Kesal kerap dicurangi, Ahok tidak mau lagi pakai jasa EO
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menegaskan Pemprov DKI Jakarta tidak lagi menggunakan jasa Event Organizer (EO) untuk acara-acara yang akan dilakukan di internal. Ahok kesal lantaran banyak EO kerap melakukan mark-up yang dicantumkan dalam biaya acara.
"Kita enggak mau lagi. Pokoknya yang namanya rutin-rutin, enggak ada ada EO-EO an deh," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/11).
Ahok mencontohkan, bentuk mark-up yang dilakukan EO adalah digelembungkannya biaya sewa gedung dimana acara berlangsung. Padahal, gedung tersebut masih dimiliki oleh Pemprov DKI.
-
Bagaimana acara tersebut? Acara gender reveal diadakan serentak dengan ulang tahun Michael di Bali, yang membuat momen tersebut sangat menarik.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Di mana hajatan itu diadakan? Di desa itu, terdapat sebuah rumah yang lokasinya terpencil di puncak bukit. Pada hari itu, pemilik rumah sedang mengadakan acara hajatan mantu.
-
Di mana konser itu diadakan? Konser yang seharusnya dapat dimulai pukul 19.00 WIB tidak kunjung dimulai hingga memicu kekesalan para penonton. 'Betul, karena acara musik dibatalkan sepihak oleh panitia. Makanya penonton banyak yang kecewa,' ungkap Kapolsek Pasarkemis dikonfirmasi, Senin (24/6).
-
Acara apa yang baru saja diselenggarakan? Fadia dan suaminya, Ashraff Abu, baru saja menikahkan putri mereka yang juga cucu A Rafiq dalam sebuah acara resepsi yang mewah.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
"Contoh dia bikin event di TIM pagelaran seni apa. Karena pakai EO, waktu lelang memasukkan membayar sewa waktu lelang, pemasukan membayar sewa teater besar Jakarta Rp 300 juta, ada yang paling kecil Rp 400 juta. Sekarang saya tanya, ada enggak sih pemerintah bikin acara, bayar ke pemerintah? Gedung kita. Enggak ada. Dalam Peraturan Daerah tuh enggak ada," ungkap Ahok kesal.
Selain soal sewa gedung, Ahok juga kesal soal mark-up dalam penyewaan alat musik sound system yang mencapai ratusan juta rupiah. Ahok menilai angka tersebut tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
"Terus yang lebih lucu lagi, pelatihan budaya Betawi ke Pulau Seribu Rp 1 miliar lebih. Latihannya 4 hari. Terus alat musiknya ditinggal enggak? Enggak, karena itu nyewa. Kamu bisa enggak main alat musik gambang kromong cuma dilatih 4 hari, terus 1 tahun kemudian mesti lomba tapi alat musiknya enggak dikasih? Mending saya kasih alat musiknya," lanjut mantan Politisi Gerindra ini.
Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, Ahok memutuskan akan terus mengawasi tiap detil penggunaan anggaran Disparbud DKI Jakarta. Selanjutnya, hasil penyusunan tersebut, harus dimasukkan dalam e-budgeting agar dapat dikontrol.
"Jadi saya enggak mau KUA-PPAS dengan sistem manual. Kalo manual, balikin lagi dong ke jaman saya di 2012 yang saya marah-marah gak jelas gitu loh. Nyusun KUA-PPAS tidak langsung di e-budgeting, mereka susun di Excel. Saya bilang gila saja kasih saya 1 gumpal kertas," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Kritik Harga Sewa Gedung Teater TIM Naik: Negara Harus Membantu, Bukan Membebani
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaPadahal, ada sekitar 3.700 event di Indonesia yang digelar setiap tahun
Baca SelengkapnyaAcara yang rencananya menampilkan NDX AKA dan Guyon Waton sebagai artis utamanya ini batal digelar.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaVendor rugi ratusan juta akibat penonton yang ngamuk gara-gara konser batal digelar di Tangerang
Baca SelengkapnyaBiaya per tahun untuk perawatan Jakarta International Stadium (JIS) berkisar Rp50-60 miliar. Angka ini juga mencakup biaya asuransi bangunan.
Baca SelengkapnyaArtis dan komedian Yadi Sembako kini berada dalam sorotan hukum karena dugaan penipuan dan penggelapan dana.
Baca Selengkapnya