnyaKalau dilanjutkan untuk pengelolaan, Jakpro akan sulit memberikan keuntungan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKunci hunian tinggal diserahkan ke warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaKe depannya Pemprov DKI akan mencari solusi agar pengelolaan seperti JIS dan tiga infrastruktur lainnya bisa mendatangkan keuntungan bagi Pemprov.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan mendapati masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh akumulasi dari ketidakadilan tata ruang.
Baca SelengkapnyaJakmania berharap penyempurnaan akses masuk JIS agar kegiatan di sana bisa berlangsung aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bersama Kementerian PUPR dan PSSI bakal memperbaiki sejumlah fasilitas di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan salah satu aspek penting yang akan diperbaiki total ialah rumput JIS.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai, penanganan Kota Tua masih belum maksimal dalam aktivitas ekonomi hingga pariwisata.
Baca SelengkapnyaKarena itu, dia menilai lebih baik memperbaiki transportasi menuju ke area JIS.
Baca SelengkapnyaJK juga disebutnya bersepakat jika solusi dari permasalahan di Jakarta yaitu perumahan.
Baca SelengkapnyaIwan menyampaikan, sejauh ini sebagai solusi Pemprov DKI menyiapkan Rusun Nagrak di Cilincing.
Baca Selengkapnya