Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesal kerap dicurangi, Ahok tidak mau lagi pakai jasa EO

Kesal kerap dicurangi, Ahok tidak mau lagi pakai jasa EO Ahok buka Festival Jakarta Great Sale. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menegaskan Pemprov DKI Jakarta tidak lagi menggunakan jasa Event Organizer (EO) untuk acara-acara yang akan dilakukan di internal. Ahok kesal lantaran banyak EO kerap melakukan mark-up yang dicantumkan dalam biaya acara.

"Kita enggak mau lagi. Pokoknya yang namanya rutin-rutin, enggak ada ada EO-EO an deh," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/11).

Ahok mencontohkan, bentuk mark-up yang dilakukan EO adalah digelembungkannya biaya sewa gedung dimana acara berlangsung. Padahal, gedung tersebut masih dimiliki oleh Pemprov DKI.

"Contoh dia bikin event di TIM pagelaran seni apa. Karena pakai EO, waktu lelang memasukkan membayar sewa waktu lelang, pemasukan membayar sewa teater besar Jakarta Rp 300 juta, ada yang paling kecil Rp 400 juta. Sekarang saya tanya, ada enggak sih pemerintah bikin acara, bayar ke pemerintah? Gedung kita. Enggak ada. Dalam Peraturan Daerah tuh enggak ada," ungkap Ahok kesal.

Selain soal sewa gedung, Ahok juga kesal soal mark-up dalam penyewaan alat musik sound system yang mencapai ratusan juta rupiah. Ahok menilai angka tersebut tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.

"Terus yang lebih lucu lagi, pelatihan budaya Betawi ke Pulau Seribu Rp 1 miliar lebih. Latihannya 4 hari. Terus alat musiknya ditinggal enggak? Enggak, karena itu nyewa. Kamu bisa enggak main alat musik gambang kromong cuma dilatih 4 hari, terus 1 tahun kemudian mesti lomba tapi alat musiknya enggak dikasih? Mending saya kasih alat musiknya," lanjut mantan Politisi Gerindra ini.

Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, Ahok memutuskan akan terus mengawasi tiap detil penggunaan anggaran Disparbud DKI Jakarta. Selanjutnya, hasil penyusunan tersebut, harus dimasukkan dalam e-budgeting agar dapat dikontrol.

"Jadi saya enggak mau KUA-PPAS dengan sistem manual. Kalo manual, balikin lagi dong ke jaman saya di 2012 yang saya marah-marah gak jelas gitu loh. Nyusun KUA-PPAS tidak langsung di e-budgeting, mereka susun di Excel. Saya bilang gila saja kasih saya 1 gumpal kertas," tegasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Kritik Harga Sewa Gedung Teater di TIM Naik: Negara Harus Membantu, Bukan Membebani
Anies Kritik Harga Sewa Gedung Teater di TIM Naik: Negara Harus Membantu, Bukan Membebani

Anies Kritik Harga Sewa Gedung Teater TIM Naik: Negara Harus Membantu, Bukan Membebani

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Ruwetnya Perizinan di Indonesia: Duit Sudah Habis Sebelum Event Terjadi
Jokowi Sentil Ruwetnya Perizinan di Indonesia: Duit Sudah Habis Sebelum Event Terjadi

Padahal, ada sekitar 3.700 event di Indonesia yang digelar setiap tahun

Baca Selengkapnya
Tak Bayar Bintang Tamu hingga Uang Dibawa Kabur Panitia, Ini Rentetan Fakta Batalnya Konser di Tangerang
Tak Bayar Bintang Tamu hingga Uang Dibawa Kabur Panitia, Ini Rentetan Fakta Batalnya Konser di Tangerang

Acara yang rencananya menampilkan NDX AKA dan Guyon Waton sebagai artis utamanya ini batal digelar.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
Ngamuk Penonton Bakar Panggung & Sound System Buntut Konser Musik Batal, Vendor Ikutan Meradang
Ngamuk Penonton Bakar Panggung & Sound System Buntut Konser Musik Batal, Vendor Ikutan Meradang

Vendor rugi ratusan juta akibat penonton yang ngamuk gara-gara konser batal digelar di Tangerang

Baca Selengkapnya
Biaya Perawatan Stadion JIS Capai Rp60 Miliar per Tahun, Untuk Apa?
Biaya Perawatan Stadion JIS Capai Rp60 Miliar per Tahun, Untuk Apa?

Biaya per tahun untuk perawatan Jakarta International Stadium (JIS) berkisar Rp50-60 miliar. Angka ini juga mencakup biaya asuransi bangunan.

Baca Selengkapnya
Yadi Sembako Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan, Bayar Pakai Cek Kosong Rp198 Juta
Yadi Sembako Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan, Bayar Pakai Cek Kosong Rp198 Juta

Artis dan komedian Yadi Sembako kini berada dalam sorotan hukum karena dugaan penipuan dan penggelapan dana.

Baca Selengkapnya