Ketegangan Jokowi-DPRD DKI berlanjut ke pengadaan ribuan bus
Merdeka.com - Sudah setahun lebih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama memimpin DKI Jakarta. Selama itu pula, hubungan keduanya dengan DPRD DKI sebagai mitra kerja terlihat panas dingin.
Kondisi ini berbanding terbalik saat Jakarta masih dipimpin Gubernur Fauzi Bowo. Sejumlah program Jokowi dan Ahok selalu mendapat protes dan pertentangan.
Diduga gaya kepemimpinan Jokowi dan Ahok yang antimain mata jadi penyebabnya. Memang, Jokowi dan Ahok selalu menekankan tak memberi kesempatan pada siapa pun untuk memainkan anggaran.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
Secara tak langsung DPRD menunjukkan perlawanan. Teranyar, pengesahan APBD DKI 2014 yang harusnya dilakukan sejak akhir November lalu terus molor sampai pertengahan Januari ini.
Padahal, sejumlah proyek butuh pencairan dana cepat. Salah satunya pengadaan 3.000 bus sedang dan 1.000 Transjakarta. Tapi ulah DPRD yang menggantung anggaran membuat pelaksanaan program tertunda.
Berikut perdebatan DPRD dan Jokowi-Ahok soal pengadaan ribuan bus tersebut:
DPRD nilai pembelian ribuan bus tergesa-gesa
Jokowi telah menganggarkan miliaran rupiah untuk membeli ribuan bus sepanjang tahun ini. Ribuan bus ini akan menggantikan angkutan umum tak laik jalan di ibu kota.Dengan cara ini, diharapkan warga yang beraktivitas mau meninggalkan kendaraan pribadinya.Tapi DPRD berkata lain. Mereka menilai rencana itu terlalu terburu-buru."Sekarang sarana dan prasarana lalu lintas belum mencukupi untuk menampung 4 ribu bus itu. Coba bayangkan 4 ribu bus beroperasi, tetapi sarana dan prasarana tidak dirapikan, yang ada bus-bus itu cuma nongkrong saja. Kan mubazir jadinya," kata Anggota Komisi B (membidangi transportasi) DPRD, Taufik Azhar.
DPRD minta pengadaan ribuan bus dilakukan bertahap
Selain itu, lanjut Taufik, DPRD merasa keberadaan bus yang sekarang beroperasi bisa dipertahankan selama ada perawatan rutin. Maka itu mereka merasa pengadaan ribuan bus tak terlalu urgent.Meski proyek itu harus tetap berjalan, DPRD menyarankan dilakukan bertahap."Pada prinsipnya sih, jika di lapangan keberadaan ribuan bus tersebut tidak ada masalah ya tidak apa-apa. Tetapi saya inginnya pengadaan 4 ribu bus dilakukan secara bertahap, tidak spontanitas seperti itu," tambah Taufik.Misalnya, 200 unit bus tiap enam bulan sekali, sehingga tidak menimbulkan kesan terburu-buru dan akan menimbulkan persoalan baru.
Jokowi: Kalau tak setuju, tidak usah beli apa-apa
Saran DPRD agar pembelian bus dilakukan bertahap tak bisa diterima Jokowi. Pembelian secara cicil, kata Jokowi, tidak menyelesaikan masalah di mana ketersediaan angkutan umum sangat mendesak mengingat penggunaan kendaraan pribadi semakin tak terbendung."Kita ini mau menyelesaikan persoalan tidak? Kalau tidak mau menyelesaikan masalah tidak usah beli apa-apa aja ya kan," tegas Jokowi."Sudah berapa puluh tahun Kopaja kita kek gitu didiemin," tambahnya.Menurutnya, jika dilakukan pembelian bertahap ditakutkan akan berlomba-lomba dengan kemacetan yang makin parah. Itu sama saja sia-sia."Bisa saja saya beli cuma 10 tapi efeknya apa yang rusak setahun bisa 10, 20 atau 30 bus. Berarti kita beli cuma untuk mengganti yang rusak saja," ungkapnya.
Ahok tak mau bahas APBD DKI bila anggaran bus dibintangi
Tak hanya Jokowi, Ahok pun kesal bukan main dibuat DPRD. Ahok mempertanyakan alasan DPRD menolak anggaran pembelian ribuan bus yang sifatnya justru sangat penting."Kalau DPRD tidak mau putuskan pembelian ribuan bus sedang dan bus Transjakarta, maka kita nggak akan mau APBD dibahas," ancam Ahok.Bila pembahasan tak dilakukan, kata Ahok, DPRD juga bakal rugi. Maka itu, dia yakin DPRD akan menyetujui anggaran pengadaan ribuan bus demi meningkatkan pelayanan transportasi angkutan umum di ibu kota."Dewan sudah setuju. Sudah oke. Tapi besaran anggarannya saya belum tahu. Nanti saya cari tahu. Kalau tidak disahkan, toh kita bisa gunakan anggaran tahun ini," tambahnya.
Baca juga:DPRD tolak pembelian langsung 4.000 bus, Jokowi berangJokowi jamin tarif bus Transjakarta tak akan naikAhok ingin halte Transjakarta dan stasiun KRL terintegrasiPT Transjakarta jadi BUMD, tarif busway akan naikProyek MRT, Halte Transj di Sudirman-Thamrin akan dirombak (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaFaldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Banyumas, Banjarnegara, dan Tegal untuk bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca Selengkapnya