Ketemu tokoh Malaysia, Ahok janjikan kawasan Melayu di Jakbar
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta berencana mengembangkan potensi budaya Melayu di Jakarta. Lokasi yang paling cocok dijadikan Kampung Budaya Melayu adalah Jalan Roa Malaka di Jakarta Barat.
"Kita mau siapkan juga yang Melayu di sini, pak gubernur sudah bicara soal itu. Untuk menyambut tahun baru mungkin Melayu sudah bisa masuk," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat bertemu dengan Sekretariat Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/12).
Berdasarkan informasi Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin kepada Ahok, Jl Roa Malaka punya banyak sejarah perkembangan budaya Melayu. Ahok pun mengaku sering melintasi kawasan itu.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa keluarga Ahok memilih warna merah untuk batik? Pilihan ini tak hanya sebagai bentuk keterkaitan dengan budaya Indonesia melalui batik, namun juga menonjolkan nuansa khas Natal yang ceria.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
"Wali kota bilang kenapa ada Jalan Roa Malaka, ternyata ada sejarahnya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DMDI Datuk Mohd Jamil bin Mukmin mengatakan pihaknya tengah membangun galeri budaya Malaka Malaysia di Jakarta. Rencananya, pada tanggal 27 Januari galeri itu akan diresmikan.
"Kami dari sekretariat Dunia Melayu Dunia Islam, yang berpusat di negeri Malaka, Malaysia, akan mengembangkan DMDI di banyak daerah-daerah di Indonesia, seperti di Kepulauan Riau, di Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan," kata Datuk Mohd Jamil.
Selain itu, kawasan DMDI ini juga akan dibangun di beberapa negara seperti Kamboja, Thailand, dan 16 negara yang penduduknya umat Melayu dan umat Islam.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diungkapkan Pramono saat bertemu dengan dengan komunitas Plus Jakarta di kediamannya.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, pasangan Pramono Anung-Rano Karno ingin mengetahui secara gamblang sejarah pembangunan simpang susun Semanggi.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka berjanji membuat program makan nasi kuning gratis di setiap RT maupun RW bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTokoh Muhammadiyah, Agus Suradika menyampaikan bahwa dirinya melihat ada kesungguhan dari Pramono Anung, sebagai calon Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.
Baca SelengkapnyaKetiganya tampak berbincang dekat tulisan 'Semanggi'. Ahok terlihat menjelaskan proyek jembatan Simpang Susun Semanggi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil berzirah ke Makam Pangeran Jayakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/10).
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, Ahok merupakan sosok yang tegas dan berani dalam mengambil suatu kebijakan.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka lahir di Sawah Besar pada 5 Desember 1957. Dia memutuskan menjadi mualaf pada usia 23 tahun.
Baca SelengkapnyaNama Jusuf disodorkan berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca Selengkapnya